Length : Chaptered
~~~
“Aish!!! Kenapa aku berkata begitu sih???” Aku mengacak acak rambutku yang sejak awal memang sudah hancur karena sudah berkali kali aku mengacak acaknya. Aku menatap pantulan diriku di Cermin kamar mandi wanita di sekolahku “Tch, Kau memang benar benar pintar Han Tae Rin” Setelah menggilakan diri sendiri, Aku segera keluar dari kamar mandi dan kembali menuju kelasku. Yap, sebaiknya aku cepat kembali sebelum teman teman dikelasku khawatir padaku. Kalau memang mereka khawatir.
“ Omo... Tae Jang-nim, Apa baru saja terjadi badai di luar sana?” Perkataan Sunggyu membuat semua mata beralih padaku. Aku hanya menatap Sunggyu tak percaya.
“ Woa.. Daebak! Dan sekarang bahkan kau juga ikut memanggilku dengan nama konyol itu?” Aku berjalan menuju kursiku.
“ Ckck, Tae Jang-Nim, Lebih baik pikirkan saja rambutmu itu dari pada nama panggilanmu” Kata anak yang pertama kali mencetuskan nama panggilan anehku.
“ Haha... Rasanya aku ingin melakukan hal yang sama seperti yang kulakukan pada rambutku ke mulut kalian” Aku berusaha meluruskan ramut acak acakanku. Semua anak bergidik ngeri mendengar perkataanku. Kecuali satu orang yang tertawa, Kim Sunggyu.
“ Aish... Kalau kau melakukannya, kau pasti tak akan melakukan itu pada L yang tampan dan keren itu kan” Sunggyu berjalan kemejaku sambil mengatakannya dengan nada menyindir.
" Cih, Aku menarik perkataanku itu. Aku akan menganggap Kim Myung Soo tak pernah kukenal. Karena L dan Kim Myung Soo itu dua orang yang berbeda. Dan aku kenal dia sebagai L, teman sekelasku”
“ Haha... sebaiknya kau juga kembali menarik ucapanmu itu nona. Nama yang seharusnya kau pakai sebagai teman sekelasmu adalah Kim Myung Soo. Bukan L yang berkharisma dan bersinar di panggung” Sunggyu akhirnya sampai di mejaku.
“ Hyung. Hentikan itu. Kalau tidak kau akan remuk ditangannya” L menghampiri Sunggyu dan menepuk pundaknya. Aku tertawa sinis.
“ Lalu tujuan kalian kesini apa? Hanya mengenalkan band baru kalian???” Kim Sunggyu tersenyum mendengar ucapanku. Lalu beranjak dan mengajak L ke depan kelas.
“ Yup, selain itu, kami juga minta tolong kepada kalian. Jika terjadi sesuatu, seperti wartawan yang datang ke sekolah ini, Aku minta tolong agar kalian melindungi L. Karena kami tidak mau Wartawan mengganggu waktu belajar L” Kim Sunggyu yang sepertinya leader mereka menjelaskannya sambil menepuk nepuk bahu L.
“ Dan juga. L mungkin juga akan ada banyak kegiatan setelah mereka debut beberapa saat lagi. Jadi jika dia meninggalkan pelajaran, tolong pinjami L catatan, Kami tak ingin nilai L turun hanaya karena jadwalnya yang padat” Ha Dong Hoon selaku manajer mereka juga tak mau kalah.
“ Lalu kau akan menyebut diri kalian apa?” Aku mendorong kursiku sedikit kebelakang lalu menekuk kedua tanganku di depan dada.
“ Maksudmu?” L menurunkan tangan Sunggyu yang masih menempel di bahunya sejak tadi.
“ Kau akan debut dengan nama ‘Band tanpa nama’? Begitu?” Aku memiringkan sedikit kepalaku ke kanan.
“ Ani.... Kami akan debut dengan nama ‘Infinite’. Kami tadi hanya lupa mengatakannya. Maaf” Sunggyu tersenyum membuat sederet giginya terlihat dan juga membuat matanya menjadi berbentuk sebuah garis melengkung.
“ Aish.... Seharusnya aku berbicara lebih banyak dengan member infinite tadi”
“ Yah, mungkin kita bisa bicara dengan mereka lagi setelah mereka debut. Ah!!!! Aku menyesal”
“ Tae Rin beruntung sekali tadi!!!”
“ Tapi, menurutmu. Siapa yang keren”
“ Aish.... Senyuman Sunggyu berkali kali memuat hatiku melunak”
“ Sungjong juga manis kok...”
“ Sungyeol juga menurutku keren....”
“ Ani... Aku tetap pada pendirianku!!! L tetap nomor satu!!!”
“ Ah... iya!!! Aku juga!!!”
“ Tadi katanya suka Sunggyu... Kau juga, katanya suka Sungyeol???”
Percakapan itu terus berlanjut. Aku hanya memendamkan wajahku ke dalam kedua tanganku di atas meja. Aku juga menambah volume suara musik yang sedang kudengarkan. Tapi tetap saja, Ocehan mereka tetap bisa kudengar. Tiba tiba saja, Seseorang menepuk pundakku.
“ Ah, Park Sonsaengnim” Aku melepas Headset yang sedang kupakai.
“ Berapa volume suara yang kau putar??? Aku berkali kali memanggilmu” Park sonsaengnim menggeleng-gelengkan kepalanya.
“ Yasudahlah. Begini, sebelum kalian pulang nanti, buatlah kelompok, Satu kelompok berisi 5 siswa. Bagi secara adil ya?”
“ Eoh??? Kenapa tidak sonsaengnim saja?”
“ tidak bisa, setelah ini ada yang harus saya lakukan. Jadi setelah ini langsung bagi kelompok dan setelah itu pulang saja. Tugasnya ada di laci meja saya di ruang guru” Aku mengangguk. Park sonsaengnim tersenyum lalu pergi.
“ Jadi, Ambil satu dan jangan dibuka dulu, dan jangan ditukar dengan teman sebelah kalian atau siapapun. Kalau kalian ketahuan menukar kertas kalian, Aku akan memeras otak kalian dan meminum semua ilmu yang telah kalian dapat selama ini” Aku mengatakan itu sambil memicingkan mata. Mungkin karena tatapanku, semua anak mengambil kertas kecil yang ada di tanganku dengan tangan gemetar. Oh ya ampun.... memang mereka kira aku ini siapa??? -_- . Memangnya aku menakutkan sekali ya?
“ Kalian sudah dapat semua?” Semua anak mengangguk. Yup, hanya tersisa satu kertas ditanganku. “Lalu kertas ini, milik siapa?” Semuanya diam, Ada juga yang menggeleng. Sedangkan L mentertawaiku. Aku menatapnya memasang tatapan ‘kenapa?’
“ Kau ini bodoh atau apa sih? Jelas jelas kau belum mengambil kertas itu kan??? Atau kau ingin memberikan kertas itu padaku???” L memukul mukul meja. Seketika hawa menjadi panas. Wajahku memerah.
“ Aish... kau ini. Aku kan hanya bercanda tadi. A..haha..ha...” Aku tertawa tanpa alasan yang pasti. “ Lagipula Kalian semua juga bodoh kan??? Kenapa kalian juga tak tau siapa yang belum dapat kertas ini???” Aku mengangkat alisku dan tersenyum menang.
“ Aish.... kau ini Tae Jang-Nim, kami kan juga ikut ikutan bercanda...” Sekali lagi, Anak yang mencetuskan nama anehku kembali melawanku.
“ Haa.... kau ini banyak alasan. Hahaha...” Aku kembali tertawa paksa.
“ Ani. Secara resmi kau malah mengakui kalau kau itu bodoh” L kembali mentertawaiku. “ Kau tadi kan bilang ‘Kenapa kalian juga tak tau siapa yang belum dapat kertas ini???’ seharusnya jika kau tak ingin dikatakan bodoh. Kau jangan meletakkan kata ‘juga’ di dalam kalimat pembelaanmu itu. Hahaha...” Semua anak dikelas tertawa mendengar perkataan L. Aku diam mencerna perkataan L. Dan pada akhirnya aku ikut tertawa bersama mereka. Bukan karena apa. Tapi aku hanya menutupi rasa maluku -_-
“ Aish, sudahlah kalian. Sekarang buka saja kertas yang kalian pegang itu! Jika kalian mendapatkan nama buah yang sama dengan anak lain. Itu artinya kalian sekelompok. Mengerti kan?” Aku mengalihkan pembicaraan.
“ Ne!!! Tae Jang-Nim!!!!” Aku hanya menatap mereka. Setelah itu, mereka mulai membuka kertas mereka satu persatu.
“ Tae Rin ssi, kau mendapatkan buah apa???” Hyun Woo menghampiriku.
“ Ah, aku belum memukanya kau sendiri dapat apa?”
“ Jeruk ^_^” Hyun Woo membuat bentuk V di tangan kanannya. Aku memalasnya dengan senyuman lalu membuka kertasku. Tak sampai 5 detik aku membukanya, Aku sudah tersenyum senang.
“ Yeay!!! Hyun Woo ssi, kita sekelompok!!!” Aku melompat lompat gembira. Hyun Woo juga menyambut kegembiraanku dengan senyum senang. Tidak lupa Hyun Woo juga ikut melompat lompat di tempatnya berdiri.
“ Sayangnya nona, Kau sekelompok dengan namja tampan dan keren ini” L tiba tiba saja datang dan menghentikan gerakan melompat lompat kami.
“ Biarin” Aku menjulurkan lidah kepadanya.
“ Yah.... Aku belum bilang kalau nanti aku akan ada latihan bersama Infinite. Jadi aku nanti tak bisa datang”
“ Cih. Enak saja, setidaknya kau juga ikut bekerja dong... meski hanya sebentar ” Aku melarang L yang berniat untuk tidak datang pada saat kerja kelompok nanti.
“ Kalau begitu bilang saja sendiri ke Haha hyung (Ha Dong Hoon maksudnya)” L mengambil Handphonenya dan memberikannya padaku.
“ Bilang saja sendiri” Aku mendorong tangannya.
“ Sudahlah Tae Rin ssi, lagipula kita masih punya 2 anggota lain. Biarkan L latihan untuk debutnya” Hyun Woo menengahi kami yang baru saja akan memulai perang dunia ketiga. L mengangguk setuju.
“ Tidak. Kalau dia tidak datang aku akan melaporkannya ke Park Sonsaengnim agar ia tak mendapat nilai kerjasama. Kau mau?”
“ Aish... Kau ini... Baiklah, kalau begitu kalian ikut saja ke latihan kami. Tapi saat aku sedang latihan, jangan ganggu aku” L akhirnya memutuskan sesuatu yang akan sangat menyenangkan bagi orang lain. Yah... mungkin juga bagiku.
“ Ck, kau pikir kami akan diizinkan masuk kalau...”
“ Kalian berangkat bersamaku” L tiba tiba saja memotongku. Pada saat itu juga, datanglah 2 orang anggota kelompokku yang baru saja bergabung. Dan sayangnya orang itu adalah Namja menyebalkan sang pencetus nama ‘Tae Jang-Nim’ Ku. Dan satu lagi adalah yeoja. Aku tidak tahu.... Aku tak terlalu mengenalnya. Tapi setidaknya ada satu yeoja di kelompok kami.
“ Yo!!! Tae Jang-Nim !!! kita sekelompok!!!”
“ Yak!!! Jangan macam macam jika bersamaku. Atau kubunuh kau” Aku menjitak kepalanya.
“ Jadi, apa kita bisa berangkat sekarang???” Ucap namja yang beberapa saat lagi akan debut itu. Kami semua mengangguk lalu keluar kelas mengikuti L. Kelompok yang lain sepetinya juga sudah mulai bekerja. Kami berlima berhenti di sebuah mobil hitam yang biasa dikendarai oleh para idola-idola. L membuka pintu di sebelah tempat duduk supir lalu berbicara pada seseorang.
“ Hyung, Ini teman-temanku. Kami akan kerja kelompok”
“ Bukannya kau ada latihan hari ini?”
“ Ya, Kami akan kerja kelompok di gedung agensi. Sekalian aku juga latihan. Bisa kan?”
“ Yah... Aku akan mengurusnya. Cepat masuklah” Setelah orang di dalam mobil itu mengatakan itu, L kembali berbalik ke arah kami.
“ Masuklah. Itu tadi manajerku” Tidak mau ditanyai, L sudah menjawab itu sendiri. Kamipun masuk ke dalam mobil dan duduk di barisan tengah. Tentu saja kecuali L. Kami hanya diam di dalam mobil. Yah... kau tau sendiri kan sifatnya L? Tapi kadang Manajer L, membuka pembicaraan. Itupun kami hanya menjawabnya dengan singkat.
“ Jadi kalian teman temannya Myungsoo ya?”
“ Iya” Kami berempat menjawab serempak.
“ Kalau misalnya L sering meninggalkan peljaran, tolong dimaklumi ya? Karena tak lama lagi dia akan debut”
“ Yah... Kami akan membantunya sebisa kami” Setelah aku mengatakan itu, suasana kembali sunyi. Tak lama setelah itu, Mobil pun berhenti di depan gedung besar di pinggir jalan.
Jadi ini gedung Woollim Entertainment?
“ Kalian tidak mau turun?” kami berempat asyik dengan pikiran kami sendiri, sehingga lupa kalau kami harus turun Sampai L mengatakan itu. Kami pun turun satu persatu lewat pintu sebelah kanan yang sudah L buka sejak tadi.
“ L-ssi, apa kau yakin, kami tak apa masuk sini?” Hyun Woo berjalan dengan ragu di belakang L.
“ Mm... CEO kami baik kok... Apa lagi kita kesini untuk kerja kelompok, bukan untuk bermain main. Pasti tak apa apa” L menjawabnya dengna santai. Setelah sampai di depan pintu masuk, L menempelkan sebuah kartu di sebuah kotak kecil di samping pintu tersebut. Setelah L melepaskannya, Pintu itu terbuka secara otomatis. Kami pun masuk kedalamnya. Mulut kami tak henti hentinya melontarkan kata ‘Woah..’ atau ‘Daebak...’ saat melihat isi gedung tersebut.
“ Kita akan naik ke lantai 3, Kalian mau berjalan atau naik Lift?”
“ Kita naik Lift saja. Kasihan L nanti kalau sudah capek duluan sebelum latihan. Ya kan?” Seo Woo menyarankannya padaku.
“ Yah... terserah kau saja” Akhirnya kami Naik Lift menuju Lantai tiga. Setelah pintu Lift terbuka, Kami langsung masuk ke dalam ruangan tepat di depan Lift itu. Dan Aku kembali melihat 6 wajah yang kulihat beberapa saat yang lalu.
“ Myungsoo-ya!!!! Kau sudah datang!!!” Si pemilik tubuh jangkung itu, Sungyeol berlari dan memeluk L. L hanya tersenyum lalu membalas pelukannya dan ikut melompat-lompat bersama Sungyeol. Yah.. Sifatnya berbeda sekali dengan di sekolah.
“ Tae Jang-Nim, Kau kesini juga??? Ada Apa???” Orang Sipit itu, Kim Sunggyu, menghampiriku.
“ Kami ada kerja kelompok. Kami tak mengganggumu kan? L yang memintanya”
“ Yah, Tapi tak masalah kan?kalau kami latihan dulu? Guru kami sudah datang sejak tadi. Kalian bisa makan dulu di cafe bawah” Aku mengangguk mendengar penjelasan Sunggyu. Apa Salahnya mengisi perut kosong dulu?
“ Ayo, Kita ke bawah dulu” Aku mengajak teman temanku ke bawah. Dibalas dengan Anggukan mantap.
“ Ini, Kau bisa menggunakan kartuku untuk membayar makanannya” Sunggyu memberikan sebuah kartu yang sama seperti milik L tadi.
“ Tak usah, Aku bawa uang lebih kok” Aku menolaknya.
“ Dibawah membayarnya harus pakai kartu ini. Sudahlah... Ambil saja” Sunggyu memberikan kartu itu paksa ketangan kananku. Setelah itu aku tersenyum dan menggiring ketiga temanku menuju Cafe di bawah. Kami tak tersesat karena sebelumnya kami sudah melewati Cafe itu. Mereka bertiga memesan Ramyeon pedas dan Milkshake Coklat, Sedangkan aku hanya membeli 2 Churros dan Es Krim Vanilla. Kami duduk di meja dekat pintu keluar.
“ Daebak, aku bahakan sekarang makan di Cafe milik Woollim Entertainment. Masuk sini saja sudah seperti mimpi. Apalagi.....” Seo Woo berkata dengan mulut penuh.
“ Sudah makan saja makananmu” Aku melemparnya dengan buntalan Tisu yang baru saja kuambil dari kotak tisu. Hyun Woo dan anggota kelompokku yang satu lagi hanya tertawa karena aku melemparnya tepat pada mulutnya.
“ Omong omong, aku minta maaf....” Aku meminta maaf secara tiba tiba dan berhasil membuat mereka bertiga bingung.
“ Wae?” Hyun Woo meletakkan sumpitnya.
“ Bukan kepada kalian berdua, tapi kepadanya. Aku belum mengenalmu. Siapa namamu?” Aku mengalihkan pandanganku pada Yeoja yang duduk di depanku.
“ Ah iya, Aku belum memperkenalkan diri. Perkenalkan, aku Choi Ha Young. Panggil saja Hayoung” Aku sempat menyangka kalau dia pendiam. Tapi ternyata tidak setelah dia memperkenalkan dirinya. Dia hanya kurang terbuka.
“ Oh iya, apa kalian melihatnya tadi?” Seo Woo sudah menyelesaikan makannya.
“ Apa? Jangan jangan kau berfikiran sesuatu yang yadong?” Aku mendelikkan mataku.
“ Cih, begini begini, Aku bukan Yadongers ya...” Seo Woo membantahnya dengan tegas.
“ Sudahlah... Ceritakan. Ada Apa” Hyun Woo yang penasaran juga ikut.
“ Kalian lihat kan tadi? Sifat L berbeda sekali dengan di sekolah...” Akhirnya Seo Woo mengatakan yang dari tadi ingin dia katakan.
“ Ya, aku juga setuju. L-ssi sangat berbeda jika dia sedang bersama teman teman satu grupnya” Hayoung menyetujui pernyataan yang diucapkan Seo Woo.
“ Cih, dia memang suka memilih milih teman. Bukankah kalian juga berfikiran seperti itu?” Aku melahap potongan Churros terakhirku.
“ Ani. Kalau menurutku sih, L dan Myungsoo adalah orang yang berbeda” Pernyataan Hyun Woo membuat kami bertiga menghentikan semua aktifitas kami. Melihat kami yang diam, Hyun Woo melanjutkan. “ Yah, kalian tau sendiri kan? Artis itu kalau mau debut harus trainee dulu. Nah, itu artinya L sudah bersama mereka sejak lama kan? Menurutku L-ssi itu orangnya tak terlalu terbuka dengan orang yang baru dikenalnya”
“ Lalu? Ada apa dengan L dan Myungsoo?” Tanyaku.
“ Yah... Karena mereka sudah tinggal bersama lama, Makannya L merasa nyaman. Sedangkan dia ertemu kita sudah memiliki nama panggung L, sang Idola. Maka dari itu sifatnya seperti itu kan? Lagipula kita juga baru kenal. Begita kan maksudmu, HyunWoo-ssi?” Seo Woo menyela Hyun Woo yang baru saja akan membuka mulutnya.
“ Yah... meskipun tak sepenuhnya benar. Aku akan menganggapnya benar saja. Lagipula itu sudah sama seperti yang kupikirkan setengah”
“ Nah, Kami sudah selesai latihan. Silahkan pakai Myungsoo Kami” Sunggyu sang leader merangkul L. Aku tersenyum.
“ Ne, Kamsahamnida. Dan juga terima kasih untuk kartunya” Aku memberikan kartu Sunggyu yang beberapa saat lalu kupinjam.
“ Yah, itu bukan apa-apa. Kalian bisa menggunakan studio ini untuk kerja kelompok kalian” Aku kembali tersenyum mendengar ucapan Sunggyu. Dia membalasnya lalu pergi berlalu bersama 5 member lainnya di belakangnya.
“ Jadi, Tae Jang-Nim, Apa kita akan memulai kerja kelompo kita sekarang?” L berjalan ke tengah tengah studio dan duduk di atas lantai. Hal itu membuat kami berempat ikut duduk bersamanya di situ.
“ Yah... kita bisa mulai sekarang” Kami semua terdiam beberapa saat.
“ Eum... Maaf menanyakan hal ini Tae Rin ssi.... Tapi.... Sebenarnya tugas kita apa???” Hayoung menepuk pundakku. Aku menoleh ke arahnya.
“ Ya... tugas kita... GYAAA!!!!! AKU BELUM MELIHATNYA!!!!”
“ Ck Dasar bodoh. Ketua kelas macam apa kau ini?” L menjitak kepalaku. Aku membalasnya dengan pukulan di punggungnya.
“ Ya....Tae Jang-Nim... Bagaimana ini???” Seo Woo memelas.
“ Apa kau punya nomer anak anak yang sedang kerja kelompok di sekolah??? Mungkin mereka tau” Aku mengguncang guncang tubuh Seo Woo yang ada di hadapanku.
Yup, Pada akhirnya kami membuat manajer Infinite, Ha Dong Hoon repot. L meneleponnya dan menyuruhnya pergi ke sekolah untuk mengecek tugas kami yang sebenarnya. Dan pada saat ini, Kami sedang menunggu kedatangannya di depan pintu masuk gedun Woollim Entertain. Tak Lama, Mobil yang sama dengan mobil yang kami naiki sebelumnya datang. Ha Dong Hoon turun dari situ dan berjalan menuju arah kami.
“ Kata teman temanmu, tugas kalian yaitu membuat laporan tentang dialek dialek tempat asal teman sekelompok kalian”
“ Berarti satu kelompok harus membuat laporan yang berisi 5 dialek?” L bertanya pada manajernya.
“ Ya, tapi akan sangat beruntung sekali jika dalam kelompok kalian ada yang berasal dari satu tempat yang sama”
“ Oohhh... begitu. Memangnya kalian berasal dari mana saja?” Mataku berkeliling menatap 4 orang anggota kelompokku.
“ Aku murni Seoul” Hayoung mengangkat tangannya.
“ Aku juga” Seo Woo dan Hyun Woo mengucapkan itu bersama.
“ Wah, beruntungnya kalian, Kim Myung Soo juga Seoul” Ha Dong Hoon Bertepuk tangan sendiri.
“ Yah...itu artinya kita hanya harus menulis laporan tentang Dialek Seoul kan? Beruntung sekali kelompok kita ini. Park sonsaengnim bai sekali jika memberi tugas” Aku tertawa di akhir kalimatku.
“ Hahaha... Itu juga tidak memutuhkan waktu berjam jam. Kita hanya harus mencari di Internet dan mengcopynya. Ya kan???” Seo Woo ikut tertawa. Kami semua diam. “ Wae?”
“ Ani. Kelompok kita tidak akan menggunakan sistem copy paste. Kita akan menulisnya dengan bahasa kita sendiri. Tapi kita mencari referensinya di internet” Perkataanku membuat Seo Woo terdiam.
“ Woah... itulah ketua kelas yang kita punya” Hyun Woo menepuktanganiku. Aku tersenyum ke arahnya.
“ Sudahlah ayo kita kerjakan sekarang” L memimpin langkah kami kembali ke ruang yang tadi kami tempati.
“ Woah, jadi hari ini L sudah tidak masuk?” Pagi hari ini, Seo Woo sudah memulai harinya dengan menggangguku. “ Bagaimana ini Tae Jang-Nim? Apa kau tak akan menelepon namja Tampan nan keren itu?” Seo Woo duduk di atas mejaku.
“ Cih. Sekali lagi kau mengatakan itu didepanku. Aku benar benar tak akan melepaskanmu anak muda” Aku meremas tangannya dengan kuku jari tanganku.
“ Ah!!Aw!! Appo... iya iya... iyaaaa” Seo Woo lari dari tempat dudukku dan kembali ke mejanya sendiri. Dan pada saat itu juga Hyun Woo masuk ke kelas.
“ Selamat pagi Tae Rin-ssi” Hyun Woo menyapau saat melewati mejaku.
“ Selamat pagi Hyun Woo-ssi. Apa kau tidak tidur nyenyak tadi malam eoh? Kau punya kantung mata di sana”
“ Ahaha... Ne. Aku menonton sesuatu yang tidak bisa aku lewatkan tadi malam jadi aku hanya tidur sebentar” Hyun Woo memperlihatkan sederet giginya padaku.
“ Sesuatu yang tidak bisa kau lewatkan? Bisa kau beritahu aku apa itu?”
“ Ah.. tidak ada. Bukan sesuatu yang sangat penting. Dan juga kemana L-ssi?” Hyun Woo meletakkan tasnya di atas kursinya.
“ Aku juga tidak tahu...”
“ L-ssi melakukan debutnya hari ini...” Seseorang membisikkan itu di telinga kiriku.
“ Ak! Kau mengagetkanku Hayoung-ssi”
“ Benarkah itu? Dia sedang debut sekarang?” Hyun Woo yang tampaknya penasaran menghampiri aku dan Hayoung di mejaku.
“ Ya, aku mengetahuinya dari temanku. Mereka akan debut di M countdown hari ini. Dan kebetulan temanku itu juga akan menontonnya” Hyun Woomengangguk angguk mendengar penjelasan Hayoung.
“ Yah... sepertinya hari hari kita yang sibuk dengan seorang superstar disini akan dimulai...”
“ Jadi, Apa semuanya masuk hari ini?” Park Sonsaengnim memegang absensi di tangannya.
“ Tidak ssaem. L-ssi tidak masuk” Aku mengangkat tangan berniat memberikan keterangan.
“ L??? Apa dia latihan hari ini?” Park Sonsaengnim melihat ke arahku.
“ Tidak Ssaem, Dia sedang melakukan debutnya hari ini” Aku mengatakannya secara perlahan lahan karena semua tatapan anak dikelasku menuju kearahku.
“ Debut?” Park Sonsaengnim tersenyum misterius “ Untuk mendukungnya, bagaimana kalau kita semua menontonnya?” Semua anak anak berteriak menyetujui ajakan Park Sonsaengnim. Termasuk para laki laki di kelas kami.
“ Serius ssaem??? Apa Sonsaengnim yang akan membayarkan?” Seperti biasa, Seo Woo terlalu berlebihan menanggapi sesuatu. Semua anak di kelas berteriak mendukung pertanyaan Seo Woo.
“ Membayarkan? Hahaha... kalian lucu sekali. Masud saya bukan menonton secara Live, tapi menonton dari sebuah benda berbentuk kotak yang sangat ajaib bisa menampilakan sesuatu itu lho...” Kembali suasana kelas menjadi ricuh karena kecewa dengan jawaban park Sonsaengnim barusan. Tanpa memperdulikan mereka, Park Sonsaengnim menghidupkan tv yang ada di atas papan tulis dengan remote.
“M Countdown Ssaem” Aku yang melihat Sonsaengnim terus menerus mengganti ganti channel langsung mengerti akan hal itu. Aku pun memberitahunya. Setelah channel ditemukan, Kami mulai menonton acara musik itu. 30 menit menunggu, Akhirnya sang idola aru yang kami tunggu tunggu muncul di atas panggung.
“ Woah! Lihat. Yang ada di atas sana adalah teman sekelas kita. Apak kalian percaya itu? Dia keren sekali!”
“ Woah, L mengubah model rambutnya”
“ Sunggyu keren sekali disini”
“ Apa tadi judul lagunya ya??? Dasi Dorawa kan? Aku akan mendownloadnya nanti”
Berbagai komentar mulai muncul dari mulut mereka. Sepertinya mereka suka sekali dengan infinite. Teman laki laki di kelas kami pun tak mau kalah. Beberapa dari mereka ada yang ingin mendownload lagunya saja. Tapi ada dari mereka juga yang ingin membeli single mereka sepulang sekolah. Bahkan mereka berencana untuk berangkat bersama.
“ Tae Rin-ssi, bukankan L-ssi tampak heat disana?” Hayoung menghampiri mejaku.
“ Yah... seperti yang kau tahu sendiri, disana itu adalah L sang idola. Bukan L teman sekelas kita. Atau isa kita panggil kim Myung Soo teman sekelas kita”
“ Yah.... bagaimanapun mereka adalah 2 orang yang sama bukan?” Setelah mengatakan itu Hayoung kembali ke tempat duduknya. Mataku kembali menuju ke arah tv yang menyorot 7 pemuda yang baru saja memulai debutnya beberapa detik yang lalu.
Kim Myung Soo....L....Kalian sama kan?