Selasa, 30 Juni 2015

FF - Not For Sale (Chapter 3)


Title : Not For Sale
Cast : Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim Taehyung, And Other
Length : Chaptered
Genre : Family
Rating : PG-13
Author : Shin Hyun Chan

)o()o()o()o(


Chapter 3 (Distance)



Author POV

“ Jung... jungkookie.... Aku.... minta... maaf”

“ Ayo beritahukan saja hyung,”

“ Aku..... Maaf.... tapi, aku telah.... aku telah men.... menjualmu....” Mata Jungkook Terbelalak

“ H-Hyung.... Apa.... Maksudmu....” Jungkook melepaskan tangan hyungnya yang sedari tadi menggenggam tangannya erat.

" Aku minta maaf... tapi, aku benar benar harus melakukan ini, Aku juga menjual diriku sendiri" Taehyung hanya menundukkan kepalanya tak berani menatap adiknya.

" Ada apa sebenarnya ini???!!!! Aku masih tak mengerti. Hyung!!! Tatap mataku dan jelaskan apa yang sebenarnya terjadi!!!" Jungkook menggoyang-goyangkan pundak Taehyung.

" Aku mempunyai hutang yang banyak dengan mereka bertiga... Dan aku tak bisa membayarnya, jadi ini adalah satu-satunya cara...."

" Aku masih tak mengerti Hyung!!! Kau bilang kau sudah mendapatkan pekerjaan!!! Kau kan bisa mencicilnya sedikit demi sedikit. Aku juga akan membantumu..., Apa kau tak memiliki harga diri??? Aku rasa kau bukan dirimu yang sebenarnya hyung...." Jungkook berdiri, Nafasnya tersendat-sendat menahan emosinya.

" Bisakah kalian bertiga pergi dulu? Kami butuh waktu sebentar... Aku akan memanggilmu saat kami sudah selesai" Taehyung menyuruh ketiga orang yang sedari tadi hanya memandang mereka untuk keluar. Mereka bertiga hanya mengangguk dan keluar. Karena mereka tau kalau ini adalah urusan kedua kakak beradik itu. Sang juru bicara itu hanya menatap mereka iba... Dia tak bisa membantu apa-apa.

" Sekarang jelaskan padaku hyung!!!"

" Bukankah aku sudah menjelaskannya tadi? Aku punya hutang yang sangat banyak dengan seseorang, dan aku hanya bisa melakukan ini daripada akan terjadi hal yang lebih buruk"

" Tapi tak bisakah kau menyicilnya? Aku akan membantumu hyung... Aku bisa membagi waktuku dengan sekolah. jadi biarkan aku membantumu" Jungkook memegang kedua pundak hyungnya dengan erat.
" Maaf Jungkookie, tapi sudah tak bisa.... Aku tak bisa membayarnya. Hutang ini sudah lama, dan sekarang sudah bertahun-tahun semenjak batas perjanjian pembayaran hutang itu... Maaf jika selama ini aku tak memberitahumu...."

" Apa???!!! Bertahun-tahun??? Itu tidak mungkin! Aku masih tak percaya!!! aku benar benar tak percaya. Kau tak sedang membohongiku kan??? Atau kau mungkin menutupi sesuatu.... seperti.... Ini adalah hutang yang dimiliki orangtua kita...."

" Jungkookie!!! Kau jangan bilang begitu!!! sudah kubilang ini hutangku!!! jangan bawa-bawa orangtua kita kedalam masaah ini" Taehyung hanya bisa menutupi fakta bahwa orangtuanya menjual anak mereka sendiri hanya karena hutang. Tentu saja, jika Taehyung mengatakannya, mungkin Jungkook akan membenci orangtua mereka sendiri.

" Tapi ini sudah bertahun tahun hyung!!! Aku tak percaya!!! Apa yang akan orangtua kita katakan tentang sikapmu ini?" Jungkook mencengkeram bahu Taehyung dengan semakin erat.

" Aku minta maaf...." Taehyung kembali menunduk.

" Sudahlah... lupakan... Aku tak peduli lagi" Jungkook berbalik membelakangi hyungnya.

" Jungkookie...." Taehyung berdiri dan menghampiri Jungkook. Tapi Jungkook mendorongnya menjauh.

" Stop!!! jangan panggil aku lagi!!! Aku sudah tak peduli!!! Aku tak peduli segala hal tentangmu lagi!!! Aku tak mau mengenalmu lagi. Kau bukan Hyungku!!! Kau bahkan bukan siapa-siapaku. Aku akan menganggap tak pernah bertemu denganmu. Aku pikir kau adalah hyung yang baik. Bahkan semua temanku tau kalau kau adalah Hyung yang baik untuk Jungkook. Semua temanku tau kalau Taehyung itu sangat menyayangi adiknya. Tapi, aku tak mengangka kau melakukan ini... Dulu kau bahkan pernah bilang tak akan pernah membiarkan siapapun mengambilku darimu. Sudahlah itu semua omong kosong. Kau benar benar jahat Kim taehyung. Kau bahkah lebih jahat dari psikopat. Aku tak akan pernah mengenalmu lagi, Kim Taehyung" Jungkook meninggalkan Taehyung sendirian. Dan tepat pada saat itu, ketiga orang itu kembali ke tempat Taehyung berdiri.

" Dimana adikmu?" Sang juru bicara menepuk pundak Taehyung yang sepertinya tak menyadari kedatangan mereka bertiga.

" Sepertinya dia masuk ke dalam kamar"

" Kami akan membawa kalian sekarang. Bos kami menyuruh untuk cepat"

" Kemana kalian akan membawa kami?"

" Aku akan membawamu ke Gwangju, Tapi mereka berdua akan ke Incheon bersama adikmu"

" Jadi kami langsung berpisah sekarang?"

" Ya, pamitlah dengan adikmu" Taehyung mengangguk dan menghampiri kamar mereka yang pintunya ditutup oleh Jungkook. Taehyung mengetok pintunya.

)o()o()o()o(

Taehyung POV

" Jungkookie...." Aku mencoba untuk membuka pintunya, tapi Jungkook menguncinya. "Aku minta maaf. Tapi Aku benar benar harus melakukan ini. kau tak akan mengerti. Sampai berapa kalipun aku menjelaskannyapadamu, kau tak akan mengerti. Jungkookie... aku tak tahu kapan kita bisa kembali bertemu lagi. Tapi aku berharap. Jika tuhan memberikan kesempatan untuk kita bertemu lagi...., Aku berharap.... kita bisa menjalani kehidupan kita seperti biasa.... Kau ada disisiku.... Sebagai adikku.... Dan aku sebagai hyungmu... Aku tahu sekarang kau membenciku. Tapi akumasih menyayangimu Jungkookie.... Berjuanglah, Aku akan berusaha yang terbaik. Kau juga berjuanglah yang terbaik.... Aku juga akan pastikan.... aku akan pastikan mereka memberimu makan ayam setiap minggu.... hahaha.... berjuanglah... Aku akan pergi sekarang.... sekali lagi maafkan aku...." Dengan berat hati aku melangkah keluar rumah bersama orang itu. Aku hanya bisa berdoa agar mereka tidak berlaku kasar kepada Jungkook.

Mobil hitam milik orang itu terus membawa kami menuju tempat yang akan kami tuju. Kami berdua hanya diam sedari tadi. tak ada yang memulai pembicaraan. Aku hanya memandang keluar jendela mobil yang berjalan, perlahan-lahan menjauh dari Seoul.

" Kau masih memikirkan adikmu?"

" Yah.... aku benar-benar kakak yang jahat kan?"

" Tidak sepenuhnya.... Kau bahkan rela dibenci adikmu hanya untuk menutupi rahasia kedua orangtuamu"

" Justru karena itu..., aku membuatnya membenciku. itulah yang membuatku menjadi kakak yang jahat"

" Sudahlah.... jangan dipikirkan...."

" Hei... aku harus memanggilmu apa?"

" Ah... iya... kau panggil aku paman saja. umur kita sangat berbeda jauh. Aku Kim Hae Guk"

Aku kembali memandang ke luar jendela. Sepertinya mulai saat ini aku harus membiasakan diri berada di lingkungan orang yang umurnya jauh lebih tua dariku. Yah,... karena selama ini aku selalu bersama Jungkook. kami hanya berbeda 2 tahun. Kami juga saudara. Aku bisa melakukan apa saja. Tapi sekarang, hidup dikelilingi orang lain yang lebih tua dariku. Dan bahkan mungkin aku tak mengenal mereka.

" Aku juga pernah merasakan hal yang sama denganmu" Paman disampingku kembali mengawali pembicaraan sebelum aku larut dalam lamunanku lagi.

" Maksud paman?"
" Orangtuaku juga memiliki hutang yang besar pada bosku ini"

" Apa? Lalu?"

" Mereka hilang setelah beberapa hari. Lalu mereka datang ke rumah kami untuk mengambilku dan adikku. Berbeda denganmu. Aku juga tak tau kenapa tiba tiba mereka datang. Dan adikku menentang mereka dengan kasar. Adikku bahkan mengusir mereka dengan pisau ditangannya...." Paman Haeguk menundukkan kepalanya ke arah stir mobil.

" Lalu.... Apa yang terjadi?"

" Sebelum adikku sempat menusuk mereka..... Salah satu temannya memukul kepala adikku dengan botol kaca. Temannya yang lain marah kepadanya yang telah memukul adikku. Lalu kami membawa adikku ke rumah sakit. Tapi di perjalanan, adikku kehilangan bayak darah dan.... sudah tak terselamatkan" Dan tiba-tiba saja aku khawatir dengan Jungkook setelah mendengar ceritanya. Apa Jungkook akan menentang mereka?

" Hei, apa yang akan terjadi dengan Jungkook? dia tak akan melawan mereka kan???"

" Kau masih menghawatikan adikmu ya???" Paman Haeguk tersenyum.

" Tentu saja!!! Bagaimana tidak??? Bagaimanapun kami memiliki ikatan darah... Jika sesuatu terjadi padanya, maka aku tak akan memaafkan diriku sendiri"

)o()o()o()o(

" Taehyung, bangunlah. Kita sudah di Gwangju" Aku membuka mataku dengan berat. Samar-samar aku melihat wajah paman Haeguk. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali.

" Paman, apa kita sudah ditempat yang benar?" Aku turun dari mobil dan mulai melemaskan otot-ototku.

" Ya. Dan disinilah kehidupan barumu akan dimulai Taehyung"

Sebuah bangunan yang sudah dipenuhi dengan lumut berdiri tegak didepan kami. Tak sedikit orang yang berlalu lalang di hadapan kami. Umur mereka kira-kira sama dengan paman Haeguk. Yah.... sudah kubilang mungkin aku akan hidup dengan orang orang yang jauh lebih tua dariku. Aku dan paman Haeguk berjalan memasuki bangunan tua itu.

" Kim Hae Guk!!!" Seseorang memanggil paman Haeguk dari kejauhan. Paman Haeguk yang menyadari itu dengan segera membungkukkan badan untuk memberi hormat. Aku yang kebingungan hanya melihat orang itu berjalan semakin dekat ke arah kami. Tapi paman Haeguk mendorong kepalaku kebawah agar melakukan hal yang sama sepertinya.

" Apa?!!" Aku berbisik padanya.

" Itu bosku..." Seketika aku terdiam. Saat orang itu sudah tepat berada di hadapan kami. Kami kembali menegakkan badan kami.

" Kim Taehyung.... kau sudah dewasa ya? Apa kau mengingatku?" orang itu tersenyum. Aku balas tersenyum.

" Iya, maksudku... tidak... saya tidak mengingatnya...." yah.... sepertinya aku harus berbicara dengan sopan setiap hari.

" Yah... tak heran. Ini sudah bertahun-tahun. Untungnya kau itu bersikap dewasa ya... jadi hidupmu dan adikmu tak berakhir sia-sia seperti seseorang" Bos paman Haeguk menepuk pundakku dua kali lalu berlalu. Sepertinya aku tau siapa yang dia maksud. Yah... tentu saja tak lain adalah Paman Haeguk sendiri. Cih, ternyata di adalah orang yang berlidah tajam.

" Paman, kau tak apa?"

" Ya, Aku tak apa. mulai sekarang dia akan menjadi bosmu juga. jadi... bersikap baiklah kepadanya"

" Aku mengerti"

)o()o()o()o(

" Paman, Apa Jungkook sudah sampai di Incheon?" Aku menghampiri paman Haeguk yang baru saaja menutup telepon dari seseorang.

" Aku tidak tau. Jungkook dijual pada orang yang berbeda"

" Apa? Jadi kami sama sekali tak bisa berhubungan lagi?"

" Aku tak tau, tapi yang aku tau. Orang itu adalah teman lama bosku"

" Bagaimana dengan yang ia lakukan??? mereka menyuruhnya untuk apa?"

" Aku juga tidak tau. Tapi jika kau benar-benar ingin tau. tanyakan saja pada bosku. Tapi tanyakan baik-baik padanya"

" Baiklah" Aku mengangguk dan pergi dari sana. Aku menuju kamarku. Yah, aku baru saja mendapatkan kamar. Aku tinggal satu bangunan dengan orang banyak. Tapi terpisah-pisah menjadi banyak kamar. Aku mendapatkan kamar di lantai paling atas dan paling pojok. Di samping kamarku terdapat tangga untuk ke atap. Yah, disanalah aku baru saja bertemu dengan paman Haeguk. Aku sekamar dengan seseorang. Tapi aku masih belum bertemu dengannya. Mereka bilang, dia masih akan kembali menjelang malam.

            Dan tepat pada saat itu, seseorang membuka pintu kamarku dan masuk ke dalam dengan membelakangiku. Aku sempat mengira itu paman haeguk. Tapi aku menyadari kalau orang itu lebih pendek dariku. Jadi kupikir itu adalah teman sekamarku. Tapi, bukannya mereka bilang kalau dia akan kembali menjelang malam nanti?

“ Permisi..., Apa kau teman sekamarku?” Tepat pada saat aku mengatakan itu, orang itu membalikkan badannya.

“ Oh, kau Kim Taehyung yang kata orang-orang itu kan? Yah... aku teman sekamarmu”

“ Kalau aku boleh bertanya.... siapa namamu?”

“ Oh iya... Aku Park Jimin. Senang berkenalan denganmu....” Aku menjabat tangan yang ia sodorkan.

“ Yah.... semoga kita bisa lebih dekat... meskipun jika umur kita berbeda jauh....” Aku tersenyum.

“ Berbeda jauh? Memangnya umurmu berapa?”

“ Aku 20 tahun ini”

“ Hei... siapa bilang umur kita berbeda jauh.... Aku juga 20 tahun.... hanya saja aku masuk sini lebih lama darimu Kim Taehyung” Aku bernafas lega mendengar ucapan Jimin.

“ Hufthh.... syukurlah... Aku kira tidak ada yang seumuran denganku disini... Terima kasih”

“ Kenapa berterima kasih?”

“ Yah... karena umur kita sama”

“ Hahaha... kau lucu sekali Kim Taehyung... jangan berterima kasih padaku. Sudahlah... ayo kita tata ruangan ini. Kamar kita sudah berantakan. Itulah kenapa aku kembali lebih awal” Seolah jimin menjawab pertanyaanku di awal tadi, Jimin mengjakku untuk membersihkan kamar kami. Aku hanya mengangguk mengiyakan dan mulai membersihkan kamar.


)o()o()o()o(

Jungkook POV


“ Aku akan pergi sekarang.... Sekali lagi maafkan aku....” Setelah itu.... Semuanya sunyi.... Hyungku benar-benar pergi tanpa berpamitan langsung denganku. Dia hanya berpamitan dari balik pintu. Lagipula aku sudah tak peduli lagi. Dia sudah bukan siapa-siapaku. Aku akan mencoba untuk melupakan hyungku mulai sekarang.... Bukan... maksudku, Kim Taehyung....

“ Kim Jungkook!!! Kau masih di dalam kan??? Ayo cepatlah!!!” Seseorang menggedor gedor pintu kamarku dari luar. Aku membukanya.

“ Tolong jangan panggil aku dengan nama itu...”

“ Hm? Apa maksudmu?”

“ Aku akan mengganti marga keluargaku. Sebut saja aku Jeon Jungkook mulai sekarang. Aku bukan bagian dari keluarga Kim lagi...”

“ Baiklah... terserah apa katamu. Bisakah kita pergi sekarang??? Kita harus cepat cepat ke Incheon....” Aku hanya menghela nafas. Aku pikir, menurui apa katanya adalah hal yang terbaik untuk saat ini... yah... karena jika aku melawan... mungkin sesuatu akan terjadi padaku. Entah itu perkelahian atau apa... Aku tak tahu... Taehyungie Hyung pernah bilang padaku agar jangan sampai terlibat perkelahian. Tunggu.... Kenapa bahkan sekarang aku masih mengingat-ingat nasehatnya??? Arggh!!! Kau adalah Jeon Jungkook!!! Jeon Jungkook!!!

            Berjam-jam perjalananku ke Incheon. Kami hanya berhenti beberapa kali untuk makan dan buang air. Sekarang, kami bertiga sudah ada di Incheon. Tapi belum sampai ke tempat yang sebenarnya akan kami tuju. Sepertinya masih jauh.

“ Hyung, apa masih jauh?”

“ Tidak... hanya tinggal satu belokan lagi” Mobil kami berbelok ke kanan memasuki janlan yang lebih kecil dari sebelumnya. Lalu lurus terus. Dan... disitulah aku melihat sebuah bangunan yang sangat besar didekat hutan. “Apa disini tempatnya?”

“ Ya,” Perlahan-lahan mobil kami berhenti di area bangunan itu. Oke, firasatku buruk tentang ini.... “ ayo kita masuk”

Lembab, Luas, gelap, menyeramkan. Dan... aku tak tau lagi harus berkata apa. Banyak suara bising juga disini. Dan... aku selalu benci suara yang benar-benar mengganggu telingaku. Saat aku melangkahkan kakiku ke dalam bangunan itu. Saat itulah aku mengetahui tempat apa sebenarnya ini. Ini hanyalah sebuah pabrik. Ya... Kenapa pabrik ini ada di dekat hutan... karena ini adalah pabrik kayu. Mereka mengambil kayu dan mengolahnya disini. Tak heran banyak suara yang mengganggu disini.

“ Hyung...” Aku memanggil salah satu dari dua orang yang membawaku kemari.

“ ya?” Tapi keduanya menjawab.

“ Apakah.... Apakah tempat ini illegal???”

“ Haish, kau ini... Jangan bicara seperti itu disini. Bos kami sangat galak. Kami sebenarnya juga tak tau... Kami hanya mengikuti perintahnya saja....”

“ Dia sangat galak ya???” Dan... bayang-bayanganku tentang bos mereka pun dimulai... Aku membayangkan... Jika aku melakukan kesalahan, mungkin dia akan menggergaji tanganku.... Jika aku melakukan kesalahan, Mungkin dia akan menindihku dengan kayu yang sangat besar. Dan bahkan... bisa saja ia membunuhku... TT_TT

“ Hyung-nim!!!” Seseorang berlari ke arah kami. “Apa dia anak baru?”

“ Ya... dia... Kim Jung... Maksudku... Jeon Jungkook” Mendengar namaku disebut, aku membungkukkan badanku untuk memberi salam.

“ Senang berkenalan denganmu, Aku BamBam”

“ Senang berkenalan denganmu juga”

“ BamBam, Ku berikan Jungkook padamu ya, Kami ada urusan sekarang” Kedua orang yang mengantarkupun pergi. Dan... disinilah aku. Bersama orang yang baru saja kukenal beberapa detik yang lalu.

“ Eum... BamBam-ssi... maaf jika aku menanyakan hal ini... Apakah kau... Apakah itu... yah.... keluargamu.... menjualmu?”

“ Eoh? Keluargaku??? Tidak... aku tak punya keluarga... Justru pemilik pabrik inilah yang menemukanku dan membawau kemari. Dia sangat baik kan? Dia bahkan menyuruhku memanggilnya ayah...” BamBam tersenyum.

“ Ah begitu....” Aku hanya mengangguk-angguk.

“ Jadi... apa kau mau berjalan-jalan sebentar Jungkook?”

“ Baiklah....”


)o()o()o()o(

Taehyung POV  (Isi hati Taehyung. LOL :v )

“Jungkookie... Apakah kau membenciku??? Aku harap kau tak akan membenciku... Aku minta maaf jika aku tiba-tiba membiarkanmu dibawa oleh orang-orang yang bahkan tak kau kenal... Aku minta maaf karena tak menepati janji yang kukatakan padamu pada saat kita masih kecil. Aku tau kau mungkin sangat marah padaku. Aku juga sebenarnya kaget. Tapi bagaimanapun, Aku adalah seorang kakak. Keadaan memaksaku untuk bertindak lebih dewasa... Aku juga sebenarnya ingin memberitahukan padamu kalau bukan aku yang menjualmu. Itu orangtua kita... Tapi aku tak bisa... Aku tak bisa membuatmu membenci orangtua kita... Jangan membeci mereka Jungkookie... Benci saja aku sebagai penggantinya. Tak apa jika bahkan kau tak mau bertemu denganku lagi... Tak apa-apa... asal kau bahagia dan baik-baik saja... Aku akan selalu bahagia hanya dengan mengingat semua kenangan kita. Aku tak tau apakah kita bisa bertemu lagi... Aku tak tau kapan kita akan bertemu lagi... tapi aku pasti akan menunggunya... Aku akan menunggu sampai waktunya tiba... Aku akan menunggu saat-saat kau kembali ada di sisiku... dan kembali mengisi hidupku... Sebagai adikku... Dan aku ada di sampingmu sebagai kakakmu... Aku akan selalu menunggunya.... Aku minta maaf... Aku pasti telah membuat luka yang dalam di hatimu... Aku tak bermaksud... Sekali lagi aku benar-benar minta maaf Jungkookie!!! Meski aku hanya bisa mengatakan ini dari dalam hati... Aku harap kau bisa merasakannya. Walaupun Jarak kini telah memisahkan kita... Kau adalah satu-satunya adikku... Aku menyayangimu... Adikku....” –Kim Taehyung


TBC

0 komentar:

Posting Komentar

 

K-Pop Area Indonesia Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang