Minggu, 05 Juli 2015

FF - Not For Sale (Chapter 7 - FINAL)


Title : Not For Sale
Cast : Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim Taehyung, And Other
Length : Chaptered
Genre : Family
Rating : PG-13
Author : Shin Hyun Chan


Chapter 7 (Family)


)o()o()o()o( 


Author POV

            Jungkook, Taehyung, Jimin, dan BamBam menatap Sungjae tak percaya. Bisa-bisanya dia menyembunyikan rahasia besar itu yang telah membuat keluarga mereka hancur. BamBam hanya menggeleng tak mengerti. Kenapa saat itu ia bisa dibohongi? Tapi terlambat sudah... Dia tidak akan bisa mendapatkan memorinya kembali. Tidak akan pernah.

“ Kenapa....” Jungkook menatap Sungjae dingin. “ Kenapa kau lakukan ini pada keluarga kami???!!! Apa salah mereka sebenarnya???!!!!”

“ Salah mereka????.... Eum..... tidak ada....” Sungjae tersenyum.

“ Lalu??? Lalu kenapa kau lakukan ini semua????!!! Sebenarnya kau siapa????!!!” Jungkook berdiri dan menghampiri Sungjae.

“ Aku??? Aku adalah.... anak dari orang yang telah membunuh orangtuamu....”

“ Anak??? Cih... memang benar kata orang-orang, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya... dan sekarang aku sudah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri...” Jungkook semakin melangkah mendekat.

“ Ja.... jadi selama ini.... Orangtua kami tidak pernah menjual kami???....” Taehyung yang sedari tadi diam dan hanya menatap kosong kedepan akhirnya mengeluarkan suara.

“ Yah.... begitulah.... Sebenarnya mereka sudah membayar hutangnya tapi.... ya... aku juga tidak tau kenapa ayahku melakukan itu.... tapi.... jika dia menyuruhku untuk melanjutkannya... maka akan kulakukan....”

“ Brengsek!!!!” Jimin beranjak dari duduknya dan memukul pipi kanan Sungjae. “ Apa kau tau selama ini aku telah salah sangka kepada ibuku???!!! Kukira mereka hanya pergi meninggalkan kami entah kemana... tapi ternyata??? Mereka meninggal???.... Aku sungguh tak menyangka. Kenapa bisa ada manusia berdarah dingin seperti kalian yang hidup di dunia ini???!!!.....” Jimin kembali memukul Sungjae.

“ Park Jimin. Hentikan!!! Kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalahnya dengan cara seperti ini!!! Bagaimanapun jika dipikir-pikir.... mereka lebih kuat dari kita....” Taehyung menarik Jimin menjauh dari Sungjae.

“ Lalu.... BamBam-ssi... apakah kau sudah mengingat semuanya??? Youngjoon... Eunhye.... Park Jaemin... Park Jimin.... apa kau mengingatnya??? Kecelakaan itu.... dan juga bagaimana orangtuamu bisa terbunuh.... Dan juga... apa kau tau siapa yang telah membuatmu kehilangan ingatan??? Dia adalah orang yang sedang berdiri disana.... Park Jimin, Kakakmu....” Sungjae menunjuk ke arah Jimin.

“ Yook Sungjae!!! Hentikan!!! Dan sekarang kau akan mengadu domba kami????!!!! Apa lagi rencanamu kali ini????!!!” Jungkook yang sedari tadi berdiri di dekat Sungjae duduk berteriak dengan tangan yang sudah mengepal.

“ Oh... oh.... Kim Jungkook.... kau mau memukulku???.... Bagaimana jika kau memukul Kim Taehyung saja??? Bukankah.... selama ini dia berbohong kepadamu??? Berkata bahwa dia menjualmu... padahal ini semua adalah sisa-sisa peristiwa masa lalu orangtua kalian.....” Jungkook menoleh ke arah Taehyung. Bisa dilihat di wajah Taehyung terdapat rasa penyesalan pada Jungkook. Jungkook hanya menghela nafas dan kembali mengarahkan pandangannya kepada Sungjae.

“ Kau!!!” Belum sempat Jungkook mendaratkan tinjunya, orang-orang suruhan Sungjae sudah masuk ke dalam ruangan dan memegangi Jungkook, taehyung, Jimin dan BamBam satu persatu.

“ Hey! Ada apa ini???”

“ Lepaskan aku!!!!”

“ Mau apa kalian???!!!!”

“ Bawa mereka ke sel yang berbeda.... ah, tidak tidak.... Taruh Jungkook dengan Jimin di satu sel dan Taehyung dengan BamBam di satu sel....” Sungjae memerintahkan orang-orang itu.

“ Baik...” Semua orang itu membawa mereka berempat ke tempat yang sudah diperintahkan. Taehyung hanya bisa menatap Sungjae tajam.


)o()o()o()o(


“ Aku tak menyangka.... Yook Sungjae.....” Taehyung terduduk di lantai selnya dan BamBam sambil memegang kepalanya yang sakit.

“ Taehyung-ssi, apa kau pernah kenal Yook Sungjae sebelumnya?” BamBam menghampiri Taehyung dan ikut duduk di sebelahnya.

“ Ya, aku baru saja mengenalnya. Dia adalah anak pemilik restoran tempat aku bekerja belum lama ini...”

“ aaa... begitu.... Dan juga.... apakah benar kau itu.... Hyungnya Jungkook???....”

“ Yah..., begitulah... tapi sepertinya sekarang sudah bukan lagi....”

“ Dia tidak pernah bercerita tentangmu kepadaku sebelumnya...”

“ Ya, aku tau itu. Dia bilang.. dia sudah tidak mau tau lagi apapun tentang keidupanku....”

“ Eum.... sepertinya... kalian telah bertengkar hebat???... apakah... aku boleh mengetahuinya???....” BamBam bertanya ragu.

“ Iya.... Jadi seperti yang Sungjae katakan.... Saat itu mereka bilang kepadaku bahwa orangtua kami telah menjual kami tepat sebelum mereka meninggal... tapi karena aku tidak ingin orangtua kami merasakan kebencian Jungkook dari surga sana.... Aku mengatakan padanya bahwa akulah yang menjualnya.... Dan.... begitulah dia membenciku....”

“ Yah.... mereka memang kejam...”

“ Tapi aku juga tak menyangka... ternyata selama ini.... mereka berdua tidak menjualku.... Mereka telah membohongiku.... kenapa mereka memalsukannya???... Bukankah orangtuaku telah melunasinya???...”

“ Hidup memang seperti itu... Taehyung-ssi...” Taehyung mengangguk medengar ucapan BamBam.

“ Tapi BamBam.... kehidupanmu juga sama tragisnya....” Taehyung menoleh ke arah pria yang duduk di sebelahnya.

“ Aku tau.... tapi aku tak berhasil mengingatnya sama sekali... Aku sudah kehilangan semuanya... Aku bahkan tidak tau siapa diriku yang sebenarnya.... Aku tak ingat apa-apa...”

“ Benarkah kau tak ingat apa-apa??? Mungkin jika kau mengingat sesuatu.... Ingatanmu itu akan membuat kita terbebas dari sini.... Apa kau tak ingat???....” Taehyung mengubah posisinya menjadi duduk di hadapan BamBam.

“ Ya... aku sama sekali tak ingat apapun.... Semakin aku mencoba mengingat sesuatu.... Kepalaku akan terasa semakin sakit....”

“ Berusahalah untuk mengingatnya kembali BamBam-ssi.... Apakah kau tak ingat??? Park Jaemin itu namamu.... lalu Park Jimin kakakmu.... dan... orangtuamu.... Youngjoon dan Eunhye.... Kau tak ingat??? Kau juga mengalami kecelakaan saat kalian berusaha kabur dan Jiminlah yang menyetir mobilnya.... Lalu saat kau kecelakaan.... kau ditolong oleh dua orang yang tak lain adalah orngtuaku.... lalu mereka dibunuh ditempat.... Apa kau tak ingat??? Park Jaemin!!!”

“ Hentikan!!! Taehyung-ssi!!! Kau malah akan membuat kepalaku menjadi lebih sakit!!! Aku mohon hentikan.... Aku tidak akan pernah kembali mengingatnya....” BamBam menutup telinganya.

“ M.... Maafkan aku....”


)o()o()o()o(


“ Jungkook-ssi, apa kau tidak apa apa???” Jimin menghampiri Jungkook yang duduk sambil menangis di pojok sel mereka berdua.

“ Aku tidak apa-apa hyung...” Jungkook menyeka air matanya.

“ Lalu kenapa kau menangis???....”

“ Aku hanya....aku hanya kasihan mendengar cara kematian orangtuaku... Mereka meninggal dengan sangat tragis.... Aku tak menyangka.... Padahal kukira dulu mereka meninggal arena kecelakaan...”

“ Ya aku tau..... Dan juga Aku minta maaf atas kematian orangtuamu.... mungkin jika mereka tidak menolongku dan Jaemin.... mereka pasti masih hidup...”

“ Jangan salahkan dirimu hyung, yang sudah terjadi biarlah terjadi.....”

“ Yah.... Aku ingin berterima kasih kepada orangtuamu.... bisakah kau sampaikan rasa terima kasihku kepada mereka???....” Jimin duduk di sebelah Jungkook.

“ Ya... tentu saja...” Jungkook tersenyum.

“ Maaf Jungkook....” Jimin kembali meminta maaf.

“ Untuk apa??...”

“ Karena.... yah... mungkin aku tidak bisa menjadi penenang disaat kau tertekan seperti ini.... Aku tidak bisa menggantikan posisi Taehyung.... dia sering bercerita tentangmu kepadaku.... Taehyung sangat menyayangimu.... Maaf aku tak bisa menenangkanmu disaat kau tertekan seperti ini.... seperti yang Taehyung lakukan....” Jungkook terdiam. Perasaanya berkecamuk. Antara rasa menyesal atas semua yang telah ia katakan kepada Taehyung, dan juga Rasa benci kepadanya yang masih ia simpan. Kepala Jungkook sakit memikirkan itu semua. Dan pada akhirnya.... rasa benci yang sudah lama ia tanamkan menguasai hatinya.

“ Ya... Benar...” Jungkook berdiri.

“ Huh?” Jimin yang kebingunga dengan raut muka Jungkook yang berubah tiba-tiba juga ikut berdiri.

“ Seharusnya aku tidak bertemu dengan Taehyung lagi!!! Andaikan saat itu akutak bertemu dengannya di koperasi.... pasti aku tidak akan berakhir disini.... Itu Benar!!! Dia adalah pembawa sial dihidupku!!! Dia sudah membawaku ke dalam sel ini!!! Aku benar-benar membencinya!!! Dia selalu saja membuatku susah!!! Dia juga selalu menyembunyikan apa yang tidak aku tau.... Dia tidak pernah memikirkanku!!! Dia itu hanya pembawa sial!!!”

BUUGGHH!!!

Jungkook terpental kebelakang akibat tinju yang dilayangkan Jimin dan mengenai tepat di pipi kirinya. Jungkook jatuh teduduk di tembok yang ada di belakangnya. Diusapnya darah yang mengalir di sudut bibirnya. Jimin berjalan ke arah Jungkook dengan tatapan penuh amarah.

“ Kau!!! Kaulah adik yang kejam!!! Apakah kau tidak penah menyadari kalau sebenarnya kaulah yang kejam???!!! Apa kau tau betapa hancurnya hati Taehyung saat dia tau kini kau membencinya????!!!!”

“ Apa yang kau tau tentang keluargaku Hyung???!!!!” Jungkook yang tidak mau kalah kembali berdiri dan mendorong Jimin kebelakang.

“ Ya!!! Aku tau!!! Taehyung selalu mengatakan segala tentang isi hatinya kepadaku!!! Dia bilang dia sangat menyesal karena telah membohongimu!!! Apa kau tidak pernah memikirkan perasaan Taehyung???!!! Dia selalu saja cemas tentang keadaanmu!!! Dan kau??? Kau bahkan tidak menggubrisnya.... Taehyung merelakan dirinya agar dibencimu... supaya kau tidak membenci orangtuamu!!! Dan kau bahkan tidak merasakan ketulusannya???!!! Tidakkah kau sadar apa yang telah dia relakan untukmu???!!!!”

“ Cih, Kau siapa hyung???!!! Apa kau pacarnya??? Hahaha... bahkan sekarang dia telah menjadi seseorang yang mencintai sesama laki-laki...”

BUUUGHH!!!

Jimin kembali melayangkan tinjunya. Kali ini di pipi kanan Jungkook.

“ Kim Jungkook!!!! Apa kau sadar apa yang baru saja kau katakan???!!!! Apakah kau sadar!!!! Dimana Jungkook yang selama ini Taehyung kenal???!!!! Dimana Jungkook yang selalu menyayangi Kim Taehyung???!!!! Kau bukan dirimu sendiri Kim Jungkook!!!! Sadarlah!!!! Jangan biarkan dirimu yang lain mengendalikan tubuhmu!!! Kendalikan hatimu Kim Jungkook!!! Dan bukalah selebar-lebarnya!!! Aku tau kau pasti masih memiliki hati seorang Kim Jungkook!!! Aku tau itu masih ada!!!!”

“ Hyung!!! Jangan ikut campur urusan kami!!! Kau tidak tau rasanya hyung... Kau tidak pernah merasakan apa yang aku rasakan...”

“ Ya!!! Aku merasakannya Kim Jungkook!!! Aku juga kehilangan semua keluargaku... Tapi tidak sepertimu yang menyia-nyiakan apa yang kau punya!!! Kau menyia-nyiakan ketulusan kakakmu???!!! Apa kau tidak tau??!!! Aku bahkan sudah tidak pernah merasakan kasih sayang adikku lagi.... meskipun kini kami sudah bertemu lagi....dia tidak mengingatku!!! Dia sudah lupa semuanya!!! Dia tidak ingat kalau aku adalah kakaknya!!! Dan tidak akan pernah ingat!!! Meskipun begitu aku bahagia Kim jungkook!!! Aku bahagia mengetahui bahwa dia masih hidup... menemukan ayah angkat yang baik untuknya... dan Juga aku sangat bahagia aku bisa kembali bertemu dengannya... walaupun aku tau dia tidak akan pernah mengingatku??? Tidakkah kau melihatnya sendiri??? Aku tidak akan pernah bertemu dengan Park jaemin lagi.... Mulai saat ini aku harus melihatnya sebagai BamBam... Tidakkah kau fikir itu menyakitkan???!!!! Jangan sia-siakan hati hyungmu Jungkook!!!!” Jimin mengguncang bahu Jungkook. Badannya basah dengan keringat. Tidak pernah ia menjadi semarah ini sebelumnya.

“ Lepaskan aku...” Jungkook hanya menjawabnya dengan dingin.

“ Kim Jungkook...”

“ Kubilang lepaskan aku!!!”


)o()o()o()o(


            Hari sudah pagi, tapi semalaman, keempat orang dalam sel itu sama sekali tidak tidur. Keempatnya sibuk dengan pikirannya masing-masing. BamBam, Jungkook, dan Jimin hanya terduduk diam di lantai sambil menatap kosong kedepang. Sdangkan Taehyung tak henti-hentinya berjalan mondar-mandir di selnya dan BamBam.

“ Taehyung-ssi... apa kau tidak capek??? Dari tadi kau hanya mondar-mandir saja” BamBam yang sudah tak bisa menahan rasa penasarannya lagi akhirnya melontarkan pertanyaan itu.

“ Tidak, Aku hanya berfikir hal yang akan kulakukan....”

“ Maksudmu???” Taehyung hanya menatap BamBam yang kebingungan. Lalu tersenyum lebar.

“ BamBam.... kemarilah....” Taehyung mengayun-ayunkan tangannya yang membuat BamBam menhampirinya.

“ Apa?”

“ Maukah kau membantuku???”

“ Membantu apa???” Senyum Taehyung semakin lebar. Tangan Taehyung terangkat untuk menunjuk ke arah sebuah benda yang berada di atas mereka. BamBam mendongakkan kepala untuk melihat benda yang ditunjuk Taehyung. Seakan mengerti yang Taehyung maksudkan, BamBam tersenyum dan mengangguk menyetujui Taehyung.

“ Baiklah kalau begitu, Tapi aku tidak tau kemana arah ventilasi itu akan membawa kita. Jadi...”

“ Tidak apa-apa taehyung-ssi.... Aku tidak akan menyalahkanmu....” Taehyung mengangguk. Taehyung dan BamBam pun memulai rencana mereka. Taehyung menyuruh BamBam untuk naik di pundaknya dan meraih ventilasi itu.

“ Apakah sampai???” Taehyung bertanya sambil memegangi kaki BamBam yang ada dipundaknya.

“ Iya...” BamBam mencoba untuk menyeimbangkan tubuhnya sambil berpegangan di langit-langit sel itu. “ Taehyung-ssi...” BamBam tampak terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.

“ Ada apa???”

“ Ada sebuah CCTV disini.... Bagaimana ini???”

“ Tidak apa-apa... jika kita tertangkap, bilang saja kalau ini rencanaku...”

“ Kau yakin???...”

“ Iya.... lanjutkan saja....”

“ Baiklah...” BamBam kembali meneruskan pekerjaannya. Dia menyentuh ventilasi yang tertutup itu. 
“ Taehyung-ssi... bertahan ya??? Aku akan mencoba untuk membukanya...”

“ Oke” Setelah mendapat jawaban dari Taehyung. BamBam mulai menarik tutup ventilasi itu. Tapi tak seperti yang BamBam duga, ventilasi itu terbuka dengan sangat mudah. Bahkan kau tak perlu menariknya. Tutup ventilasi itu terjatuh dengan sendirinya ke tangan BamBam saat BamBam menyentuhnya.

“ Eoh???”

“ Ada apa???” Taehyung mendongak ke atas.

“ Aneh... ventilasinya terbuka dengan sendirinya....” BamBam melempar tutup ventilasinya ke bawah.

“ Benarkah??? Bagus kalau begitu, ini akan sangat mudah. Sekarang naiklah ke dalam sana...” BamBam mengangguk lalu mencoba untuk masuk ke dalam lubang ventilasi itu. Setelah berhasil, BamBam mengeluarkan kepalanya untuk melihat Taehyung.

“ Aku akan mencari sesuatu yang bisa kau gunakan untuk naik dulu Taehyung-ssi...”

“ Baiklah...” Taehyung tersenyum. Setelah itu BamBam kembali memasukkan kepalanya dan mulai berjalan di dalam ventilasi itu. Tak lama terdengar suara teriakan BamBam dari dalam ventilasi itu.

“ OH!!!!” Taehyung yang mendengarnya mendongak ke atas untuk melihat apa yang terjadi.

“ BamBam, ada apa???” Tak lama, kepala BamBam kembali menyembul dari lubang itu. Senyum cerah dapat dilihat dari wajahnya.

“ Ini benar-benar aneh!!! Tapi juga ajaib!!! Disini sudah ada tali!!!” BamBam menunjukkan tali yang ia dapat dari dalam ventilasi itu.

“ Benarkah???”

“ Ya.... ayo naiklah...” BamBam menjulurkan tali yang sudah ia dapat kepada Taehyung. Taehyung pun menangkapnya dan mulai naik ke dalam ventilasi dengan bantun tali itu. Sedangkan BamBam memegangi tali itu dengan erat. Sesampainya di dalam ventilasi itu, Taehyung mulai merangkak menelusuri ventilasi itu memimpin BamBam. Di sepanjang jalan, Taehyung menemukan banyak sekali keripik yang berceceran di dalam sana.

“ Ini aneh...” Taehyung berhenti dan mengambil salah satu keripik itu. Otomatis, BamBam yang ada dibelakangnya juga ikut berhenti.

“ Kenapa???”

“ Di sepanjang perjalanan kita... Aku menemukan banyak keripik yang berceceran... itu sangat aneh.... seperti.... seperti seseorang berusaha untuk menuntun kita melewati ventilasi ini...”

“ Benarkah??... Aku rasa juga begitu.... Apakah ini perangkap???...” bambam juga mengambil sebuah keripik yang ada disebelahnya.

“ Aku tidak tau... jadi... apa kau masih mau melanjutkan???” Taehyung meminta pendapat BamBam yang sepertinya sudah mulai ragu untuk melanjutkan.

“Ya.... kita lanjutkan saja....” Taehyung mengangguk lalu kembali merangkak. Tak jauh di depan mereka, tardapat sebuah perempatan. Yah... ventilasi ini bercabang. Taehyung kembali menghentikan rangkakannya. Bukan karena cabang itu... tapi karena ia mendengar sebuah suara.

“ Oh! Kau juga mendengarnya???” BamBam yang sepertinya juga mendengarnya bertanya pada Taehyung.

“ Iya... Kita diam dulu saja...” Taehyung menjawabnya dengan berbisik. Setelah itu semuanya sunyi. Hanya terdengar sebuah suara yang sedari tadi memang didengar Taehyung dan BamBam. Suara itu semakin mendekat ke arah mereka. Ya, suara itu terdengar seperti sar derapan langkah seseorang. Bukan, lebih tepatnya lebih dari satu orang. Taehyung menggigit jarinya untuk menyembunyikan rasa gugupnya. Jantungnya berdebar sangat kencang. Dan semakin kencang saat dia melihat jari-jari tangan sesorang yang muncul dari salah satu cabang ventilasi di depannya. Tuuh Taehyung seluruhnya basah karena keringat.

“ Aaarghhh!!!! Kau mengagetkanku!!!!!” Taehyung melempar sebuah keripik kepada orang yang muncul dihadapannya. Dia adalah Park Jimin.

“ Oh??? Kim Taehyung???kau ada disini juga????” Jimin menghampiri Taehyung, diikuti oleh Jungkook di belakangnya.

“ Iya, Aku melihat ventilasi ini.... jadi aku dan BamBam berniat untuk keluar dari sini..”

“ Hahaha.... apakah kalian melakukan telepati??? Jungkook juga melihat ventilasi ini dan mengatakan padaku rencana ini....” Jimin menepuk kepala Taehyung. Taehyung hanya tertawa lalu tersenyum ke arah Jungkook. Tapi Jungkook hanya membalasnya dengan sebuah tatapan dingin lalu memalingkan wajahnya.

“ Ah, apa kalian juga mendapatkan tali dari sana???” Taehyung kembali mengarahkan pandangannya pada Jimin.

“ Ya, itu sangat aneh.... Kami juga mengikuti jalan yang dipenuhi dengan keripik ini...” Jimin menunjukkan keripik yang tadi dia ambil.

“ Yasudahlah... ayo kita lanjutkan saja....” Jimin mengangguk lalu berbalik ke arah Jungkook. Jungkook juga membalikkan badannya lalu mulai merangkak memimpin mereka.

“ keripiknya ke arah kanan...” Jungkook mengambil keipiknya.

“ Ayo kita ikuti saja keripiknya....” Setelah Jimin mengatakan itu, Jungkook kembali merangkak melewati jalan yang ditunjukkan oleh keripik itu. Tak jauh mereka berjalan, Jungkook menemukan sebuah lubang dengan penutup ventilasi yang sama seperti di sel mereka.

“ Keripiknya berhenti disini... dan ada lubang di depan kita... apa sebaiknya kita turun???”

“ Ya.... kita ikuti saja keripiknya...” Jungkook mengangguk lalu membuka tutup ventilasi itu.

“ Oh!!! Ini jadi semakin aneh...” Jungkook menoleh ke arah Jimin.

“ Kenapa??”

“ Ada sebuah tangga lipat dibawah.... itu seperti... mereka telah menyambut kita...”

“ Benarkah??? Apa kau mau aku turun duluan??” Jimin menawarkan dirinya.

“ tidak usah... biar aku saja...” Jungkook keluar dari lubang itu dan turun lewat tangga. Satu persatu dari mereka tuun mengikuti Jungkook. Akhirnya, sampailah mereka ke sebuah ruangan gelap berisi banyak kardus yang berisi kertas didalamnya. Dipojok ruangan itu terdapat pintu dengan jendela kecil dipintunya. Taehyung menghampiri pintu itu lalu mengintip keluar.

“ Hey, kita kembali ke ruangan Sungjae....” Ucapan Taehyung membuat ketiga orang itu ikut mengintip apa yang sedang taehyung lihat.

“ Eoh??? Bukankah itu Sungjae??? Dia sedang bicara dengan siapa???”

“ Argh!!! Kepalaku sakit!!!” BamBam memegang kepalanya.

“ BamBam... kau kenapa??”


)o()o()o()o(


Di Ruangan Sungjae


“ Yook Sungjae!!! Apa kau gila???!!! Kenapa kau ceritakan semuanya pada mereka???!!!”

“ Lagipula aku sudah mengurung mereka ayah!!!”

“ Tapi, bagaimana jika mereka kabur dan melaporkannya kepada polisi???!!! Dasar kau ini.... benar-benar tidak bisa diandalkan... seharusnya aku menyerahkan ini pada Hyungmu...”

“ Hyung lagi???.... memangnya apa sebenarnya sesuatu yang aku tidak punya dari hyung??? Apa bedanya Aku dengan hyung!!! Kau selalu saja membanggakan Hyung!!! Seakan-akan kau tidak pernah punya anak sepertiku...”

“ Ya!!! Itu karena kau memang tak bisa dihandalkan!!! Kau tak penah menuruti apa kataku!!!”

“ Itu karena pendapatku dan ayah berbeda!!! Jika menurut ayah apa yang ayah lakukan itu baik... aku malah berfikir sebaliknya.... Tapi disaan aku mencoba untuk menjalankan apa yang telah ayah berikan padaku... Kau malah membencinya???”

“ Tentu saja... bagaimana bisa ayah suka jika kau membeberkan fakta yang selma ini ayah rahasiakan kepada mereka???? Dasar bodoh!!!” Ayah Sungjae memukul Sungjae. Tiba-tiba keluarlah seseorang dari pintu yang terdapat dipojok ruangan Sungjae.

“ BamBam??? Hey!!! Apa yang kau lakukan???” Taehyung menarik BamBam untuk kembali masuk. Tapi terlambat, Sungjae dan ayahnya sudah menyadari kehadirannya. Akhirnya mereka berempat keluar dari ruangan itu dan menghampiri Sungjae.

“ Aku sudah tau semuanya...” BamBam mengatakan hal yang membuat semua orang bingung.

“ BamBam...” Jungkook menarik tangan BamBam tapi BamBam menepisnya.

“ Aku sudah ingat semuanya!!! Sekarang aku tau siapa diriku.... Aku tau siapa kau.... Dan aku tau apa yang telah kau lakukan kepadaku dan kakakku...” BamBam menatap kakaknya, Park Jimin. Jimin yang melihatnya hanya menatap BamBam dengan mata yang berkaca-kaca. Ia tidak menyangka kalau adiknya akan kembali mengingatnya.

“ Jaemin...” Jimin yang tidak tahan akhirnya membiarkan airmatanya menuruni pipinya.

“ Dan aku mengingat sesuatu.... yah aku mengingatnya.... Aku mengingat hal terkejam yang pernah kau lakukan.... Aku ingat itu!!! Aku mendengarnya saat kau membawaku pargi dari tempat kecelakaanku dan kakakku. Saat itu temanmu yang lain membawa kakakku ke suatu tempat. Dan kau... membawaku ke rumah sakit itu... yah... aku mendengar semua yang kau katakan saat dimobil... Aku masih sadar saat itu....”

“ Apa maksudmu!!!” ayah Sungjae menghampiri BamBam.

“ Aku mengingatnya... Kau... kau telah membunuh istrimu sendiri.... Kau membunuhnya karena dia ingin menceraikanmu dan membawa anakmu... Sungjae.... Aku benarkan??? Ya... aku masih ingat betul itu...”

“ Kau...”

“ Ayah???!!!!” Sungjae terkejut “ kau yang membunuh ibu???!!! Tapi kau bilang... dia meninggal karena kecelakaan...”

“ Sung... Sungjae... dengarkan dulu...” Ayah Sungjae menghampiri anaknya.

“ Tidak usah didengarkan Yook Sungjae!!! Dia itu pembohong besar!!!” BamBam berteriak pada Sungjae. Ayah Sungjae menoleh ke arah BamBam. Lalu kembali berjalan ke arah BamBam. Ayah Sungjae berjalan dengan lambat sambil memasukkan tangannya ke dalam saku jasnya.

“ Kau.... Jangan coba-coba untuk menghancurkan keluargaku...” Ayah Sungjae menarik tangannya dari saku jasnya. Dia mengambil sebuah pisau, yah... pisau. Sungjae sepertinya adalah satu-satunya orang yang melihat hal itu. Dengan cepat Sungjae berlari ke arah BamBam dan menutup jalan ayahnya.

“ Ayah!!! Hentikan!!!!” Tapi sepertinya terlambat. Ayahnya sudah mengayunkan pisaunya. Alhasil pisau itu tertancap di perut kanan Sungjae.

“ S.. Sungjae... Kau tak apa???” Ayah Sungjae yang terkejut dengan yang baru saja ia lakukan, menangkap putranya yang terhuyung kedepan. Darah terus mengalir dari perut Sungjae. Sungjae menoleh ke arah Taehyung.

“ K-Kim Kim Taehyung.... M... Maaf karena telah membuatmu kecewa denganku... Ta... tapi... apakah kau sudah mem....perbaiki hubunganmu de...dengan adikmu??...Kau... kau pasti ke...kecewa denganku.... Maafkan aku....” Darah semain mengalir deras dari perutnya.

“ Be... Bertahanlah anakku!!! Aku akan menelpon ambulan...” Ayah Sungjae mengeluarkan handphone dari sakunya. Tapi dia urungkan niatnya saat melihat anaknya sudah memejamkan matanya. Ayahnya tampak menangis sambil memeluk tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa.

“ Y... Yook Sungjae... dia.... dia tidak jahat...” Taehyung menoleh ke arah Jimin.

“ Apa... maksudmu???”

“ Dia... dialah yang sudah menyiapkan tali, tangga... dan keripik itu.... dia... dia bahkan sudah membukakan ventilasinya untuk kita... dia... dia juga memisahkan kita ke dalam dua sel agar kita bisa menceritakan tentang keluarga teman se-sel kita.... Dia... dia itu sebenarnya membantu kita....”

“ Apa maksudmu!!! Dia itu anakku... tidak mungkin dia membantu kalian... Iya!!! Itu sudah pasti!!! Kenapa anakku bisa mati!!! Dia mati karena kalian!! Iya!!!kalian!!! ini semua salah kalian!!!” Ayah Sungjae melepaskan Sungjae ari pelukannya lalu mengambil sebuah kursi kayu. Setelah dia mendapatkannya, ayah Sungjae menghampiri Jungkook dan memukulkan kursinya pada Jungkook.

“ Matilah kau!!! Mati saja!! Tidak ada yang mengharapkanmu disini!!!” Setelah kursi itu hancur berkeping-keping saat dipukulkannya ke Jungkook, Ayah Sungjae memukuli Jungkook tanpa henti. Jungkook hanya diam tak melawan ataupun melindungi dirinya. Taehyung yang tidak mau diam menendang ayah Sungjae ke samping.

“ Kalau mau melampiaskan kemarahanmu!!! Lakukan padaku saja!!! Lakukan apapun padaku!!! Apa saja!!! Asal jangan ke adikku!!! Dia tidak salah apa apa!!!! Jangan sentuh Jungkook!!!!”

“ Kau ini mau apa lagi???!!!!” Ayah Sungjae mulai memukul Taehyung. Taehyung yang tidak mau kalah juga memukuli ayah Sungjae. Tapi apa daya, Tubuh ayah Sungjae jauh lebih besar dari Taehyung sehingga ia terlempar ke dekat Sungjae. Taehyung menoleh ke arah Sungjae

“ Yook Sungjae... Terima kasih...” Lalu Taehyung mengambil pisau yang tertancap di perut Sungjae. Dengan memejamkan mata, Taehyung berlari kedepan dengan pisau yang menghadap depan ditangannya. Diarahkannya pisau itu ke ayah Sungjae.


JLEEB!!!!

)o()o()o()o(


“ Kim Taehyung!!!!” Teriakan Jimin membuat Taehyung membuka matanya. Taehyung sangat terkejut saat Jungkook berada di depannya. Pisau itu menancap pada tangan Jungkook.

“ Hyung....” Jungkook menatap Taehyung sendu.

“ K...Kim Jungkook....”

“ Hyung.... Jangan nodai tanganmu.... Aku tak ingin kau jadi seorang pembunuh... Aku tidak ingin kau dipenjara hyung.... Jangan buat dirimu kembali tersiksa.... aku tak tahan melihatnya.... kau bukn pembunuh hyung.... Aku ingin kemballi bersamamu....” Mata jungkook berkaca-kaca. Taehyung yang menyadari kalau Jungkook kembali menganggapnya juga ikut menangis.

“ K... Kim Jungkook....” Taehyung tak sanggup berkata-kata. Dia hanya bisa menatap wajah adiknya.

“ Hyung... Maafkan aku.... maafkan aku selama ini telah meragukanmu hyung.... aku telah membohongi diriku sendiri.... Aku sadar kebencianku padamu telah mengendalikan hidupku.... tapi aku sudah kembali menemukannya hyung.... aku sudah menemukan diriku yang sebenarnya..... Aku hanyalah seorang Kim Jungkook... Aku tak bisa hidup tanpa seorang Kim Taehyung... Kau hanyalah satu-satunya yang kupunya di dunia ini.... Maafkan aku hyung... Aku tak bisa membencimu.... Aku tak akan sanggup untuk membencimu....” Jungkook menangis sambil memegangi tangannya yang berdarah.

“ Jungkookiee.!!!!...” Taehyung memeluk adiknya. Kedua kakak beradik itu saling menghabiskan airmatanya bersama-sama. Mereka telah menemukan kehidupan lamanya...

            BamBam dan Jimin hanya menatap kedua kakak beradik itu sambil tersenyum.

“ Park Jaemin...” Jimin memanggil BamBam.

“ Hyung...” BamBam tersenyum. Jimin membalas senyumannya lalu membuka tangannya selebar-lebarnya. BamBam yang mengerti maksdu Jimin menghampiri kakaknya dan memeluknya.

“ Aku senang kau kembali.... Park Jaemin...”

“ Aku Juga Hyung...”


)o()o()o()o(


-         -  2 hari kemudian Yook Sungjae dimakamkan di samping makam ibunya.

-        -   Ayah Sungjae ditangkap oleh polisi yang dilaporkan oleh Sungjae sendiri.

-      -   Ayah Sungjae dipenjara atas tuduhan pembunuhan, penculikan anak dibawh umur, perusahaan ilegal, dan pemalsuan pembayaran utang oleh orangtua Jungkook.

-       -   Perusahaan-perusahaan ilegal ditutup.

    -  Orang-orang yang telah dijual di perusahaan-perusahaan tersebut telah dibebaskan dan dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

-          Dan.....


)o()o()o()o(


“ Jaeminnie!!! Kau tidak mau bangun eoh??? Ini sudah siang!!!” Jimin mengguncang tubuh BamBam. Bukan, maksudnya... Jaemin.

“ Argh! Hyung biarkan aku tidur dulu sebentar lagi...” Jaemin memeluk Jungkook yang juga tertidur disebelahnya.

“ Jungkookie!!! Kau juga tidak akan membuka matamu hah???!!!!” Taehyung menginjak kaki adiknya.

“ Sepetinya tidak untuk saat ini....” Jungkook membuka matanya sebentar lalu kembali menutupnya.

“ Yak!!!! Kalian berdua!!!! Kita berempat belum sarapan!!!! Dan setelah ini akan masuk waktu makan siang!!!!” Jimin menarik selimut yang Jungkook dan Jaemin kenakan.

“ Aish!!! Sudahlah kalian masak saja sendiri.... kalian kan hyungnya...” Jungkook kembali menarik selimut itu tanpa membuka matanya. Jimin dan Taehyung bertatap-tatapan. Mereka menyunggingkan senyum misterius dibibir mereka. Tampak kilatan di mata mereka berdua. Jungkook dan Jaemin yang merasakan firasat aneh membuka matanya dan menatap kedua hyungnya.

“ Eum... H-Hyung... apa yang akan kau lakukan??? Hyung!!!!” Tanpa aba-aba Taehyung dan Jimin dengan serempak masuk ke dalam selimut itu dan mulai menggelitiki kedua adiknya tanpa ampun. Dan... begitulah keempat orang itu mengawali hari. Seperti yang kalian lihat, Mereka berempat memutuskan untuk tinggal bersama di rumah Jungkook dan Taehyung. Jaemin akan dimasukkan ke sekolah yang sama dengan Jungkook. Sedangkan Jimin dan Taehyung akan mencari pekerjaan untuk membiayai adik-adiknya.

“ Kau masih ingat Sungjae???....” Taehyung memulai obrolan di tengah-tengah kegiatan makan mereka.

“ Tentu saja.... aku masih ingat, dia baru saja meninggal 2 hari yang lalu...” Jungkook menjawabnya.

“ Aku tak menyangka kalau dia akan mengurung kita.... tapi aku juga tak menyangka kalau maksud dari dia mengurung kita itu adalah untuk mengembalikan hubungan kita...” Taehyung kembali melanjutkan.

“ Yah... Dia sangat baik... Kalau saja...”

“ Kim Jungkook!!!!” Sebuah suara memotong ucapan Jimin. Mereka berempat menoleh ke asal suara itu.

“ Ah!!! Junhong-ah!!!!” Jungkook melambai kearahnya. Junhong menghampiri meja mereka.

“ Kenapa kau tidak ada kabar selama liburan musim panas eoh???” Lalu Junhong tersadar kalau Jungkook tidak duduk sendirian “ Oh, maaf aku tidak menyadari kalian.... Jungkookie... mereka siapa???” Junhong menunjuk ke arah 2 orang yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

“ Mereka adalah....” Jungkook menarik kedua ujung bibirnya agar membentuk sebuah senyum “ Keluarga baruku....”


)o()o()o()o(


“ Sekali keluarga.... selamanya akan tetap keluarga.... Aku bahagia bisa mempunyai adik sepertimu... Aku berjanji tidak akan membiarkanmu terluka, selamanya aku akan tetap melindungimu adikku.... Tidak akan kubiarkan siapapun kembali mengambilmu dariku... Tidak akan kubiarkan seseorang menjualmu.... Kau itu bukan untuk dijual.... Aku akan selalu berada disampingmu.... jangan ragu untuk bersandar kepadaku... Aku akan selalu menunggu keluh kesahmu... tetaplah menjadi adikku.... Tetaplah menjadi adik seorang Kim Jungkook yang selalu menyayangi Kim Taehyung... Aku harap kau tidak akan berubah... seperti yang pernah kau lakukan dulu... tetaplah seperti ini selamanya.... Terimakasih telah menjadi adikku... Kim Jungkook...” – Kim Taehyung 


END

0 komentar:

Posting Komentar

 

K-Pop Area Indonesia Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang