Title : 1-4-3 (Chapter 1)
Cast : Jo Young Min, Jo Kwang Min, Han Byul (OC)
Genre : Romance
Rating : PG-13
Lenght : Chaptered
Or u can read at my wattpad @SHC122
Han Byul POV
"Hyun Byul-ah, apa kau masih les hari ini?"
"Eoh? Oh... iya. Aku les malam ini. Memangnya kenapa?"
"Tidak ada... biar kuantar sepulang sekolah. Kau mau kan?"
Aku tersenyum. "Kenapa harus tidak mau jika seseorang ingin mengantarkanku pergi?"
"Baiklah kalau begitu kutunggu diluar kelasmu saja nanti ya..."
"Yaa.. tentu saja..."
"Aku pergi dulu... sampai jumpa sepulang sekolah..." Kwang Min berjalan menjauh seraya mengatakan hal itu. Aku melambaikan tangan beberapa kali lalu masuk ke dalam kelasku. Memang kelasku dan kelasnya berbeda.
Baru berbalik, aku tak melanjutkan langkahku. Hanya diam. Seseorang berdiri dihadapanku. Namun tak menatapku, pandangannya ke arah Kwang Min yang baru saja pergi.
"Tch, dasar. Kenapa ia masih saja menempel denganmu" Dia Young Min, kakak kembar Kwang Min. Sepertinya memang rencana sekolah kalau mereka tidak satu kelas. Tapi kenapa harus Young Min yang sekelas denganku?
"Ah ternyata kau. Dia bilang dia ingin mengantarku les sepulang sekolah"
"Dia ingin mengantarmu? Hahaha...sepertinya dia lupa janjinya denganku nanti malam. Kuharap dia tak melupakannya...."
"Young Min-ah!!!! Bisa tolong bantu aku???" Ketua kelasku memanggil Young Min untuk membantunya.
Dengan memasang senyuman khasnya, Young Min menjawab "Aku segera kesana!!!" Dan pergi menghampiri ketua kelasku.
Jo Young Min, Jo Kwang Min. Kedua kakak beradik dari keluarga berada. Tak mungkin ada yang tidak tau dia di sekolah ini. Dengan keluarga yang kaya, majah yang tampan, prestasi yang sangat baik dan bagus dalam segala hal. Mereka mendekati sempurna.
Tapi aku membenci Young Min.
Sikapnya yang terlalu dingin kepadaku membuatku harus membencinya. Sangat berkebalikan dengan Kwang Min. Dan juga gadis-gadis yang menyukainya, mungkin sekarang juga membenciku, sepertinya.
Seperti yang Young Min katakan saat itu kepadaku...
"Semua orang pada akhirnya berakhir denganku, itu karena kau Hyun Byul. Kau mengambil Kwang Min. Itu membuat semua gadis tak bisa mendekatinya dan pada akhirnya berakhir denganku..."
Kurasa akhirnya aku mengerti, apa maksud Young Min. Ya, aku selalu berada di sekitar Kwang Min. Itu karena....
Dia orang yang Sangat berharga untukku...
***
Flashback (Hyun Byul 10 years old)
"Hahahaha... lihat dia si yatim piatu..."
"Apa kau tau? Kudengar dia juga buta warna"
"Buta warna? Apa itu? Aku tak pernah dengar..."
"Huh... dasar. Kau masih kecil jadi tak tau apa apa..."
"Kau kan juga masih kecil?"
"Tapi aku kan tau apa itu buta warna... Sudahlah, ayo main..."
"AYO!!!"
"Apa kau ingin mengajak Hyun Byul...?"
"Tak usah, kau lupa? Dia buta warna... bisa-bisa kita juga buta warna karena bermain dengannya..."
"Oh iya, itu benar... ayo!"
Sakit hati? Sangat.
Orang bilang hati anak kecil masih murni, masih suci, bersih sehingga tak tau perasaan perasaan apa yang mereka rasakan.
Naif.
Mereka orang tua tak tau apa yang kurasakan. Anak kecil juga bisa merasakan perasaan perasaan itu. Bagaimana bisa mereka mengatakan hal itu? Bukannya mereka juga pernah jadi anak-anak?
"Hei..."
Sepertinya seseorang memanggilku... oh, apa ia memanggilku? Sepertinya tidak...
"Hei...."
Jadi apa dia benar benar sedang memanggilku?
"Hyun Byullie, apa kau tak mendengarku?"
"Oh, jadi kau memanggilku... maaf kukira kau tak bicara padaku"
Tunggu... apa ini? Apa ini karena buta warnaku? Aku melihat dua orang yang sama berdiri dihadapanku...
"Kenapa kau ada dua?"
Salah satu dari mereka tersenyum "Kami kembar. Aku Kwang Min dan ini adikku, maksudku kakakku... Young Min..."
Aku mengangguk "Jadi ini yang namanya kembar..."
"Hyun Byullie..." masih Kwang Min yang berbicara.
"Ya?"
"Kami akan menjadi temanmu..."
Aku mendongakkan kepalaku. "Benarkah?"
"Tidak..." kali ini sepertinya Young Min yang berbicara. "Aku tidak akan menjadi teman seorang yang aneh sepertimu. Sebaiknya aku pergi... berteman saja dengannya"
Young Min pergi.
"Ah, maafkan dia... dia memang seorang yang begitu... maaf... ya?"
Aku mencoba untuk tersenyum. "Ya... dan terima kasih... karena mau menjadi temanku..."
To be continued...
0 komentar:
Posting Komentar