Title : Not For Sale
Cast : Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim Taehyung, And
Other
Length : Chaptered
Genre : Family
Rating : PG-13
Author : Shin Hyun Chan
Note : Untuk chapter 7 akan saya Password. Untuk mendapatkan Passwordnya, komen dibawah dengan nama Facebook anda dan saya akan mengirimkan passwordnya lewat inbox.... :)
Chapter
6 (The Answer)
)o()o()o()o(
Author
POV
“ Kau.... Kau Park
Jaemin kan????” Jimin melangkah maju mendekati BamBam
“ Maaf... Mungkin kau
salah orang... Aku BamBam” BamBam mundur selangkah.
“ Tidak mungkin... Ini
sudah pasti kau.... Park Jaemin, Yaampun... Park Jaemin... kau masih hidup...
kukira kau sudah mati”
“ Hey, sudah kubilang
aku BamBam. Aku tak mengenalmu sama sekali.... Aku bahkan tak pernah
melihatmu!”
“ Benarkah??? Kau tak
ingat aku???”
“ Iya... Aku tak tau
siapa kau”
“ Jadi.... kau
benar-benar bukan Jaemin???”
“ Sudah kubilang aku
BamBam...” Jimin hanya menatap tak percaya atas apa yang dilihatnya. Sudah
pasti dia Jaemin. Tapi dia bilang bahwa dia tak mengenal Jimin. “Jeon
Jungkook... Ayo kembali ke kamar. Lukamu belum sembuh...” BamaBam menarik
lengan Jungkook.
“ Sebentar, biarkan aku
membersihkan kekacauan yang sudah kubuat” Jungkook menunjuk ke arah lantai yang
dipenuhi dengan kuah ramyeon dan pecahan mangkoknya.
“ Biar kubantu...”
Taehyung dan BamBam mengatakannya secara bersamaan.
“ Tidak usah. Biar aku
saja sendiri. Ini salahku. Kalian pergi saja” Jungkook menahan BamBam dan
Taehyung yang berniat untuk membantunya. Taehyung hanya mengangguk dan pergi ke
mejanya dan Jimin. Sedangkan Jimin masih menatap BamBam tak percaya.
“ Permisi...
BamBam-ssi, Bisakah kau ikut ke mejaku sebentar???” Jimin memberanikan diri
berbicara dengan BamBam.
“ Oh, iya... tentu
saja” BamBam mengikuti Jimin yang berjalan menuju meja dimana Taehyung sudah
duduk disana memakan Ramyeonnya. Taehyung hanya tersenyum menyambut kedatangan
BamBam.
“ Jimin-ah, apa kau
yakin pernah melihat BamBam disuatu tempat?” Taehyung ikut masuk ke dalam
pembicaraan setelah menghabiskan ramyeonnya.
“ Ya, itulah mengapa
aku merasakan ada yang aneh saat melihat orang yang tadi kita lihat di kamar
yang kita masuki dan juga di foto dalam buku data-data itu”
“ Oh, jadi BamBam adalah
orang yang sama dengan yang kita lihat sebelumnya?”
“ Ya, dan juga aku
benar-benar merasa ada yang aneh dengannya... dia sangat mirip sekali dengan
adikku, Park Jaemin... tidak ada yang kurang sedikitpun” Jimin menatap wajah
BamBam sekali lagi.
“ Yah... Itu biasa
terjadi.... Lagipula aku tidak mungkin adikmu yang hilang itu... Aku berasal
dari Thailand.... Aku bukan warga negara Korea...” BamBam tersenyum.
“ Ya, aku tau....”
Jimin menunduk.
“ Sudahlah... Aku akan
membantumu mencari adikmu jika ada kesempatan nantinya...” Taehyung
menepuk-nepuk punggung Jimin pelan.
“ Ya, terimakasih...”
Jimin tersenyum. Tak lama setelah itu, Jungkook datang menghampiri meja mereka.
“ BamBam...”
“ Ah, Jungkook... kau
sudah selesai? Sini duduklah...” BamBam menepuk-nepuk kursi yang ada di
sebelahnya.
“ Tidak usah... Ayo
kita kembali saja, Aku agak capek...”
“ Ah begitukah???
Baiklah.... Aku pergi dulu ya...” BamBam berpamitan pada Jimin dan Taehyung
lalu berdiri dan mengikuti Jungkook untuk keluar dari Koperasi. Tapi ditengah-tengah,
langkah kedua orang itu terhenti. Jimin dan Taehyung yang melihat itu beranjak
untuk melihat apa yang terjadi.
“ Hey ada apa?”
Taehyung berhenti di sebelah Jungkook. Karena tak ada jawaban, Taehyung melihat
ke arah yang sama dengan yang dilihat Jungkook. Dan betapa terkejutnya Taehyung
melihat kehadiran seseorang yang ada di hadapannya.
“ Kau... Yook.... Yook
Sungjae.... Apa yang kau lakukan disini?” Pria yang disebut Sungjae itu hanya
tersenyum misterius mendengar apa yang taehyung katakan.
)o()o()o()o(
“ Selamat datang di
ruanganku....” Sungjae membuka pintu ruangannya dan mempersilahkan mereka
berempat masuk.
“ Yook Sungjae,
jelaskan padaku... apa yang kau lakukan disini?” Taehyung menatap mata Sungjae
tajam.
“ Duduklah dulu... dan
aku akan memberitahu kalian semua.... ada apa dibalik semua ini...” Sungjae
mendorong Taehyung untuk duduk di sofa yang ada di tengah ruangan itu.
Jungkook, Jimin, dan BamBam ikut duduk di sebelah Taehyung. Sedangkan Sungjae
sendiri duduk di kursi yang berada di hadapan sofa itu.
“ Sekarang ceritakan...
Yook Sungjae...”
“ Baiklah....” Sungjae
tersenyum sinis ke arah Taehyung. “ Park Young Joon, Lee Eun Hye, Kim Dae Yeol,
dan Song Hye Rin.... Tidak asing dengan nama nama itu???...” Jimin, Taehyung
dan Jungkook tampak terkejut dengan yang Sungjae ucapkan. Sedangkan BamBam
terlihat bingung dengan perubahan ekspresi mereka.
“ Oh??? BamBam-ssi...
kau sepertinya tidak tau apa apa??...” Sungjae tarsenyum ke asah BamBam.
“ Tentu saja... Aku
tidak tau apa apa...” Jawab BamBam.
“ Yook Sungjae...
bagaimana kau.... bisa tau nama orang tua kami??...” Taehyung membenarkan
posisi duduknya menjadi lebih tegak.
“ Oh??? Jadi itu orang
tua kalian???.... Bagaimana denganmu??? Apa kau ingat dengan Park Young Joon
dan Lee Eun Hye??? Apakah kau ingat??? Park... Jaemin??” Lagi lagi Sungjae
melontarkan pertanyaan kepada BamBam. Yang membuat mereka berempat bingung
adalah, Sungjae menyebut BamBam dengan nama Jaemin.
“ Hey, apa maksudmu???
Aku ini BamBam...”
“ Benarkah??? Seingatku
namamu adalah Park Jaemin... benarkan??? Jimin-ssi...” Sungjae kembali
tersenyum. Jimin yang tidak tahan dengan kelakuannya, berdiri dan menarik kerah
Sungjae.
“ Apa maksudmu????!!!
Sebenarnya apa tujuanmu membawa kami semua kemari hah??!!!”
“ Jimin-ah...
tenanglah.... kita dengarkan dulu semuanya...” Taehyung menarik Jimin agar
kembali duduk disampingnya. “ Yook Sungjae.... Jelaskan semuanya”
“ Yah.... aku akan
menjelaskannya.... Pertama.... Tahukah kalian kalau orngtua kalian berempat itu
sebenarnya saling berhubungan???”
“ M... Maksudmu???”
Jungkook yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan suara.
“ Yah.... sebenarnya
aku juga tidak menyangka kalian berempat akan bertemu secara kebetulan....
Kalau begitu... akan kuceritakan....”
)o()o()o()o(
FLASHBACK
ON
[Seoul, 1 September 6
tahun yang lalu]
“ Park Youngjoon... Apa
yang akan kau lakukan???”
“ Sepertinya aku akan
membiarkan mereka mengambil anak-anakku saja...” Youngjoon menjawab dengan
santainya.
“ Apa???!!!!Apa
maksudmu??? Tidakkah sebaiknya kita mencari uang dulu dan berusaha
mencicilnya???” Eunhye, Sang istri dari Youngjoon menolak dengan tegas
keinginan Youngjoon.
“ Tidak usah. Hal itu
malah akan merepotkan kita saja...”
PLAAKKK!!!!
Sebuah tamparan
mendarat tepat dipipi Youngjoon. Ya, Eunhye menamparnya. Seluruh tubuh Eunhye
dipenuhi keringat amarah yang ditimbulkan akibat ucapan Youngjoon. Eunhye
menatapnya tak percaya.
“ APA MAKSUDMU
MEREPOTKAN???? SELAMA INI YANG KAU LAKUKAN HANYA BERJUDI DAN MABUK-MABUKAN!!!
SELAMA INI AKULAH YANG MENJADI TULANG PUNGGUNG KELUARGA!!! DENGAN SUSAH PAYAH
AKU MENGHIDUPI KELUARGAKU!!! SEDANGKAN KAU??? APA YANG TELAH KAU LAKUKAN UNTUK
JIMIN DAN JAEMIN??? MENELANTARKANNYA??? KAU BAHKAN TAK MENGANGGAPNYA SEBAGAI
ANKMU SENDIRI!!!!” Bahu Eunhye naik-turun mengikuti irama nafasnya yang berat.
Rasanya, Eunhye ingin pingsan seketika. Tapi ditahannya rasa sakit dikepalanya
itu.
“ Lalu apa??? Kau masih
ingin berusaha mati-matian hah??? Kau tidak capek mengurusi mereka berdua???
Biarkan saja mereka berdua diambil oleh orang-orang itu... lagipula jika mereka
bersama kita... mereka hanya akan membuat kita repot...” Youngjoon menjawabnya
sambil menghisap rokoknya.
“ Apa???...” Eunhye
yang sudah tak kuat lagi akhirnya membiarkan dirinya pingsan. Daeyeol dan
Hyerin yang sedari tadi memang berada di ruangan itu, dengan siap menangkap
tubuh Eunhye.
“ Hyerin-ah, kau rawat
dulu Eunhye...” Hyerin, istri dari Daeyeol mengangguk dan membawa Eunhye ke
kamar milik Eunhye. Ya, sedari tadi mereka memang ada di rumah Eunhye dan
Youngjoon.
“ Park Youngjoon... Apa
kau sadar dengan apa yang baru saja kau katakan?” Youngjoon menoleh ke rah
Daeyeol.
“ Ya, tentu saja aku
sadar. Memangnya kenapa sih?”
“ Kau... Apa Jimin dan
Jaemin itu memang benar-benar anakmu???... Kau itu... lebih seperti.... majikan
mereka??? Memangnya bagimu... apa arti Jaemin dan Jimin untukmu hah??? Seorang
budak???....”
“ Cih, kau masih
bertanya??? Sudah jelas kalau mereka itu lahir berkat pernikahanku dengan
Eunhye. Maka, tak perlu kujelaskan lagi....Jimin dan jaemin itu anakku....”
“ Anak???!!!! Ya,
benar. Lalu apa yang membuatmu mengatakan kata-kata yang tidak sepantasnya kau
ucapkan sebagai seorang ayah???!!!” Daeyeol menarik kerah Youngjoon.
“ Yah... aku hanya
ingin bebas.... Aku tak ingin repot-repot hidup di dunia ini... Lagipula...
hidup di dunia ini kan hanya sebentar??? Aku hanya ingin menikmatinya tanpa
halangan sedikitpun.... itu yang akan kulakukan...” Daeyeol memukul pipi kanan
Youngjoon sehingga meninggalkan darah di pojok bibirnya.
“ Bebas katamu????....
Sebenarnya kau ini seorang manusia.... atau psikopat???”
“ Cih, lagipula...
bagaimana dengan keluargamu??? Kau pasti juga akan menyerahkan Taehyung dan
Jungkook kepada mereka kan???” Youngjoon menyeka bibirnya.
“ Tentu saja tidak!!!
Kami sudah bekerja keras untuk mencari uang. Dan kami akan melunasinya. Kami
juga akan membantumu jika kau mau...”
“ Haha... tidak
usah.... bagiku sekarang Eunhye, Jimin dan Jaemin hanyalah tempat dimana aku
bosan.... Aku hanya mengangap mereka sebagai tempat bermainku.... Mereka tidak
penting bagiku....”
PRAANGGG!!!!
Hyerin memukul kepala
Youngjoon dengan sebuah botol soju yang ada didekatnya. Daeyeol terkejut dengan
yang barusaja istrinya lakukan. Tentu saja.... jika Youngjoon sampai mati, maka
itu artinya Hyerin baru saja membunuh seseorang.
“ S.... Song Hye....
Rin....” Youngjoon terjatuh kelantai dengan kepala yang penuh darah. Dia masih
sadarkan diri.... tapi pendarahannya semakin parah. Sehingga tubuh Youngjoon
semakin lemas.
“ KAU!!! KENAPA KAU
TEGA SEKALI MENGHILANGKAN KEBAHAGIAAN ORANG LAIN!!! KUKIRA KAU ORANG YANG BAIK
UNTUK EUNHYE!!!SELAMA INI EUNHYE SELALU BERCERITA PADAKU KALAU EUNHYE SANGAT
BAHAGIA TELAH MENIKAH DENGANMU!!! DIA BILANG KALAU DIA TIDAK BISA HIDUP
TANPAMU.... MUNGKIN DIA AKAN MATI JIKA KAU SAMPAI MENINGGALKANNYA!!! DIA
BILANG... SELAMANYA DIA TIDAK AKAN PERNAH MEMBENCIMU ATAUPUN MENINGGALKANMU
MESKIPUN KAU TIDAK PERNH MEMBANTUNYA MENGURUS KEHIDUPAN KELARGAMU!!! DAN APA
YANG BARU SAJA KAU KATAKAN???? EUNHYE TIDAK BERHARGA???!!! DASAR MONSTER!!!
JIKA KAU TIDAK MENCINTAINYA, UNTUK APA KAU MENIKAHINYA????!!!!” Hyerin membuang
segala benda yang ada didekatnya ke arah Youngjoon.
“ Hyerin-ah...
hentikan... lebih baik sekarang kita bawa dia ke rumah sakit sebelum semakin
parah....” Daeyeol menahan tangan istrinya.
“ Biarkan saja!!!!Monster
seperti dia sangat pantas untuk mati!!!!” Hyerin menepis tangan suaminya. Tapi
Daeyeol terus berusaha untuk menahannya sampai ia bisa mendapatkan tangannya.
Dan pada akhirnya.... bersamaan dengan berhentinya amarah Hyerin.... Youngjoon
menghembuskan nafas terakhirnya.
“ Hye... Hyerin-ah....
Youngjoon..... Youngjoon meninggal....” Daeyeol menatap Youngjoon yang sudah
tak bernyawa.
“ Be... benarkah???”
Hyerin menghampiri Youngjoon dan mengecek detak jantungnya. Betapa terkejutnya
Hyerin saat tak merasakan detak jantung Youngjoon. “ Dae.... Daeyeol-ah... A...
Apa yang baru saja aku lakukan???... Aku.... Aku membunuhnya....” Hyerin
menatap suaminya dengan tatapan sayu.
“ Hyerin....”
“ Daeyeol-ah.... Ba...
Bagaimana ini???!!! Aku telah membunuh seseorang!!! Aku seorang pembunuh!!!!
Bagaimana ini???!!!!” Hyerin berlutut sambil menjambak rambutnya sendiri.
“ Hyerin.... Jangan
mengatakan itu..... Kau melakukannya secara tidak sadar...” Daeyeol duduk,
menyamakan posisinya dengan Hyerin.
“ Daeyeol-ah.... ayo
kita pergi dari sini....”
“ Apa??” Belum sempat
Daeyeol meneruskannya, Hyerin sudah menariknya agar cepat keluar dari rumah
Youngjoon. Tepatpada saat mereka berdua membuka pintu rumahnya. Mereka berdua
dikagetkan oleh kehadiran seorang anak laki-laki yang ada disana.
“ Park... Park
Jaemin...” Daeyeol hanya bisa tergagap gagap melihatnya. Taentu saja, apa yang
akan dikatakan bocah 12 tahun itu saat melihat ayahnya terbunuh. Hyerin yang
merasakan perasaan yang sama hanya bisa menarik suaminya agar bisa cepat pergi
dari sana.
)o()o()o()o(
“ A... Ayah....” Jaemin
menatap tak percaya apa yang sedang dilihatnya. Ayahnya tak sadarkan diri engan
keadaan kepala yang penuh dengan darah “ Ayah!!! Ayah!!!” Jaemin hanya bisa
berteriak sambil mengguncang-guncangkan tubuh ayahnya itu. Jaemin menitikkan
air mata saat tau ayahnya tidak akan bisa bangun lagi. Dengan segera, Jaemin
berlari ke kamar ibu dan ayahnya. Dibukanya pintu kamar itu. Jaemin semakin
terkejut dengan apa yang ia lihat lagi.
“ Ibu???? Kau
juga???!!!!” Jaemin berlari ke arah ibunya yang tergeletak di bawah ranjang.
Ditatapnya tangan ibunya yang sudah disayat dengan sebuah benda tajam. Dan tak
lain, benda tajam itu adalah silet yang sedang dipegang oleh ibunya sendiri. “
Ibu... kenapa....kenapa kau bunuh diri???.... Dan juga.... ayah... kenapa
ayah??? Ibu... kau mendengarku kan??? Tak bisakah kau menjawab
pertanyaanku???.... Ibu!!!!” Tangis Jaemin semakin menjadi-jadi. Dipeluknya
tubuh ibunya yang semakin dingin itu. Tak lama, datanglah beberapa orang ke
dalam rumah mereka.
“ Apa ini??? Youngjoon
sudah mati???” Beberapa orang juga masuk kedalam kamar tempat Jaemin berada.
“ Eunhye juga sudah
mati....” Seseorang mencoba memisahkan Jaemin dengan ibunya. Jaemin hanya bisa
dim dan menatap mereka dengan dingin.
“ Ayo cepat!!! Bawa
mereka!!! Kita akan membuang mayat mereka di suatu tempat...” Jaemin hanya
menatap dingin orang-orang yang sedang menggotong mayat orangtuanya keluar. Dia
sudah tak bisa menangis. Mungkin airmatanya sudah habis. Dua orang berjaga di
rumah mereka. Tak lama, kakak Jaemin, Park Jimin datang.
“ Jaeminnie... kenapa
kau lama sekali?” Jimin menghentikan langkahnya saat melihat keadaan rumahnya
yang berantakan. “ Jaemin... Apa yang baru saja terjadi??? Apa orangtua kita
kembali memarahimu??? Apa kau tidak apa-apa??? Kau tidak terluka???” Jimin
menghampiri adiknya yang masih menatap kosong.
“ Mereka berdua....
pergi.... meninggalkan kita..... sendiri....” Jaemin menjawab dengan dingin.
“ Apa??? Mereka
pergi??? Cih, dasar!!! Sebenarnya mereka orangtua kita atau bukan sih???
Seenaknya sendiri meninggalkan kita...” Jimin melampiaskan kekesalannya dengan
menendang sebuah bantal sofa yang ada di depan kakinya.
“ Bukan begitu
hyung.... maksudku...”
“ Sudahlah, ayo kita
pergi dari sini juga....” Jimin menarik tangan Jaemin dan membawanya keluar.
Dua penjaga yang melihat itu berlari mengejar mereka sambil mengabari
teman-temannya yang lain. Setelah diluar, Jimin masuk ke dalam mobil milik
ayahnya.
“ Hyung??? Apa yang kau
lakukan???” Jaemin hanya diam, tidak mau masuk.
“ Sudahlah ayo cepat
masuk...” Jimin membuka pintu di kursi penumpang sebelahnya.
“ Kau bisa menyetir???”
“ Tidak bisa.... Tapi
akan kuusahakan.. Ayo cepat naik!!!!”
“ Hyung...” Jaemin
masih ragu untuk naik, Tapi melihat dua orang yang masih mengejar mereka
membuat Jaemin dengan otomatis masuk ke dalam mobil itu. Jimin menghidupkan
mobilnya dan mulai berkendara.
“ Maaf Jaemin, tapi aku
harus melakukan ini” Jimin semakin mengendarai mobil itu dengan kencang. Jaemin
hanya bisa berpegangan pada kursinya sambil memejamkan mata dan menggigit
bibir. Mobil yang mengejar mereka di belakang semakin banyak. Dan satu mobil
berada tepat dibelakang mereka. Mobil itu menambah kecepatannya dan menabrak
bagian belakang mobil Jimin dengan keras.
BUUAGGHH!!!
Mobil Jimin
berguling-guling terlempar jauh kedepan. Jimin dan Jaemin yang ada di dalam
mobil hanya bisa memejamkan mata dan saling berpegangan tangan dengan erat.
Untungnya, kantung udara milik Jimin yang ada di belakang stir mobilnya masih
bekerja. Tapi tidak dengan milik Jaemin. Kantung udaranya tak mau terbuka. Jimin
menarik adiknya ke dalam pelukannya dan berdoa semoga mereka berdua selamat.
Segalanya terasa berjalan sangat lambat. Setelah semua guncangan itu berhenti,
Jimin melihat keadaan adiknya. Seluruh tubuhnya dibalur olh darah segar yang
baunya sangat menyegat.
“ Jae.... Jaemin... kau
tidak apa apa kan???...”
“ Iya...” Jaemin hanya
bisa menjawabnya dengan lirih.
“ Jaemin....
bertahanlah....” Jimin membuka pintu mobil itu dan keluar. Setelah itu membantu
adiknya keluar juga.
“ Hyung, kau tak
apa-apa?” Jaemin bertanya dengan lirih di pangkuan kakaknya.
“ Iya... Aku tak
apa-apa. Maafkan aku Jaemin....” Jimin memeluk adiknya yang masih dalam
keadaaan sekarat. Tak lama datanglah sebuah mobil di samping mereka. Tak lain
adalah mobil milik Daeyeol dan Hyerin. Daeyeol dan Hyerin keluar untuk membawa
Jaemin masuk.
“ Ya ampun....
Jaemin.... kau luka parah sekali...” Daeyeol menggotong Jaemin masuk ke dalam
mobil. Jimin hanya menatap mereka bingung karena mereka bisa mengenal Jaemin.
Tapi Jimin menghaus semua pikiran itu dan ikut masuk ke dalam mobil. Sayangnya,
sebelum mereka pergi, orang-orang itu sudah mendapatkan mobil mereka. Dengan
terpaksa, mereka bertiga keluar dari mobil dan meninggalkan Jaemin di dalam.
“ Bawa Jimin!!!” tiga
orang yang diperintahkan itu mengangguk dan dengan segera menangkap Jimin.
Jimin memberontak sekuat tenaga. Tapi pada akhirnya, seseorang membekap Jimin
dengan obat tidur.
“ Cih, kau meu membantu
keluarga orang??? Urus saja dulu keluargamu sendiri....” Seseorang berkacamata
hitam menghampiri Hyerin dan Daeyeol.
“ Apa maumu??? Kami
sudah melunasi hutang-hutang kami...” Daeyeol menarik Hyerin agar mundur
selangkah.
“ Benarkah??? Aku tidak
ingat...”
“ Apa maksudmu???!!!
Jelas-jelas kami baru saja membayarnya...”
“ Iyakah??? Tapi aku
tak merasa menerimanya, Seingatku.... kalian sudah mati....”
“ Apa
maksudmu?????!!!!” Lalu tiba-tiba muncullah dua orang dihadapan Daeyeol dan
Hyerin degan pisau di tangan mereka. Tanpa ancang-ancang, Ditusuknya dada
Hyerin dan Daeyeol bersamaan. Hyerin dan Daeyeol terjatuh dengan pisau yang
masih tertancap di dada mereka. Tak ada yang menolong mereka. Semua orang
disana hanya melihat proses kematian mereka berdua. Setelah yakin mereka
kehilangan nyawa, Beberapa orang membawa mereka pergi dan beberapa orang lagi
mengambil Jaemin keluar.
)o()o()o()o(
Sementara itu dirumah
Jungkook & Taehyung
“ Hyung, kenapa mereka
lama sekali?”
“ Tenanglah
Jungkookie... mereka pasti akan datang” Taehyung menepuk punggung adiknya
pelan.
“ Bagaimana jika mereka
lupa kalau ini hari ulangtahunku???”
“ Tidak mungkin...
mereka pasti ingat”
“ Benarkah???”
“ Ya, percayalah
padaku. Dan juga.... percayalah pada mereka berdua. Kita hanya... harus
percaya” Taehyung tersenyum. Jungkook hanya mengangguk dan membalas senyuman
Hyungnya.
4 Jam berlalu, sekarang
sudah jam 12 malam. Tapi masih belum ada tanda-tanda kemunculan orangtua
Jungkook dan Taehyung. Jungkook hanya memandang kue tartnya dangan pandangan
kecewa.
“ Hyung.... jadi mereka
benar-benar tidak akan datang?”
“ Sepertinya begitu....
Maafkan aku Jungkookie....”
“ Bukan salahmu
hyung....”
“ Kalau begitu kau
istirahatlah saja Jungkook. Aku akan menunggu mereka”
“ Baiklah...” Jungkook
mencopot topi ulangtahun yang sedari tadi ia pakai. Lalu meniup lilin yang
sudah menjadi kecil.
“ Jungkookie....”
Taehyung menahan tangan Jungkook.
“ Iya hyung?”
“ Selamat
ulangtahun....” Jungkook tersenyum.
“ Terimakasih
hyung....”
“ Jangan kecewa pada
mereka Jungkookie.... jangan benci mereka.... mereka orangtua kita... pasti ada
hal yang sangat penting harus dilakukan...”
“ Aku tau hyung.... Aku
tidur dulu....” Jungkook tersenyum lalu masuk ke dalam kamar. Beberapa menit
setelah Jungkook masuk ke dalam kamarnya, terdengar suara pintu rumah mereka
diketok. Taehyung tersenyum lalu menghampiri pintu itu. Dia kira, orangtua
mereka yang datang. Tapi senyumnya hilang saat mengetahui seorang bermasker
hitamlah yang berdiri didepannya.
“ Kau siapa????”
“ Aku hanya ingin
memberitahu.... Kalau orangtuamu baru saja menjualmu kepada kami...”
“ Apa???? Apa
maksudmu....”
“ Mereka telalu banyak
berhutang.... dan memutuskan untuk membayar hutang mereka dengan menjual kalian
pada kami....”
“ Apa....
Maksudmu...... Ini tidak mungkin...”
)o()o()o()o(
Di Rumah Sakit [Jaemin]
Jaemin POV
(Semuanya.... Semuanya gelap.... Aku tak bisa melihat
apa-apa... Aku hanya bisa merasakan.... dan mendengar yang ada disekitarku....
Hey... Apa kakakku baik-baik saja???.... dia akan baik-baik saja kan?)
“ Sial! Darimana mereka mendapatkan uang itu???”
(Hei.... suara siapa
itu??? Darimana ia berasal????)
“
Sudahlah, lagipula kita sudah membunuh mereka berdua... Jadi jika seseorang
akan membuktikan kalau mereka berdua sudah mendapatkan uangnya... Sudah tidak
bisa dipertegas lagi.... karena mereka sudah mati.... Aku juga sudah
mengirimkan anak buahku untuk ke rumah Jungkook dan Taehyung.... Aku
menyuruhnya untuk memberitahu bahwa orangtua mereka sudah menjudal mereka...”
(Yaampun.... dia kejam
sekali....)
“
Apa??? Tapikan perjanjiannya sudah ditebus... mereka sudah membayarnya....”
“
Sudah kubilang, mereka berdua sudah mati... tidak akan ada yang membawa
bukti...”
(Kenapa manusia jaman
sekarang suka sekali menyiksa orang lain???....Hei, apa ini??? Kenapa tiba tiba
muncul sebuah cahaya seperti ini??? Hey!!! Silau hey!!!!)
Author POV
Jaemin telah sadar.
Tapi entah mengapa, dia tidak ingat apa-apa... dia tidak tau dia ada dimana,
namanya siapa dan juga apa yang baru saja terjadi. Ya.... dia hilang ingatan.
Seseorang yang memakai kacamata hitam dan jas hitam rapi menghampirinya.
“ Kau sudah
sadar???...”
“ Eum.... iya...
tapi... permisi... Aku tidak ingat namaku dan apa yang baru saja terjadi....
Bisa kau jelaskan padaku???”
“ Apa???.... Kau....
tak ingat namamu????...”
“ Iya... begitulah....
semakin aku mencoba untuk mengingatnya.... kepalaku akan terasa semakin
sakit...”
“ Kau juga tak ingat...
apa yang baru saja terjadi??? Kau tak tahu aku???”
“ Iya....” Jaemin
memegang kepalanya yang terasa sakit. Pria misterius itu tersenyum senang. Yah,
dia baru saja akan membuat rencana untuk mengubah hidup Jaemin dan segala
asal-usul hidup Jaemin...
“ BamBam-ssi...” Pria
itu duduk di ranjang jaemin.
“ BamBam??? Apa itu
namaku???”
“ Ya... benar itu
namamu.... Kunpimook Buwakhul.... BamBam... itu namamu... Kau berasal dari
Thailand, tapi sudah lama tinggal disini. Saat itu bersama keluargamu... Kau
kembali ke Thailand.... Tapi terjadi kecelakaan yang sangat mengerikan....
Semua keluargamu meninggal... dan kau.... kau sepertinya kehilangan
ingatanmu... Sangat mengerikan.... mereka lalu mengirimmu kembali ke Korea
untuk dirawat.... Dan... akulah yang bertanggung jawab atas perawatanmu...”
“ Ah.... begitu ya????
Teimakasih atas semuanya... Tapi bisakah aku tau siapa keluargaku???...”
“ Ah... itu.... maaf...
aku tidak kenal, aku hanya bertanggung jawab atas kau saja... Jae... maksudku
BamBam...”
“ Baiklah...
terimakasih....”
)o()o()o()o(
“ BamBam???...”
Seseorang masuk ke dalam kamar Jaemin.
“ Iya... Anda
siapa??....”
“ Mulai sekarang... aku
akan menjadi ayah angkatmu....”
“ A.... Ayah
angkat???...”
“ Iya... Aku mendengar
kisah keluargamu dari temanku.... dan aku tidak tega, jadi aku akan
mengangkatmu sebagai anakku...”
“ Ah... Te- Terimakasih
banyak....”
“ Tapi, ada satu
syarat...”
“ Apa itu???...”
“ Bekerjalah
untukku...” Jaemin hanya mengangguk menuruti yang ia katakan. Karena sudah
tidak ada lagi tujuan hidupnya. Semua keluarganya telah pergi. Dan ia tidak
ingat semua tentang hidupnya. Jadi Ia memutuskan untuk mengambil jalan yang
baru...
)o()o()o()o(
TBC
0 komentar:
Posting Komentar