Title : Not For Sale
Cast : Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim Taehyung, And
Other
Length : Chaptered
Genre : Family
Rating : PG-13
Author : Shin Hyun Chan
)o()o()o()o(
Chapter 3 (Distance)
Author POV
“ Jung... jungkookie.... Aku.... minta... maaf”
“ Ayo beritahukan saja hyung,”
“ Aku..... Maaf.... tapi, aku telah.... aku telah men....
menjualmu....” Mata Jungkook Terbelalak
“ H-Hyung.... Apa.... Maksudmu....” Jungkook melepaskan
tangan hyungnya yang sedari tadi menggenggam tangannya erat.
" Aku minta maaf... tapi, aku benar benar harus
melakukan ini, Aku juga menjual diriku sendiri" Taehyung hanya menundukkan
kepalanya tak berani menatap adiknya.
" Ada apa sebenarnya ini???!!!! Aku masih tak
mengerti. Hyung!!! Tatap mataku dan jelaskan apa yang sebenarnya
terjadi!!!" Jungkook menggoyang-goyangkan pundak Taehyung.
" Aku mempunyai hutang yang banyak dengan mereka
bertiga... Dan aku tak bisa membayarnya, jadi ini adalah satu-satunya
cara...."
" Aku masih tak mengerti Hyung!!! Kau bilang kau sudah
mendapatkan pekerjaan!!! Kau kan bisa mencicilnya sedikit demi sedikit. Aku
juga akan membantumu..., Apa kau tak memiliki harga diri??? Aku rasa kau bukan
dirimu yang sebenarnya hyung...." Jungkook berdiri, Nafasnya
tersendat-sendat menahan emosinya.
" Bisakah kalian bertiga pergi dulu? Kami butuh waktu
sebentar... Aku akan memanggilmu saat kami sudah selesai" Taehyung
menyuruh ketiga orang yang sedari tadi hanya memandang mereka untuk keluar.
Mereka bertiga hanya mengangguk dan keluar. Karena mereka tau kalau ini adalah
urusan kedua kakak beradik itu. Sang juru bicara itu hanya menatap mereka
iba... Dia tak bisa membantu apa-apa.
" Sekarang jelaskan padaku hyung!!!"
" Bukankah aku sudah menjelaskannya tadi? Aku punya
hutang yang sangat banyak dengan seseorang, dan aku hanya bisa melakukan ini
daripada akan terjadi hal yang lebih buruk"
" Tapi tak bisakah kau menyicilnya? Aku akan
membantumu hyung... Aku bisa membagi waktuku dengan sekolah. jadi biarkan aku
membantumu" Jungkook memegang kedua pundak hyungnya dengan erat.
" Maaf Jungkookie, tapi sudah tak bisa.... Aku tak
bisa membayarnya. Hutang ini sudah lama, dan sekarang sudah bertahun-tahun
semenjak batas perjanjian pembayaran hutang itu... Maaf jika selama ini aku tak
memberitahumu...."
" Apa???!!! Bertahun-tahun??? Itu tidak mungkin! Aku
masih tak percaya!!! aku benar benar tak percaya. Kau tak sedang membohongiku
kan??? Atau kau mungkin menutupi sesuatu.... seperti.... Ini adalah hutang yang
dimiliki orangtua kita...."
" Jungkookie!!! Kau jangan bilang begitu!!! sudah
kubilang ini hutangku!!! jangan bawa-bawa orangtua kita kedalam masaah
ini" Taehyung hanya bisa menutupi fakta bahwa orangtuanya menjual anak
mereka sendiri hanya karena hutang. Tentu saja, jika Taehyung mengatakannya,
mungkin Jungkook akan membenci orangtua mereka sendiri.
" Tapi ini sudah bertahun tahun hyung!!! Aku tak
percaya!!! Apa yang akan orangtua kita katakan tentang sikapmu ini?"
Jungkook mencengkeram bahu Taehyung dengan semakin erat.
" Aku minta maaf...." Taehyung kembali menunduk.
" Sudahlah... lupakan... Aku tak peduli lagi"
Jungkook berbalik membelakangi hyungnya.
" Jungkookie...." Taehyung berdiri dan
menghampiri Jungkook. Tapi Jungkook mendorongnya menjauh.
" Stop!!! jangan panggil aku lagi!!! Aku sudah tak peduli!!!
Aku tak peduli segala hal tentangmu lagi!!! Aku tak mau mengenalmu lagi. Kau
bukan Hyungku!!! Kau bahkan bukan siapa-siapaku. Aku akan menganggap tak pernah
bertemu denganmu. Aku pikir kau adalah hyung yang baik. Bahkan semua temanku
tau kalau kau adalah Hyung yang baik untuk Jungkook. Semua temanku tau kalau
Taehyung itu sangat menyayangi adiknya. Tapi, aku tak mengangka kau melakukan
ini... Dulu kau bahkan pernah bilang tak akan pernah membiarkan siapapun
mengambilku darimu. Sudahlah itu semua omong kosong. Kau benar benar jahat Kim
taehyung. Kau bahkah lebih jahat dari psikopat. Aku tak akan pernah mengenalmu
lagi, Kim Taehyung" Jungkook meninggalkan Taehyung sendirian. Dan tepat
pada saat itu, ketiga orang itu kembali ke tempat Taehyung berdiri.
" Dimana adikmu?" Sang juru bicara menepuk pundak
Taehyung yang sepertinya tak menyadari kedatangan mereka bertiga.
" Sepertinya dia masuk ke dalam kamar"
" Kami akan membawa kalian sekarang. Bos kami menyuruh
untuk cepat"
" Kemana kalian akan membawa kami?"
" Aku akan membawamu ke Gwangju, Tapi mereka berdua
akan ke Incheon bersama adikmu"
" Jadi kami langsung berpisah sekarang?"
" Ya, pamitlah dengan adikmu" Taehyung mengangguk
dan menghampiri kamar mereka yang pintunya ditutup oleh Jungkook. Taehyung
mengetok pintunya.
)o()o()o()o(
Taehyung POV
" Jungkookie...." Aku mencoba untuk membuka pintunya, tapi Jungkook menguncinya. "Aku minta maaf. Tapi Aku benar benar harus melakukan ini. kau tak akan mengerti. Sampai berapa kalipun aku menjelaskannyapadamu, kau tak akan mengerti. Jungkookie... aku tak tahu kapan kita bisa kembali bertemu lagi. Tapi aku berharap. Jika tuhan memberikan kesempatan untuk kita bertemu lagi...., Aku berharap.... kita bisa menjalani kehidupan kita seperti biasa.... Kau ada disisiku.... Sebagai adikku.... Dan aku sebagai hyungmu... Aku tahu sekarang kau membenciku. Tapi akumasih menyayangimu Jungkookie.... Berjuanglah, Aku akan berusaha yang terbaik. Kau juga berjuanglah yang terbaik.... Aku juga akan pastikan.... aku akan pastikan mereka memberimu makan ayam setiap minggu.... hahaha.... berjuanglah... Aku akan pergi sekarang.... sekali lagi maafkan aku...." Dengan berat hati aku melangkah keluar rumah bersama orang itu. Aku hanya bisa berdoa agar mereka tidak berlaku kasar kepada Jungkook.
Mobil hitam milik orang itu terus membawa kami menuju
tempat yang akan kami tuju. Kami berdua hanya diam sedari tadi. tak ada yang
memulai pembicaraan. Aku hanya memandang keluar jendela mobil yang berjalan,
perlahan-lahan menjauh dari Seoul.
" Kau masih memikirkan adikmu?"
" Yah.... aku benar-benar kakak yang jahat kan?"
" Tidak sepenuhnya.... Kau bahkan rela dibenci adikmu
hanya untuk menutupi rahasia kedua orangtuamu"
" Justru karena itu..., aku membuatnya membenciku.
itulah yang membuatku menjadi kakak yang jahat"
" Sudahlah.... jangan dipikirkan...."
" Hei... aku harus memanggilmu apa?"
" Ah... iya... kau panggil aku paman saja. umur kita
sangat berbeda jauh. Aku Kim Hae Guk"
Aku kembali memandang ke luar jendela. Sepertinya mulai
saat ini aku harus membiasakan diri berada di lingkungan orang yang umurnya
jauh lebih tua dariku. Yah,... karena selama ini aku selalu bersama Jungkook.
kami hanya berbeda 2 tahun. Kami juga saudara. Aku bisa melakukan apa saja.
Tapi sekarang, hidup dikelilingi orang lain yang lebih tua dariku. Dan bahkan
mungkin aku tak mengenal mereka.
" Aku juga pernah merasakan hal yang sama
denganmu" Paman disampingku kembali mengawali pembicaraan sebelum aku
larut dalam lamunanku lagi.
" Maksud paman?"
" Orangtuaku juga memiliki hutang yang besar pada
bosku ini"
" Apa? Lalu?"
" Mereka hilang setelah beberapa hari. Lalu mereka
datang ke rumah kami untuk mengambilku dan adikku. Berbeda denganmu. Aku juga
tak tau kenapa tiba tiba mereka datang. Dan adikku menentang mereka dengan
kasar. Adikku bahkan mengusir mereka dengan pisau ditangannya...." Paman
Haeguk menundukkan kepalanya ke arah stir mobil.
" Lalu.... Apa yang terjadi?"
" Sebelum adikku sempat menusuk mereka..... Salah satu
temannya memukul kepala adikku dengan botol kaca. Temannya yang lain marah
kepadanya yang telah memukul adikku. Lalu kami membawa adikku ke rumah sakit.
Tapi di perjalanan, adikku kehilangan bayak darah dan.... sudah tak
terselamatkan" Dan tiba-tiba saja aku khawatir dengan Jungkook setelah
mendengar ceritanya. Apa Jungkook akan menentang mereka?
" Hei, apa yang akan terjadi dengan Jungkook? dia tak
akan melawan mereka kan???"
" Kau masih menghawatikan adikmu ya???" Paman
Haeguk tersenyum.
" Tentu saja!!! Bagaimana tidak??? Bagaimanapun kami
memiliki ikatan darah... Jika sesuatu terjadi padanya, maka aku tak akan
memaafkan diriku sendiri"
)o()o()o()o(
" Taehyung, bangunlah. Kita sudah di Gwangju" Aku
membuka mataku dengan berat. Samar-samar aku melihat wajah paman Haeguk. Aku
mengerjapkan mataku beberapa kali.
" Paman, apa kita sudah ditempat yang benar?" Aku
turun dari mobil dan mulai melemaskan otot-ototku.
" Ya. Dan disinilah kehidupan barumu akan dimulai
Taehyung"
Sebuah bangunan yang sudah dipenuhi dengan lumut berdiri
tegak didepan kami. Tak sedikit orang yang berlalu lalang di hadapan kami. Umur
mereka kira-kira sama dengan paman Haeguk. Yah.... sudah kubilang mungkin aku
akan hidup dengan orang orang yang jauh lebih tua dariku. Aku dan paman Haeguk
berjalan memasuki bangunan tua itu.
" Kim Hae Guk!!!" Seseorang memanggil paman
Haeguk dari kejauhan. Paman Haeguk yang menyadari itu dengan segera
membungkukkan badan untuk memberi hormat. Aku yang kebingungan hanya melihat
orang itu berjalan semakin dekat ke arah kami. Tapi paman Haeguk mendorong
kepalaku kebawah agar melakukan hal yang sama sepertinya.
" Apa?!!" Aku berbisik padanya.
" Itu bosku..." Seketika aku terdiam. Saat orang
itu sudah tepat berada di hadapan kami. Kami kembali menegakkan badan kami.
" Kim Taehyung.... kau sudah dewasa ya? Apa kau
mengingatku?" orang itu tersenyum. Aku balas tersenyum.
" Iya, maksudku... tidak... saya tidak
mengingatnya...." yah.... sepertinya aku harus berbicara dengan sopan
setiap hari.
" Yah... tak heran. Ini sudah bertahun-tahun.
Untungnya kau itu bersikap dewasa ya... jadi hidupmu dan adikmu tak berakhir
sia-sia seperti seseorang" Bos paman Haeguk menepuk pundakku dua kali lalu
berlalu. Sepertinya aku tau siapa yang dia maksud. Yah... tentu saja tak lain
adalah Paman Haeguk sendiri. Cih, ternyata di adalah orang yang berlidah tajam.
" Paman, kau tak apa?"
" Ya, Aku tak apa. mulai sekarang dia akan menjadi
bosmu juga. jadi... bersikap baiklah kepadanya"
" Aku mengerti"
)o()o()o()o(
" Paman, Apa Jungkook sudah sampai di Incheon?"
Aku menghampiri paman Haeguk yang baru saaja menutup telepon dari seseorang.
" Aku tidak tau. Jungkook dijual pada orang yang
berbeda"
" Apa? Jadi kami sama sekali tak bisa berhubungan
lagi?"
" Aku tak tau, tapi yang aku tau. Orang itu adalah teman
lama bosku"
" Bagaimana dengan yang ia lakukan??? mereka
menyuruhnya untuk apa?"
" Aku juga tidak tau. Tapi jika kau benar-benar ingin
tau. tanyakan saja pada bosku. Tapi tanyakan baik-baik padanya"
" Baiklah" Aku mengangguk dan pergi dari sana. Aku
menuju kamarku. Yah, aku baru saja mendapatkan kamar. Aku tinggal satu bangunan
dengan orang banyak. Tapi terpisah-pisah menjadi banyak kamar. Aku mendapatkan
kamar di lantai paling atas dan paling pojok. Di samping kamarku terdapat
tangga untuk ke atap. Yah, disanalah aku baru saja bertemu dengan paman Haeguk.
Aku sekamar dengan seseorang. Tapi aku masih belum bertemu dengannya. Mereka
bilang, dia masih akan kembali menjelang malam.
Dan tepat pada saat itu, seseorang membuka pintu kamarku
dan masuk ke dalam dengan membelakangiku. Aku sempat mengira itu paman haeguk.
Tapi aku menyadari kalau orang itu lebih pendek dariku. Jadi kupikir itu adalah
teman sekamarku. Tapi, bukannya mereka bilang kalau dia akan kembali menjelang
malam nanti?
“ Permisi..., Apa kau
teman sekamarku?” Tepat pada saat aku mengatakan itu, orang itu membalikkan
badannya.
“ Oh, kau Kim Taehyung
yang kata orang-orang itu kan? Yah... aku teman sekamarmu”
“ Kalau aku boleh
bertanya.... siapa namamu?”
“ Oh iya... Aku Park
Jimin. Senang berkenalan denganmu....” Aku menjabat tangan yang ia sodorkan.
“ Yah.... semoga kita
bisa lebih dekat... meskipun jika umur kita berbeda jauh....” Aku tersenyum.
“ Berbeda jauh?
Memangnya umurmu berapa?”
“ Aku 20 tahun ini”
“ Hei... siapa bilang
umur kita berbeda jauh.... Aku juga 20 tahun.... hanya saja aku masuk sini
lebih lama darimu Kim Taehyung” Aku bernafas lega mendengar ucapan Jimin.
“ Hufthh....
syukurlah... Aku kira tidak ada yang seumuran denganku disini... Terima kasih”
“ Kenapa berterima
kasih?”
“ Yah... karena umur
kita sama”
“ Hahaha... kau lucu
sekali Kim Taehyung... jangan berterima kasih padaku. Sudahlah... ayo kita tata
ruangan ini. Kamar kita sudah berantakan. Itulah kenapa aku kembali lebih awal”
Seolah jimin menjawab pertanyaanku di awal tadi, Jimin mengjakku untuk
membersihkan kamar kami. Aku hanya mengangguk mengiyakan dan mulai membersihkan
kamar.
)o()o()o()o(
Jungkook POV
“ Aku akan pergi
sekarang.... Sekali lagi maafkan aku....” Setelah itu.... Semuanya sunyi....
Hyungku benar-benar pergi tanpa berpamitan langsung denganku. Dia hanya
berpamitan dari balik pintu. Lagipula aku sudah tak peduli lagi. Dia sudah
bukan siapa-siapaku. Aku akan mencoba untuk melupakan hyungku mulai
sekarang.... Bukan... maksudku, Kim Taehyung....
“ Kim Jungkook!!! Kau
masih di dalam kan??? Ayo cepatlah!!!” Seseorang menggedor gedor pintu kamarku
dari luar. Aku membukanya.
“ Tolong jangan panggil
aku dengan nama itu...”
“ Hm? Apa maksudmu?”
“ Aku akan mengganti
marga keluargaku. Sebut saja aku Jeon Jungkook mulai sekarang. Aku bukan bagian
dari keluarga Kim lagi...”
“ Baiklah... terserah
apa katamu. Bisakah kita pergi sekarang??? Kita harus cepat cepat ke
Incheon....” Aku hanya menghela nafas. Aku pikir, menurui apa katanya adalah
hal yang terbaik untuk saat ini... yah... karena jika aku melawan... mungkin
sesuatu akan terjadi padaku. Entah itu perkelahian atau apa... Aku tak tahu...
Taehyungie Hyung pernah bilang padaku agar jangan sampai terlibat perkelahian.
Tunggu.... Kenapa bahkan sekarang aku masih mengingat-ingat nasehatnya???
Arggh!!! Kau adalah Jeon Jungkook!!! Jeon Jungkook!!!
Berjam-jam perjalananku ke Incheon. Kami hanya berhenti
beberapa kali untuk makan dan buang air. Sekarang, kami bertiga sudah ada di
Incheon. Tapi belum sampai ke tempat yang sebenarnya akan kami tuju. Sepertinya
masih jauh.
“ Hyung, apa masih
jauh?”
“ Tidak... hanya
tinggal satu belokan lagi” Mobil kami berbelok ke kanan memasuki janlan yang
lebih kecil dari sebelumnya. Lalu lurus terus. Dan... disitulah aku melihat
sebuah bangunan yang sangat besar didekat hutan. “Apa disini tempatnya?”
“ Ya,” Perlahan-lahan
mobil kami berhenti di area bangunan itu. Oke, firasatku buruk tentang ini....
“ ayo kita masuk”
Lembab, Luas, gelap,
menyeramkan. Dan... aku tak tau lagi harus berkata apa. Banyak suara bising
juga disini. Dan... aku selalu benci suara yang benar-benar mengganggu
telingaku. Saat aku melangkahkan kakiku ke dalam bangunan itu. Saat itulah aku
mengetahui tempat apa sebenarnya ini. Ini hanyalah sebuah pabrik. Ya... Kenapa
pabrik ini ada di dekat hutan... karena ini adalah pabrik kayu. Mereka
mengambil kayu dan mengolahnya disini. Tak heran banyak suara yang mengganggu
disini.
“ Hyung...” Aku
memanggil salah satu dari dua orang yang membawaku kemari.
“ ya?” Tapi keduanya
menjawab.
“ Apakah.... Apakah
tempat ini illegal???”
“ Haish, kau ini...
Jangan bicara seperti itu disini. Bos kami sangat galak. Kami sebenarnya juga
tak tau... Kami hanya mengikuti perintahnya saja....”
“ Dia sangat galak
ya???” Dan... bayang-bayanganku tentang bos mereka pun dimulai... Aku
membayangkan... Jika aku melakukan kesalahan, mungkin dia akan menggergaji
tanganku.... Jika aku melakukan kesalahan, Mungkin dia akan menindihku dengan
kayu yang sangat besar. Dan bahkan... bisa saja ia membunuhku... TT_TT
“ Hyung-nim!!!”
Seseorang berlari ke arah kami. “Apa dia anak baru?”
“ Ya... dia... Kim
Jung... Maksudku... Jeon Jungkook” Mendengar namaku disebut, aku membungkukkan
badanku untuk memberi salam.
“ Senang berkenalan
denganmu, Aku BamBam”
“ Senang berkenalan denganmu
juga”
“ BamBam, Ku berikan
Jungkook padamu ya, Kami ada urusan sekarang” Kedua orang yang mengantarkupun
pergi. Dan... disinilah aku. Bersama orang yang baru saja kukenal beberapa
detik yang lalu.
“ Eum... BamBam-ssi...
maaf jika aku menanyakan hal ini... Apakah kau... Apakah itu... yah....
keluargamu.... menjualmu?”
“ Eoh? Keluargaku???
Tidak... aku tak punya keluarga... Justru pemilik pabrik inilah yang
menemukanku dan membawau kemari. Dia sangat baik kan? Dia bahkan menyuruhku
memanggilnya ayah...” BamBam tersenyum.
“ Ah begitu....” Aku
hanya mengangguk-angguk.
“ Jadi... apa kau mau
berjalan-jalan sebentar Jungkook?”
“ Baiklah....”
)o()o()o()o(
Taehyung POV (Isi hati
Taehyung. LOL :v )
“Jungkookie...
Apakah kau membenciku??? Aku harap kau tak akan membenciku... Aku minta maaf
jika aku tiba-tiba membiarkanmu dibawa oleh orang-orang yang bahkan tak kau
kenal... Aku minta maaf karena tak menepati janji yang kukatakan padamu pada
saat kita masih kecil. Aku tau kau mungkin sangat marah padaku. Aku juga
sebenarnya kaget. Tapi bagaimanapun, Aku adalah seorang kakak. Keadaan
memaksaku untuk bertindak lebih dewasa... Aku juga sebenarnya ingin
memberitahukan padamu kalau bukan aku yang menjualmu. Itu orangtua kita... Tapi
aku tak bisa... Aku tak bisa membuatmu membenci orangtua kita... Jangan membeci
mereka Jungkookie... Benci saja aku sebagai penggantinya. Tak apa jika bahkan
kau tak mau bertemu denganku lagi... Tak apa-apa... asal kau bahagia dan
baik-baik saja... Aku akan selalu bahagia hanya dengan mengingat semua kenangan
kita. Aku tak tau apakah kita bisa bertemu lagi... Aku tak tau kapan kita akan
bertemu lagi... tapi aku pasti akan menunggunya... Aku akan menunggu sampai
waktunya tiba... Aku akan menunggu saat-saat kau kembali ada di sisiku... dan kembali
mengisi hidupku... Sebagai adikku... Dan aku ada di sampingmu sebagai
kakakmu... Aku akan selalu menunggunya.... Aku minta maaf... Aku pasti telah
membuat luka yang dalam di hatimu... Aku tak bermaksud... Sekali lagi aku
benar-benar minta maaf Jungkookie!!! Meski aku hanya bisa mengatakan ini dari
dalam hati... Aku harap kau bisa merasakannya. Walaupun Jarak kini telah
memisahkan kita... Kau adalah satu-satunya adikku... Aku menyayangimu...
Adikku....” –Kim Taehyung
TBC