Title : Bangtan Love Indonesia
Cast : BTS
Member, BTS Manager, Bang PD-Nim
Genre : Absurd?
Rating : T
Lenght : Chaptered
Author : SHC
Note : Kalo percakapannya pake bahasa Indo, berarti
mereka ngomong pake bahasa korea :3 (Gua pan kaga bisa :v ), Kalo mereka
omong-omongan ama orang Indo, mereka pake B.Ing.... BTW, Sorry for Bad
English... :)
*****
“Kim Taehyung! Kau tak akan menyiapkan
barang-barangmu eoh?” Namjoon melempar koper kosong pada Taehyung. Tapi yang
dipanggil tidak menggubris. “Hey! Aku bicara padamu!”
“Sebentar Hyung! Satu putaran lagi!!!” Taehyung yang
memang sedari tadi bermain video game, mengutak-atik stiknya tak karuan.
“PD-Nim!!! Kau cepat sekali???!!!!”
Ya, Taehyung sedang bermain dengan Bang Shi Hyuk,
CEO dari BigHit Ent. Perusahaan yang membawa nama Bangtan.
“Hahaha!!! Kau ternyata lambat juga ya? Padahal aku
belum mengerahkan seluruh kekuatanku. Ayo V!!! Kejar aku!!!” Bang PD
mempercepat laju mobilnya dan meninggalkan Taehyung jauh dibelakang. Tak lama,
sorakan sang PD menggema diseluruh ruangan karena berhasil memenangkan
pertandingan. “GYAAAA!!!! Aku Menang!!!! Hahahaha!!!!”
“Eum.... Sajangnim...” Manajer BTS datang untuk
menegur Taehyung yang telah membuang banyak waktu. “Eum.... Sajangnim....
waktunya pergi....”
“Eoh? Sebentar! Aku belum menyiapkan
barang-barangku!!!!!” Taehyung berlari mengambil koper yang sebelumnya Namjoon
lemparkan dan membawanya masuk ke kamarnya.
“Huh! Dasar! Seharusnya kubunuh saja Alien itu!”
Namjoon meremas-remas tangannya sendiri melampiaskan kekesalannya pada
Taehyung.
“Hey... Hey.... Sabar, lebih baik kita bawa masuk
barang-barang kita ke dalam mobil....” Seokjin menenangkan Namjoon dan berhasil
membawanya pergi untuk meletakkan barang-barang mereka.
Sedangkan manager mereka berusaha mengurus sang PD.
“Sajangnim, barang-barang anda? Apa sudah anda siapkan?”
“Tenang saja... Sudah kusiapkan dua minggu yang
lalu. Kau tak perlu khawatir...” Bang PD menepuk-nepuk pundak sang Manager
pelan.
“Kenapa anda memaksa ikut kami ke Indonesia?”
“Ahahaha.... Banyak yang ingin kulakukan disana.
Jadi setelah urusan fanmeet selesai, kita semua akan berlibur... Hahaha....”
“Hyung!” Suara teriakan Jungkook memecah percakapan
Manager dan Bang PD.
“Ya?”
“Dimana V Hyung?”
“Masih mempersiapkan barang-barangnya....” Manager
menunjuk ke arah kamar Taehyung yang tertutup.
“Huh? Aku sudah menyiapkan untuknya kok...” Jungkook
mengerutkan dahinya.
“Lalu apa yang dia lakukan didalam sana?” Sang
Manager menghampiri pintu kamar Taehyung, diikuti oleh Jungkook dan Bang PD.
Dengan cepat, Jungkook membuka kenop pintunya. Menunjukkan keadaan di dalam
kamar Taehyung yang sangat sepi. Hanya ada seorang Taehyung yang berdiri di
dalam sana.
“Hyung!” Taehyung yang menyadari kedatangan manager,
menghampirinya. “Semua barang-barangku hilaang!!!! HUAAAA!!!!!”
PLEETAAAKKKK
Jungkook memukul kepala Taehyung dengan keras.
“Salah siapa kau hanya bermain game sejak tadi malam?!”
“Lalu bagaimana dengan barang-barangku?”
“Aku sudah menyiapkannya tadi malam. Sudahlah, ayo
kebawah.... Namjoonie Hyung sudah marah, sepertinya....” Jungkook menarik
tangan Taehyung untuk pergi kebawah.
“KIM TAEHYUUUNGGG!!!!!!” Di bawah sana, Kelima
member bangtan yang lain sudah menunggu dengan mata yang berapi-api. Teriakan
itu juga spontan keluar dari mulut mereka masing-masing. Hampir bersamaan.
Menciptakan harmoni yang indah, bahkan kemerduannya melebihi kemerduan Suju
K.R.Y (?)
“Lihat? Sudah kubilang kan? Sebaiknya kau hindari
Rapmon hyung dan juga Suga hyung...” Jungkook berbisik di telinga Taehyung.
“Sudah... sudah.... semuanya, ayo kesini.... Ada
beberapa hal yang harus dikatakan sebelum berangkat” Manager Bangtan
menepuk-nepukkan tangannya beberapa kali, memanggil mereka agar berkumpul.
“Karena Bang PD-Nim, ikut bersama kita, Kita tunjukkan yang terbaik. Jika dia
puas, dia bilang akan ada hadiah untuk kalian...”
“Benarkah itu?” Yoongi mewakili yang lainnya.
Bang PD hanya tersenyum sejenak dan mengangguk.
Ketujuh member Bangtan berteriak senang karena jawaban pasti dari sang CEO.
“Sudahlah, ayo semuanya masuk! Kita sudah terlambat
20 menit karena si Alien itu!” Namjoon mendorong teman-teman segrupnya masuk
kedalam van lalu menutup pintunya.
Tak lama, Van sudah mulai berjalan menuju bandara.
Seminggu lagi mereka akan mengadakan fanmeeting di Jakarta. Kenapa mereka
berangkat seminggu sebelumnya? Jangan tanya aku....
“V Hyung, apa yang ingin kau lakukan di Indonesia?”
Jungkook memecah suasana hening karena Namjoon yang masih kesal dengan
Taehyung.
“Aku??? Ah... aku ingin makan sesuatu dari sana....
Kudengar dari para senior kita yang sudah pernah kesana, ada makanan Indonesia
yang sangat lezat. Dibuat dari daging sapi dan disuguhkan bersama kuah. Aku
lupa namanya.. mungkinkah itu Basaw? Baksa? Bakhs? Baksu?”
“Maksudmu Bakso?” Bang PD menyela.
“Ah..., iya maksudku begitu.... mereka bilang itu
sangat lezat.... Jadi aku ingin membelinya, membungkusnya, dan membawanya
pulang ke Korea”
“Dasar aneh...” Yoongi melirik Taehyung tajam.
“Bakso, kau bawa ke korea? Hahaha... mungkin kau bisa muntah berbulan-bulan.
Jadi makanlah disini saja dan lupakan tentang niatanmu membawa bakso itu pulang
ke korea....”
“Ah.... Baiklah baiklah.... Aku mengerti.....”
“Aku benar-benar ingin tau bagaimana Indonesia....”
Jimin menyela.
“Ya, terakhir kali.... kita sudah bersiap siap untuk
Best Of Best Concert di Jakarta, tapi mereka membatalkannya. Untunglah sekarang
kita memang memiliki jadwal tersendiri di Indonesia” Jin menanggapi ucapan
Jimin, yang dilanjutkan dengan anggukan setuju semua member.
*****
“Lihat? Kita hampir terlambat!!!” Namjoon menegur
Taehyung yang memang sedai tadi tak bersiap-siap. Nafas Namjoon juga terdengar
putus-putus, secara keadaan mereka yang sedang berlari.
“Tapi kan PD-Nim juga ikut main game hyung?”
Taehyung membela dirinya yang masih disalahkan oleh Namjoon.
“Yak!!! Kau gila?! Kau pikir aku berani menegur
PD-Nim? Kita mungkin tidak akan kembali ke Korea jika aku melakukan itu”
“Huh... Baiklah baiklah! Aku mengerti” Taehyung
mempercepat laju larinya masuk ke dalam bandara mengikuti teman-temannya yang
lain. Sampai akhirnya ketujuh member bangtan, Sang Manajer, dan Bang PD
berhenti karena kehilangan sesuatu.
“Kenapa?” Jungkook yang tak tau alasan kenapa mereka
berhenti bertanya.
“Sepertinya kita kehilangan jejak paa kru kita” Sang
Manajer menjawab dengan kepala yang masih menoleh kesana-kemari mencari kru
mereka.
“KKKYYYAAAA!!!!! Itu Bangtan!!!!!!!!!!” Teriakan
seorang gadis membuat semua pandangan menoleh ke arah Namjoon Cs. Sepetinya dia
seorang ARMY.
“KKYYAAA!!!!” Teriakan gadis lain juga mulai
bersahut-sahutan meneriakkan nama Bangtan. Tak lama kemudian, tanah serasa
bergetar karena hentakan kaki para gadis itu yang kini sedang berlari menuju ke
arah ketujuh member Bangtan itu.
“Dan sepertinya kita harus kembali lari untuk
sementara ini” Jimin menepuk-nepuk lututnya yang masih pegal, lalu kembali
berlari. “APA YANG KALIAN LAKUKAN???!!!! Ayo cepat lari!!!!!!” Jimin menoleh
kebelakang sambil berlari. Keenam member Bangtan lain tersadar, dan ikut
berlari. Lain halnya dengan sang Manajer dan Bang PD. Mereka hanya diam di
tempat, dilewati oleh rombakan para gadis yang sedang mengejar Bangtan.
“Sial! Kita harus pergi kemana?” Yoongi melaju
semakin kencang.
“Kemana lagi? Tentu saja kesana!” Jungkook tiba-tiba
membelokkan arahnya. Menuju ke arah kamar mandi pria. Pilihan cerdas, bukankah
mereka semua para gadis? Enam member Bangtan yang lain juga ikut membelokkan
arahnya dan menyusul Jungkook.
“Kukira tak ada seorangpun ARMY disini” Hoseok
terduduk di lantai Kamar Mandi yang itu.
“Hyung, tidakkah kau sadar kalau kau itu selebriti?
Tentu saja hal ini biasa terjadi” Jimin ikut duduk disebelah Hosoek.
“Tapi ini pertama kalinya kita kabur seperti ini.
Dan kenapa ini hanya terjadi saat kita mau ke Indonesia?” Namjoon menyeka
keringatnya yang sudah membasahi seluruh wajahnya.
“Akh!!!! Benar!!!! Pesawatnya!!!!” Taehyung terlonjak
dari duduknya. “Bukankah kita sudah terlambat?”
Jungkook menatap jam tangannya. “Huh..... Sempurna...
Dan sekarang kita akan membatalkan jadwal kita di Indonesia lagi????”
“Biar kulihat dulu” Taehyung menghampiri pintu masuk
kamar mandi yang terkunci. Dengan perlahan, ia membukanya.
“KKYAAAA!!!!!!” Dan teriakan itu kembali terdengar.
Para ARMY itu masih disana, berdiri di depan pintu menunggu mereka keluar. Taehyung
cepat-cepat menutup pintu sebelum para ARMY itu menjambak rambutnya dan
menerobos masuk ke dalam kamar mandi pria.
“Mereka masih disana....” Taehyung menatap wajah
member Bangtan satu persatu.
“Kim Taehyung” Namjoon memasang tatapan garang. “Siapa
yang main game tadi?”
“Aku”
“Lalu siapa yang membuat kekacauan pagi ini?”
“Aku”
“Siapa yang membuat kita berangkat terlambat
sehingga berlari-lari di bandara?”
“Aku”
“Siapa yang membuat kita kehilangan jejak ku kita
karena terlalu fokus berlari?”
“Aku”
“Jadi semua ini salah siapa?”
“Bang PD-Nim” Taehyung menjawab dengan santainya.
Sedangkan wajah Namjoon kembali memerah karena kekesalannya.
“APA??!!! Yak!!! Kim Taehyung!!!!”
“Aku benar kan hyung? PD-Nim, yang mengajakku
bermain game pagi ini...”
“Yak!!!!”
DDDRRRTTT.....DDDDRRRRTTT.....
Ponsel Namjoon bergetar di sakunya. Membuat Namjoon
mengangktnya dan melupakan sejenak pertengkarannya dengan Taehyung.
Itu dari Sang Manajer.
“Rap-Nam! Kau dimana? Pesawatnya baru saja
Take-off...”
“Benarkah? Aku di kamar mandi. Kami terjebak...
Diluar kamar mandi ini, para ARMY masih berdiri menunggu kami semua keluar.
Bagaiman denganmu hyung?”
“Aku dan PD-Nim masih di tempat yang sama seperti
tadi. Para kru sudah berangkat sepertinya. Jadi kita naik di penerbangan
selanjutnya saja, sekitar satu jam lagi...”
“Baiklah, aku mengerti”
“Kalau begitu Rap-Nam, kau layani saja fans-mu itu sebentar,
dan bawa teman-temanmu kemari setelah selesai”
“Baik Hyung” Namjoon memasukkan ponselnya lagi
setelah yakin kalau sang Manajer telah memutuskan sambungannya. Namjoon menatap
membernya satu persatu. “Kita naik penerbangan selanjutnya, sekitar satu jam
lagi. Karena pesawat yang sebelumnya baru saja Take-off”
“Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?” Seokjin
membenarkan tatanan rambutnya di kaca.
“Manajer hyung bilang, kita layani mereka sebentar
lalu pergi ke tempat kita yang tadi”
“Baiklah...”
******
“Masih untung kita dapat satu pesawat lagi”
“Ya, syukurlah” Taehyung menanggapi ucapan Jungkook.
Mereka sudah berada didalam pesawat mereka. Dengan temapt duduk yang
berdekatan, mereka bisa saling berbincang satu sama lain. Tapi Jungkook dan
Taehyung memang satu bangku, juga dengan Jimin.
“Sepertinya tanganku lelah...” Jimin memijat
tangannya yang terasa sangat linu. Mengingat beberapa saat yang lalu mereka
melayani fans-fans mereka.
“Tapi untunglah kita sudah lolos. Tak perlu menunggu
lama hingga kita sampai di Indonesia” Jin menanggapi dari belakang bangku
Jimin.
“Eum... Sepertinya kau harus melepas jaketmu hyung”
Jungkook mengintip Jin dari celah bangkunya. “Kudengar di Jakarta itu panas.
Jadi kau tak perlu memakai jaketmu. Berbeda saat kita di Seoul”
“Begitukah? Baiklah.... terima kasih sudah memberi
tahuku” Jin melepas jaketnya sesuai perintah sang Magnae. “Sepertinya kau tau
banyak tentang Indonesia?”
“Ya, Aku mencari tahu banyak tentang Indonesia saat
persiapan Best Of Best concert saat itu. Tapi sialnya kita tak jadi
berangkat...”
“Lalu, apa yang paling menarik di Indonesia?” Jin
masih melanjutkan percakapannya dengan Jungkook, meskipun hanya melewati celah
di bangku Jungkook.
“Yang pasti banyak sekali. Tapi aku paling tertarik
dengan Soto...”
“Dimana itu?”
Jungkook menepuk dahinya. “Hyung... itu makanan...”
“Ah.... Aku kan tidak tau” Jin tersenyum canggung.
“Kalau begitu cari tau resepna dan masaklah itu
untuk kami di dorm saat kami merindukan Indonesia” Namjoon yang duduk di
sebelah Jin menyahut.
“Ide bagus, akan kucari nanti...” Seokjin mengangguk
setuju dengan ucapan Namjoon. Memangnya apa yang bisa membuatnya berhenti
menyukai memasak?
“Bagaimana denganmu Taehyungie hyung?” Jungkook
menepuk paha Taehyung yang duduk disampingnya, namun hanya dibalas oleh suara
dengkuran kelas miliknya. “Sial... Orang ini.... Kenapa cepat sekali tidurnya?”
Jungkook memukul kepala Taehyung keras. Untungnya dia tidak bangun.
“Dia tidur?” Seokjin bertanya dari belakang.
“Ya... begitulah” Jungkook menanggapi tanpa menoleh
ke celah kecil tadi. “Jiminnie hyu...” Jungkook mengalihkan pandangannya dari
Taehyung, ke Jimin. Tapi seperti tadi, sepertinya Jimin juga sudah tidur. “Sial...”
Jungkook mengurungkan niatnya berbincang dengan Jimin dan menempelkan dagunya
ke jendela yang ada disebelahnya.
“Ahahaha.... Kau kira aku sudah tidur huh?” Taehyung
terbangun dan mendorong kepala Jungkook hingga dahi Jungkook menatap kaca
jendela disampingnya.
“Hyung!” Jungkook mengelus-elus kepalanya. Sedangkan
Taehyung hanya tertawa.
“Ahahaha... Park Jimin, kau sudah bisa membuka mata.
Sepertinya Jungkook butuh teman bicara”
Tak ada jawaban.
“Yak! Park Jimin” Taehyung memukul pipi Jimin pelan.
Kembali, terdengar dengkuran halus dari mulut Jimin. “Sial... dia benar-benar
tidur. Padahal tadi bilang hanya pura-pura”
“Mungkin dia mengajakmu pura-pura tidur agar kau
diam dan Jiminne hyung bisa tidur. Kalau kau pura-pura tidur pasti tak akan
mengeluarkan suara kan? Hahaha... Jimin Hyung pintar sekali”
“Memangnya aku berisik ya?” Taehyung memasang muka
polosnya.
Hening.
“Lupakan, aku mau tidur” Jungkook memasang
headsetnya ke kedua telinganya.
“Yak! Yak! Jeon Jungkook! Lalu bagaimana denganku?”
“Tidur saja Hyung! Kau berisik”
“Tapi kan...”
“DIAM!”
*****
“Hey, Kalian bertiga tak mau turun?” Seokjin memukul
mukul pundak Jungkook, Jimin dan Taehyung bergantian. Mata mereka yang awalnya
terpejam, terbuka perlahan-lahan. Dengan pikiran yang masih kosong karena
sebangun tidur, mereka bertiga bangun dari duduknya dan berjalan keluar pesawat
mengikuti Seokjin.
“Astaga! Kalian bertiga! Apa yang sudah kalian
lakukan dengan wajah kalian?” Sang manajer menghampiri Jungkook, Jimin dan
Taehyung yang baru keluar dari pesawat. “Cepat benahi wajah bangun tidur kalian
itu. Apa yang terjadi jika penggemar kalian melihat kalian dengan wajah seperti
itu?”
“Tidak apa-apa hyung” Jimin menolak perintah Sang
Manajer.
“Sudahlah, cepat benarkan. Aku yang tak nyaman
melihatnya”
“Baiklah....”
Setelah
membenahi wajah mereka, gerombolan itu berjalan keluar dari bandara, menuju ke
tempat perjanjian mereka dengan kru mereka yang telah mendarat terlebih dahulu.
Tapi lain dari yang mereka kira, Bandara ini agak sepi, tak ada para ARMY
indonesia yang bergerombol disana, juga tak ada kru mereka di tempat yang
mereka janjikan, tepatnya di belakang pintu masuk.
“Namjoonie hyung, apa kau yakin kita tak salah penerbangan
tadi?” Jungkook menanyakan tentang keanehan yang ia rasakan.
“Aku tidak tau, kita kan hanya ikut Manajer hyung
tadi...”
“Benar juga...”
Tak mau bingung berlama-lama, Namjoon memutuskan
untuk bertanya pada seseorang yang baru saja lewat dihadapan mereka.
“Excuse
me, miss... Eum... can I ask about something?”
“Yes,
Sure”
“Eum...
Can I Know, where is this place?”
“Ah,
this place? It’s called Pulau Komodo. Komodo it’s a wild animal. It’s kind of a big lizard. Don’t you know
that?”
“Oh...
Komodo? I’m sure I’ve heard about it. Thank you miss...”
“Sure,
you’re welcome”
Namjoon kembali ke tempatnya semula. Sedangkan enam
member Bangtan yang lain menatapnya dengan wajah harap-harap cemas.
“Jadi kita di Indonesia kan?” Taehyung memastikan.
“Ya.... Kita di indonesia...” Semuanya menghela
nafas lega. “Tapi...”
“Tapi?”
“Ini bukan Jakarta.... Ini pulau komodo...”
“Kau Bercanda???!!!!”
TBC
0 komentar:
Posting Komentar