Minggu, 05 Juli 2015

FF - Not For Sale (Chapter 6)


Title : Not For Sale
Cast : Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim Taehyung, And Other
Length : Chaptered
Genre : Family
Rating : PG-13
Author : Shin Hyun Chan

Note : Untuk chapter 7 akan saya Password. Untuk mendapatkan Passwordnya, komen dibawah dengan nama Facebook anda dan saya akan mengirimkan passwordnya lewat inbox.... :)



Chapter 6 (The Answer)



)o()o()o()o(


Author POV

“ Kau.... Kau Park Jaemin kan????” Jimin melangkah maju mendekati BamBam

“ Maaf... Mungkin kau salah orang... Aku BamBam” BamBam mundur selangkah.

“ Tidak mungkin... Ini sudah pasti kau.... Park Jaemin, Yaampun... Park Jaemin... kau masih hidup... kukira kau sudah mati”

“ Hey, sudah kubilang aku BamBam. Aku tak mengenalmu sama sekali.... Aku bahkan tak pernah melihatmu!”

“ Benarkah??? Kau tak ingat aku???”

“ Iya... Aku tak tau siapa kau”

“ Jadi.... kau benar-benar bukan Jaemin???”

“ Sudah kubilang aku BamBam...” Jimin hanya menatap tak percaya atas apa yang dilihatnya. Sudah pasti dia Jaemin. Tapi dia bilang bahwa dia tak mengenal Jimin. “Jeon Jungkook... Ayo kembali ke kamar. Lukamu belum sembuh...” BamaBam menarik lengan Jungkook.

“ Sebentar, biarkan aku membersihkan kekacauan yang sudah kubuat” Jungkook menunjuk ke arah lantai yang dipenuhi dengan kuah ramyeon dan pecahan mangkoknya.

“ Biar kubantu...” Taehyung dan BamBam mengatakannya secara bersamaan.

“ Tidak usah. Biar aku saja sendiri. Ini salahku. Kalian pergi saja” Jungkook menahan BamBam dan Taehyung yang berniat untuk membantunya. Taehyung hanya mengangguk dan pergi ke mejanya dan Jimin. Sedangkan Jimin masih menatap BamBam tak percaya.

“ Permisi... BamBam-ssi, Bisakah kau ikut ke mejaku sebentar???” Jimin memberanikan diri berbicara dengan BamBam.

“ Oh, iya... tentu saja” BamBam mengikuti Jimin yang berjalan menuju meja dimana Taehyung sudah duduk disana memakan Ramyeonnya. Taehyung hanya tersenyum menyambut kedatangan BamBam.

“ Jimin-ah, apa kau yakin pernah melihat BamBam disuatu tempat?” Taehyung ikut masuk ke dalam pembicaraan setelah menghabiskan ramyeonnya.

“ Ya, itulah mengapa aku merasakan ada yang aneh saat melihat orang yang tadi kita lihat di kamar yang kita masuki dan juga di foto dalam buku data-data itu”

“ Oh, jadi BamBam adalah orang yang sama dengan yang kita lihat sebelumnya?”

“ Ya, dan juga aku benar-benar merasa ada yang aneh dengannya... dia sangat mirip sekali dengan adikku, Park Jaemin... tidak ada yang kurang sedikitpun” Jimin menatap wajah BamBam sekali lagi.

“ Yah... Itu biasa terjadi.... Lagipula aku tidak mungkin adikmu yang hilang itu... Aku berasal dari Thailand.... Aku bukan warga negara Korea...” BamBam tersenyum.

“ Ya, aku tau....” Jimin menunduk.

“ Sudahlah... Aku akan membantumu mencari adikmu jika ada kesempatan nantinya...” Taehyung menepuk-nepuk punggung Jimin pelan.

“ Ya, terimakasih...” Jimin tersenyum. Tak lama setelah itu, Jungkook datang menghampiri meja mereka.

“ BamBam...”

“ Ah, Jungkook... kau sudah selesai? Sini duduklah...” BamBam menepuk-nepuk kursi yang ada di sebelahnya.

“ Tidak usah... Ayo kita kembali saja, Aku agak capek...”

“ Ah begitukah??? Baiklah.... Aku pergi dulu ya...” BamBam berpamitan pada Jimin dan Taehyung lalu berdiri dan mengikuti Jungkook untuk keluar dari Koperasi. Tapi ditengah-tengah, langkah kedua orang itu terhenti. Jimin dan Taehyung yang melihat itu beranjak untuk melihat apa yang terjadi.

“ Hey ada apa?” Taehyung berhenti di sebelah Jungkook. Karena tak ada jawaban, Taehyung melihat ke arah yang sama dengan yang dilihat Jungkook. Dan betapa terkejutnya Taehyung melihat kehadiran seseorang yang ada di hadapannya.

“ Kau... Yook.... Yook Sungjae.... Apa yang kau lakukan disini?” Pria yang disebut Sungjae itu hanya tersenyum misterius mendengar apa yang taehyung katakan.


)o()o()o()o(


“ Selamat datang di ruanganku....” Sungjae membuka pintu ruangannya dan mempersilahkan mereka berempat masuk.

“ Yook Sungjae, jelaskan padaku... apa yang kau lakukan disini?” Taehyung menatap mata Sungjae tajam.

“ Duduklah dulu... dan aku akan memberitahu kalian semua.... ada apa dibalik semua ini...” Sungjae mendorong Taehyung untuk duduk di sofa yang ada di tengah ruangan itu. Jungkook, Jimin, dan BamBam ikut duduk di sebelah Taehyung. Sedangkan Sungjae sendiri duduk di kursi yang berada di hadapan sofa itu.

“ Sekarang ceritakan... Yook Sungjae...”

“ Baiklah....” Sungjae tersenyum sinis ke arah Taehyung. “ Park Young Joon, Lee Eun Hye, Kim Dae Yeol, dan Song Hye Rin.... Tidak asing dengan nama nama itu???...” Jimin, Taehyung dan Jungkook tampak terkejut dengan yang Sungjae ucapkan. Sedangkan BamBam terlihat bingung dengan perubahan ekspresi mereka.

“ Oh??? BamBam-ssi... kau sepertinya tidak tau apa apa??...” Sungjae tarsenyum ke asah BamBam.

“ Tentu saja... Aku tidak tau apa apa...” Jawab BamBam.

“ Yook Sungjae... bagaimana kau.... bisa tau nama orang tua kami??...” Taehyung membenarkan posisi duduknya menjadi lebih tegak.

“ Oh??? Jadi itu orang tua kalian???.... Bagaimana denganmu??? Apa kau ingat dengan Park Young Joon dan Lee Eun Hye??? Apakah kau ingat??? Park... Jaemin??” Lagi lagi Sungjae melontarkan pertanyaan kepada BamBam. Yang membuat mereka berempat bingung adalah, Sungjae menyebut BamBam dengan nama Jaemin.

“ Hey, apa maksudmu??? Aku ini BamBam...”

“ Benarkah??? Seingatku namamu adalah Park Jaemin... benarkan??? Jimin-ssi...” Sungjae kembali tersenyum. Jimin yang tidak tahan dengan kelakuannya, berdiri dan menarik kerah Sungjae.

“ Apa maksudmu????!!! Sebenarnya apa tujuanmu membawa kami semua kemari hah??!!!”

“ Jimin-ah... tenanglah.... kita dengarkan dulu semuanya...” Taehyung menarik Jimin agar kembali duduk disampingnya. “ Yook Sungjae.... Jelaskan semuanya”

“ Yah.... aku akan menjelaskannya.... Pertama.... Tahukah kalian kalau orngtua kalian berempat itu sebenarnya saling berhubungan???”

“ M... Maksudmu???” Jungkook yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan suara.

“ Yah.... sebenarnya aku juga tidak menyangka kalian berempat akan bertemu secara kebetulan.... Kalau begitu... akan kuceritakan....”



)o()o()o()o(



FLASHBACK ON

[Seoul, 1 September 6 tahun yang lalu]


“ Park Youngjoon... Apa yang akan kau lakukan???”

“ Sepertinya aku akan membiarkan mereka mengambil anak-anakku saja...” Youngjoon menjawab dengan santainya.

“ Apa???!!!!Apa maksudmu??? Tidakkah sebaiknya kita mencari uang dulu dan berusaha mencicilnya???” Eunhye, Sang istri dari Youngjoon menolak dengan tegas keinginan Youngjoon.

“ Tidak usah. Hal itu malah akan merepotkan kita saja...”

PLAAKKK!!!!

Sebuah tamparan mendarat tepat dipipi Youngjoon. Ya, Eunhye menamparnya. Seluruh tubuh Eunhye dipenuhi keringat amarah yang ditimbulkan akibat ucapan Youngjoon. Eunhye menatapnya tak percaya.

“ APA MAKSUDMU MEREPOTKAN???? SELAMA INI YANG KAU LAKUKAN HANYA BERJUDI DAN MABUK-MABUKAN!!! SELAMA INI AKULAH YANG MENJADI TULANG PUNGGUNG KELUARGA!!! DENGAN SUSAH PAYAH AKU MENGHIDUPI KELUARGAKU!!! SEDANGKAN KAU??? APA YANG TELAH KAU LAKUKAN UNTUK JIMIN DAN JAEMIN??? MENELANTARKANNYA??? KAU BAHKAN TAK MENGANGGAPNYA SEBAGAI ANKMU SENDIRI!!!!” Bahu Eunhye naik-turun mengikuti irama nafasnya yang berat. Rasanya, Eunhye ingin pingsan seketika. Tapi ditahannya rasa sakit dikepalanya itu.

“ Lalu apa??? Kau masih ingin berusaha mati-matian hah??? Kau tidak capek mengurusi mereka berdua??? Biarkan saja mereka berdua diambil oleh orang-orang itu... lagipula jika mereka bersama kita... mereka hanya akan membuat kita repot...” Youngjoon menjawabnya sambil menghisap rokoknya.

“ Apa???...” Eunhye yang sudah tak kuat lagi akhirnya membiarkan dirinya pingsan. Daeyeol dan Hyerin yang sedari tadi memang berada di ruangan itu, dengan siap menangkap tubuh Eunhye.

“ Hyerin-ah, kau rawat dulu Eunhye...” Hyerin, istri dari Daeyeol mengangguk dan membawa Eunhye ke kamar milik Eunhye. Ya, sedari tadi mereka memang ada di rumah Eunhye dan Youngjoon.

“ Park Youngjoon... Apa kau sadar dengan apa yang baru saja kau katakan?” Youngjoon menoleh ke rah Daeyeol.

“ Ya, tentu saja aku sadar. Memangnya kenapa sih?”

“ Kau... Apa Jimin dan Jaemin itu memang benar-benar anakmu???... Kau itu... lebih seperti.... majikan mereka??? Memangnya bagimu... apa arti Jaemin dan Jimin untukmu hah??? Seorang budak???....”

“ Cih, kau masih bertanya??? Sudah jelas kalau mereka itu lahir berkat pernikahanku dengan Eunhye. Maka, tak perlu kujelaskan lagi....Jimin dan jaemin itu anakku....”

“ Anak???!!!! Ya, benar. Lalu apa yang membuatmu mengatakan kata-kata yang tidak sepantasnya kau ucapkan sebagai seorang ayah???!!!” Daeyeol menarik kerah Youngjoon.

“ Yah... aku hanya ingin bebas.... Aku tak ingin repot-repot hidup di dunia ini... Lagipula... hidup di dunia ini kan hanya sebentar??? Aku hanya ingin menikmatinya tanpa halangan sedikitpun.... itu yang akan kulakukan...” Daeyeol memukul pipi kanan Youngjoon sehingga meninggalkan darah di pojok bibirnya.

“ Bebas katamu????.... Sebenarnya kau ini seorang manusia.... atau psikopat???”

“ Cih, lagipula... bagaimana dengan keluargamu??? Kau pasti juga akan menyerahkan Taehyung dan Jungkook kepada mereka kan???” Youngjoon menyeka bibirnya.

“ Tentu saja tidak!!! Kami sudah bekerja keras untuk mencari uang. Dan kami akan melunasinya. Kami juga akan membantumu jika kau mau...”

“ Haha... tidak usah.... bagiku sekarang Eunhye, Jimin dan Jaemin hanyalah tempat dimana aku bosan.... Aku hanya mengangap mereka sebagai tempat bermainku.... Mereka tidak penting bagiku....”

PRAANGGG!!!!

Hyerin memukul kepala Youngjoon dengan sebuah botol soju yang ada didekatnya. Daeyeol terkejut dengan yang barusaja istrinya lakukan. Tentu saja.... jika Youngjoon sampai mati, maka itu artinya Hyerin baru saja membunuh seseorang.

“ S.... Song Hye.... Rin....” Youngjoon terjatuh kelantai dengan kepala yang penuh darah. Dia masih sadarkan diri.... tapi pendarahannya semakin parah. Sehingga tubuh Youngjoon semakin lemas.

“ KAU!!! KENAPA KAU TEGA SEKALI MENGHILANGKAN KEBAHAGIAAN ORANG LAIN!!! KUKIRA KAU ORANG YANG BAIK UNTUK EUNHYE!!!SELAMA INI EUNHYE SELALU BERCERITA PADAKU KALAU EUNHYE SANGAT BAHAGIA TELAH MENIKAH DENGANMU!!! DIA BILANG KALAU DIA TIDAK BISA HIDUP TANPAMU.... MUNGKIN DIA AKAN MATI JIKA KAU SAMPAI MENINGGALKANNYA!!! DIA BILANG... SELAMANYA DIA TIDAK AKAN PERNAH MEMBENCIMU ATAUPUN MENINGGALKANMU MESKIPUN KAU TIDAK PERNH MEMBANTUNYA MENGURUS KEHIDUPAN KELARGAMU!!! DAN APA YANG BARU SAJA KAU KATAKAN???? EUNHYE TIDAK BERHARGA???!!! DASAR MONSTER!!! JIKA KAU TIDAK MENCINTAINYA, UNTUK APA KAU MENIKAHINYA????!!!!” Hyerin membuang segala benda yang ada didekatnya ke arah Youngjoon.

“ Hyerin-ah... hentikan... lebih baik sekarang kita bawa dia ke rumah sakit sebelum semakin parah....” Daeyeol menahan tangan istrinya.

“ Biarkan saja!!!!Monster seperti dia sangat pantas untuk mati!!!!” Hyerin menepis tangan suaminya. Tapi Daeyeol terus berusaha untuk menahannya sampai ia bisa mendapatkan tangannya. Dan pada akhirnya.... bersamaan dengan berhentinya amarah Hyerin.... Youngjoon menghembuskan nafas terakhirnya.

“ Hye... Hyerin-ah.... Youngjoon..... Youngjoon meninggal....” Daeyeol menatap Youngjoon yang sudah tak bernyawa.

“ Be... benarkah???” Hyerin menghampiri Youngjoon dan mengecek detak jantungnya. Betapa terkejutnya Hyerin saat tak merasakan detak jantung Youngjoon. “ Dae.... Daeyeol-ah... A... Apa yang baru saja aku lakukan???... Aku.... Aku membunuhnya....” Hyerin menatap suaminya dengan tatapan sayu.

“ Hyerin....”

“ Daeyeol-ah.... Ba... Bagaimana ini???!!! Aku telah membunuh seseorang!!! Aku seorang pembunuh!!!! Bagaimana ini???!!!!” Hyerin berlutut sambil menjambak rambutnya sendiri.

“ Hyerin.... Jangan mengatakan itu..... Kau melakukannya secara tidak sadar...” Daeyeol duduk, menyamakan posisinya dengan Hyerin.

“ Daeyeol-ah.... ayo kita pergi dari sini....”

“ Apa??” Belum sempat Daeyeol meneruskannya, Hyerin sudah menariknya agar cepat keluar dari rumah Youngjoon. Tepatpada saat mereka berdua membuka pintu rumahnya. Mereka berdua dikagetkan oleh kehadiran seorang anak laki-laki yang ada disana.

“ Park... Park Jaemin...” Daeyeol hanya bisa tergagap gagap melihatnya. Taentu saja, apa yang akan dikatakan bocah 12 tahun itu saat melihat ayahnya terbunuh. Hyerin yang merasakan perasaan yang sama hanya bisa menarik suaminya agar bisa cepat pergi dari sana.


)o()o()o()o(


“ A... Ayah....” Jaemin menatap tak percaya apa yang sedang dilihatnya. Ayahnya tak sadarkan diri engan keadaan kepala yang penuh dengan darah “ Ayah!!! Ayah!!!” Jaemin hanya bisa berteriak sambil mengguncang-guncangkan tubuh ayahnya itu. Jaemin menitikkan air mata saat tau ayahnya tidak akan bisa bangun lagi. Dengan segera, Jaemin berlari ke kamar ibu dan ayahnya. Dibukanya pintu kamar itu. Jaemin semakin terkejut dengan apa yang ia lihat lagi.

“ Ibu???? Kau juga???!!!!” Jaemin berlari ke arah ibunya yang tergeletak di bawah ranjang. Ditatapnya tangan ibunya yang sudah disayat dengan sebuah benda tajam. Dan tak lain, benda tajam itu adalah silet yang sedang dipegang oleh ibunya sendiri. “ Ibu... kenapa....kenapa kau bunuh diri???.... Dan juga.... ayah... kenapa ayah??? Ibu... kau mendengarku kan??? Tak bisakah kau menjawab pertanyaanku???.... Ibu!!!!” Tangis Jaemin semakin menjadi-jadi. Dipeluknya tubuh ibunya yang semakin dingin itu. Tak lama, datanglah beberapa orang ke dalam rumah mereka.

“ Apa ini??? Youngjoon sudah mati???” Beberapa orang juga masuk kedalam kamar tempat Jaemin berada.

“ Eunhye juga sudah mati....” Seseorang mencoba memisahkan Jaemin dengan ibunya. Jaemin hanya bisa dim dan menatap mereka dengan dingin.

“ Ayo cepat!!! Bawa mereka!!! Kita akan membuang mayat mereka di suatu tempat...” Jaemin hanya menatap dingin orang-orang yang sedang menggotong mayat orangtuanya keluar. Dia sudah tak bisa menangis. Mungkin airmatanya sudah habis. Dua orang berjaga di rumah mereka. Tak lama, kakak Jaemin, Park Jimin datang.

“ Jaeminnie... kenapa kau lama sekali?” Jimin menghentikan langkahnya saat melihat keadaan rumahnya yang berantakan. “ Jaemin... Apa yang baru saja terjadi??? Apa orangtua kita kembali memarahimu??? Apa kau tidak apa-apa??? Kau tidak terluka???” Jimin menghampiri adiknya yang masih menatap kosong.

“ Mereka berdua.... pergi.... meninggalkan kita..... sendiri....” Jaemin menjawab dengan dingin.

“ Apa??? Mereka pergi??? Cih, dasar!!! Sebenarnya mereka orangtua kita atau bukan sih??? Seenaknya sendiri meninggalkan kita...” Jimin melampiaskan kekesalannya dengan menendang sebuah bantal sofa yang ada di depan kakinya.

“ Bukan begitu hyung.... maksudku...”

“ Sudahlah, ayo kita pergi dari sini juga....” Jimin menarik tangan Jaemin dan membawanya keluar. Dua penjaga yang melihat itu berlari mengejar mereka sambil mengabari teman-temannya yang lain. Setelah diluar, Jimin masuk ke dalam mobil milik ayahnya.

“ Hyung??? Apa yang kau lakukan???” Jaemin hanya diam, tidak mau masuk.

“ Sudahlah ayo cepat masuk...” Jimin membuka pintu di kursi penumpang sebelahnya.

“ Kau bisa menyetir???”

“ Tidak bisa.... Tapi akan kuusahakan.. Ayo cepat naik!!!!”

“ Hyung...” Jaemin masih ragu untuk naik, Tapi melihat dua orang yang masih mengejar mereka membuat Jaemin dengan otomatis masuk ke dalam mobil itu. Jimin menghidupkan mobilnya dan mulai berkendara.

“ Maaf Jaemin, tapi aku harus melakukan ini” Jimin semakin mengendarai mobil itu dengan kencang. Jaemin hanya bisa berpegangan pada kursinya sambil memejamkan mata dan menggigit bibir. Mobil yang mengejar mereka di belakang semakin banyak. Dan satu mobil berada tepat dibelakang mereka. Mobil itu menambah kecepatannya dan menabrak bagian belakang mobil Jimin dengan keras.

BUUAGGHH!!!

Mobil Jimin berguling-guling terlempar jauh kedepan. Jimin dan Jaemin yang ada di dalam mobil hanya bisa memejamkan mata dan saling berpegangan tangan dengan erat. Untungnya, kantung udara milik Jimin yang ada di belakang stir mobilnya masih bekerja. Tapi tidak dengan milik Jaemin. Kantung udaranya tak mau terbuka. Jimin menarik adiknya ke dalam pelukannya dan berdoa semoga mereka berdua selamat. Segalanya terasa berjalan sangat lambat. Setelah semua guncangan itu berhenti, Jimin melihat keadaan adiknya. Seluruh tubuhnya dibalur olh darah segar yang baunya sangat menyegat.

“ Jae.... Jaemin... kau tidak apa apa kan???...”

“ Iya...” Jaemin hanya bisa menjawabnya dengan lirih.

“ Jaemin.... bertahanlah....” Jimin membuka pintu mobil itu dan keluar. Setelah itu membantu adiknya keluar juga.

“ Hyung, kau tak apa-apa?” Jaemin bertanya dengan lirih di pangkuan kakaknya.

“ Iya... Aku tak apa-apa. Maafkan aku Jaemin....” Jimin memeluk adiknya yang masih dalam keadaaan sekarat. Tak lama datanglah sebuah mobil di samping mereka. Tak lain adalah mobil milik Daeyeol dan Hyerin. Daeyeol dan Hyerin keluar untuk membawa Jaemin masuk.

“ Ya ampun.... Jaemin.... kau luka parah sekali...” Daeyeol menggotong Jaemin masuk ke dalam mobil. Jimin hanya menatap mereka bingung karena mereka bisa mengenal Jaemin. Tapi Jimin menghaus semua pikiran itu dan ikut masuk ke dalam mobil. Sayangnya, sebelum mereka pergi, orang-orang itu sudah mendapatkan mobil mereka. Dengan terpaksa, mereka bertiga keluar dari mobil dan meninggalkan Jaemin di dalam.

“ Bawa Jimin!!!” tiga orang yang diperintahkan itu mengangguk dan dengan segera menangkap Jimin. Jimin memberontak sekuat tenaga. Tapi pada akhirnya, seseorang membekap Jimin dengan obat tidur.

“ Cih, kau meu membantu keluarga orang??? Urus saja dulu keluargamu sendiri....” Seseorang berkacamata hitam menghampiri Hyerin dan Daeyeol.

“ Apa maumu??? Kami sudah melunasi hutang-hutang kami...” Daeyeol menarik Hyerin agar mundur selangkah.

“ Benarkah??? Aku tidak ingat...”

“ Apa maksudmu???!!! Jelas-jelas kami baru saja membayarnya...”

“ Iyakah??? Tapi aku tak merasa menerimanya, Seingatku.... kalian sudah mati....”

“ Apa maksudmu?????!!!!” Lalu tiba-tiba muncullah dua orang dihadapan Daeyeol dan Hyerin degan pisau di tangan mereka. Tanpa ancang-ancang, Ditusuknya dada Hyerin dan Daeyeol bersamaan. Hyerin dan Daeyeol terjatuh dengan pisau yang masih tertancap di dada mereka. Tak ada yang menolong mereka. Semua orang disana hanya melihat proses kematian mereka berdua. Setelah yakin mereka kehilangan nyawa, Beberapa orang membawa mereka pergi dan beberapa orang lagi mengambil Jaemin keluar.


)o()o()o()o(


Sementara itu dirumah Jungkook & Taehyung

“ Hyung, kenapa mereka lama sekali?”

“ Tenanglah Jungkookie... mereka pasti akan datang” Taehyung menepuk punggung adiknya pelan.

“ Bagaimana jika mereka lupa kalau ini hari ulangtahunku???”

“ Tidak mungkin... mereka pasti ingat”

“ Benarkah???”

“ Ya, percayalah padaku. Dan juga.... percayalah pada mereka berdua. Kita hanya... harus percaya” Taehyung tersenyum. Jungkook hanya mengangguk dan membalas senyuman Hyungnya.

4 Jam berlalu, sekarang sudah jam 12 malam. Tapi masih belum ada tanda-tanda kemunculan orangtua Jungkook dan Taehyung. Jungkook hanya memandang kue tartnya dangan pandangan kecewa.

“ Hyung.... jadi mereka benar-benar tidak akan datang?”

“ Sepertinya begitu.... Maafkan aku Jungkookie....”

“ Bukan salahmu hyung....”

“ Kalau begitu kau istirahatlah saja Jungkook. Aku akan menunggu mereka”

“ Baiklah...” Jungkook mencopot topi ulangtahun yang sedari tadi ia pakai. Lalu meniup lilin yang sudah menjadi kecil.

“ Jungkookie....” Taehyung menahan tangan Jungkook.

“ Iya hyung?”

“ Selamat ulangtahun....” Jungkook tersenyum.

“ Terimakasih hyung....”

“ Jangan kecewa pada mereka Jungkookie.... jangan benci mereka.... mereka orangtua kita... pasti ada hal yang sangat penting harus dilakukan...”

“ Aku tau hyung.... Aku tidur dulu....” Jungkook tersenyum lalu masuk ke dalam kamar. Beberapa menit setelah Jungkook masuk ke dalam kamarnya, terdengar suara pintu rumah mereka diketok. Taehyung tersenyum lalu menghampiri pintu itu. Dia kira, orangtua mereka yang datang. Tapi senyumnya hilang saat mengetahui seorang bermasker hitamlah yang berdiri didepannya.

“ Kau siapa????”

“ Aku hanya ingin memberitahu.... Kalau orangtuamu baru saja menjualmu kepada kami...”

“ Apa???? Apa maksudmu....”

“ Mereka telalu banyak berhutang.... dan memutuskan untuk membayar hutang mereka dengan menjual kalian pada kami....”

“ Apa.... Maksudmu...... Ini tidak mungkin...”


)o()o()o()o(


Di Rumah Sakit [Jaemin]

Jaemin POV

            (Semuanya.... Semuanya gelap.... Aku tak bisa melihat apa-apa... Aku hanya bisa merasakan.... dan mendengar yang ada disekitarku.... Hey... Apa kakakku baik-baik saja???.... dia akan baik-baik saja kan?)

Sial! Darimana mereka mendapatkan uang itu???”

(Hei.... suara siapa itu??? Darimana ia berasal????)

“ Sudahlah, lagipula kita sudah membunuh mereka berdua... Jadi jika seseorang akan membuktikan kalau mereka berdua sudah mendapatkan uangnya... Sudah tidak bisa dipertegas lagi.... karena mereka sudah mati.... Aku juga sudah mengirimkan anak buahku untuk ke rumah Jungkook dan Taehyung.... Aku menyuruhnya untuk memberitahu bahwa orangtua mereka sudah menjudal mereka...”

(Yaampun.... dia kejam sekali....)

“ Apa??? Tapikan perjanjiannya sudah ditebus... mereka sudah membayarnya....”

“ Sudah kubilang, mereka berdua sudah mati... tidak akan ada yang membawa bukti...”

(Kenapa manusia jaman sekarang suka sekali menyiksa orang lain???....Hei, apa ini??? Kenapa tiba tiba muncul sebuah cahaya seperti ini??? Hey!!! Silau hey!!!!)

Author POV


Jaemin telah sadar. Tapi entah mengapa, dia tidak ingat apa-apa... dia tidak tau dia ada dimana, namanya siapa dan juga apa yang baru saja terjadi. Ya.... dia hilang ingatan. Seseorang yang memakai kacamata hitam dan jas hitam rapi menghampirinya.

“ Kau sudah sadar???...”

“ Eum.... iya... tapi... permisi... Aku tidak ingat namaku dan apa yang baru saja terjadi.... Bisa kau jelaskan padaku???”

“ Apa???.... Kau.... tak ingat namamu????...”

“ Iya... begitulah.... semakin aku mencoba untuk mengingatnya.... kepalaku akan terasa semakin sakit...”

“ Kau juga tak ingat... apa yang baru saja terjadi??? Kau tak tahu aku???”

“ Iya....” Jaemin memegang kepalanya yang terasa sakit. Pria misterius itu tersenyum senang. Yah, dia baru saja akan membuat rencana untuk mengubah hidup Jaemin dan segala asal-usul hidup Jaemin...

“ BamBam-ssi...” Pria itu duduk di ranjang jaemin.

“ BamBam??? Apa itu namaku???”

“ Ya... benar itu namamu.... Kunpimook Buwakhul.... BamBam... itu namamu... Kau berasal dari Thailand, tapi sudah lama tinggal disini. Saat itu bersama keluargamu... Kau kembali ke Thailand.... Tapi terjadi kecelakaan yang sangat mengerikan.... Semua keluargamu meninggal... dan kau.... kau sepertinya kehilangan ingatanmu... Sangat mengerikan.... mereka lalu mengirimmu kembali ke Korea untuk dirawat.... Dan... akulah yang bertanggung jawab atas perawatanmu...”

“ Ah.... begitu ya???? Teimakasih atas semuanya... Tapi bisakah aku tau siapa keluargaku???...”

“ Ah... itu.... maaf... aku tidak kenal, aku hanya bertanggung jawab atas kau saja... Jae... maksudku BamBam...”

“ Baiklah... terimakasih....”


)o()o()o()o(


“ BamBam???...” Seseorang masuk ke dalam kamar Jaemin.

“ Iya... Anda siapa??....”

“ Mulai sekarang... aku akan menjadi ayah angkatmu....”

“ A.... Ayah angkat???...”

“ Iya... Aku mendengar kisah keluargamu dari temanku.... dan aku tidak tega, jadi aku akan mengangkatmu sebagai anakku...”

“ Ah... Te- Terimakasih banyak....”

“ Tapi, ada satu syarat...”

“ Apa itu???...”

“ Bekerjalah untukku...” Jaemin hanya mengangguk menuruti yang ia katakan. Karena sudah tidak ada lagi tujuan hidupnya. Semua keluarganya telah pergi. Dan ia tidak ingat semua tentang hidupnya. Jadi Ia memutuskan untuk mengambil jalan yang baru...


)o()o()o()o(


 TBC

0 komentar:

Posting Komentar

 

K-Pop Area Indonesia Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang