Title
: Not For Sale
Cast
: Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim
Taehyung, And Other
Lenght
: Chaptered
Genre
: Family
Rating
: PG-13
Author
: Shin Hyun Chan
)o()o()o()o(
Chapter 2 (Brother)
Author
POV
Seorang
pria dengak pakaian hitam memasuki tempat Jungkook dan Taehyung tidur. Dengan
senjata di tangannya, pria itu masuk tanpa menimbulkan suara pun. Pria itu
mendekati Jungkook dan mengambil ancang-ancang untuk menembak. Dengan senyum
sinis di wajahnya, pria itu mengarahkan moncong pistolnya ke arah Jungkook.
“
Kim Jungkook.... Bersiaplah....” Tiba-tiba saja Jungkook terbangun dan melihat
keberadaan pria itu. Dengan secepat kilat, pria itupun mulai menembaki tubuh
Jungkook.
“Yak!!!!
Kim Jungkook!!!! Cepat bangun!!!! Kau bilang akan mengunjungi eomma dan appa
eoh???!!!” Ya, pria itu tak lain adalah Kim Taehyung.
“
Ah!!! Hyung!!! Hentikan!!! Aku bisa basah semua!!!” Jungkook menutupi seluruh
tubuhnya dengan selimut. Tapi Taehyung masih terus terusan menembak Jungkook
dengan pistolnya. Ya, Pistol air.
“
Ayo cepat bangun!!! Cepat berangkat!!! Dan jangan kunjungi orangtua kita dengan
tubuhmu yang bau itu” Taehyung menarik selimut Jungkook.
“
Ah!!! Baiklah... baiklah!!!” Jungkook akhirnya beranjak dari tidurnya dan pergi
ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya. Tak lama, Jungkook keluar dari kamar
mandi dengan rambut yang masih basah. Dan seperti biasa, Jungkook menggosok
gosokkan handuk ke rambutnya yang basah.
“
Kyaa!!!! Kim Jungkook!!! Kau sangat keren!!! Apa kau mau jadi pacarku?”
Taehyung berlari dan memeluk adiknya.
“
Yaks.... Hyung lepaskan!!! Itu menjijikkan!!! Hyung!!!!” Jungkook
mendorong-dorong Hyungnya yang masih menempel di badannya.
“
Apa kau baru saja merasa jijik padaku, Kim Jungkook??? -_-“ Taehyung dengan
cepat melepaskan pelukannya.
“
Ya, Kau bilang kau ingin jadi pacarku??? Ck..ck..ck... aku bukan gay” Jungkook
melemparkan handuknya tepat di wajah Hyungnya.
“Oke,
kalau itu maumu. Jangan kira aku akan membiayai sekolahmu lagi!!!” Taehyung
mengambil handuk di wajahnya dan meletakkannya di tempat yang seharusnya.
“
Aku akan mencari pekerjaan sendiri. Kenapa harus repot?” Jungkook mulai
merapikan rambutnya.
“
Ah!!! Jangan Jangan jangan!!! Kau fokus saja ke belajarmu!!!” Taehyung
menggoyang-goyangkan pundak adiknya.
“
Eum.... bagaimana ya??? Tapi hyungku baru saja bilang dia tidak mau membiayai
lagi. Jadi sepertinya aku harus mencari pekerjaan sendiri” Jungkook melepaskan
tangan Taehyung dari kedua pundaknya.
“
Yak!!! Jeon Jungkook... Jangan lakukan itu!!! Kumohon!!! Baiklah aku akan
membiayaimu. Lupakan yang aku katakan”
“
Hahaha... baiklah.... aku akan melupakan yang sudah kau katakan tadi”
“
Huft... Seharusnya kau yang akan memohon kepadaku agar aku membayarkan
sekolahmu. Tapi kenapa sekarang jadi aku yang memohon kepadamu -_- dasar anak
nakal!” Taehyung menjitak kepala adiknya.
“
Yak!!!” Belum sempat Jungkook membalas perbuatan kakaknya. Taehyung sudah
menarik Jungkook untuk segera keluar dari rumah.
“
Ayo cepatlah!!!” Taehyung menarik Jungkook yang tertinggal beberapa langkah di
belakangnya.
“
Minta maaf dulu!!!”
“
Untuk apa?”
“
Untuk memukul kepalaku dan untuk menarik-narikku!!!”
“
Baiklah, aku minta maaf”
“
Tidak tulus”
“
Haish... Baiklah.... aku akan membelikanmu ayam nanti... ayo cepat jalan”
Taehyung merangkul Jungkook dan mengajaknya kembali berjalan.
“
Benarkah?”
“
Ya,” Taehyung tersenyum. Jungkook juga berjalan dengan langkah yang gembira.
Kedua kakak beradik itu kembali akur. Tiba-tiba saja tak jauh di depan mereka,
seseorang terpental karena sesuatu. Tak lama kemudian, beberapa orang datang
mengahmpiri orang itu.
“
Yak!!! Kau tak akan membayar utangmu hah???”
“
Tapi aku tak punya utang pada kalian”
“
Haha... jangan pura pura lupa! Dasar, apa kau sombong kalau kau itu orang
kaya?!”
“
Tapi aku benar benar tak punya utang pada kalian”
“
Hah! Dasar!” Segerombol orang itu mulai memukuli orang yang memang sepertinya
tak punya salah apa apa. Taehyung dan Jungkook hanya melihat dari kejauhan.
“
Hyung, apa tidak sebaiknya kita membantu orang itu?”
“
Membantu katamu? Memangnya kau bisa melawan mereka?”
“
Aku tak tahu... tapi setidaknya kita menolong. Ayo!” Tangan Jungkook dicegah
Hyungnya.
“
Jangan. Kau akan melukai dirimu sendiri nanti”
“
Jadi apa kita hanya akan berdiri disini melihatnya dipukuli seperti itu”
“
Tidak, Kita akan pergi dan pura pura tak melihat semuanya. Ayo pergi. Kita
ambil jalan memutar” Taehyung menarik tangan adiknya dan berjalan ke arah yang
lain. Jungkook hanya bisa menatap orang yang dipukuli itu dengan tatapan
kasihan.
)o()o()o()o(
“
Hyung kenapa kau tak mau membantunya? Apa kau mengenalnya?” Jungkook dan
Taehyung sedang berada di restoran ayam kesukaan Jungkook selepas dari
Pemakaman orangtua mereka.
“
Aku tidak mengenalnya”
“
Lalu, bagaimana dengan segerombol orang itu?”
“
Aku juga tak mengenalnya. Sudahlah lupakan saja. Yang pasti, kau jangan sampai
terlibat suatu perkelahian”
“
Kenapa?”
“
Jangan sampai berkelahi” Taehyung memakan potongan ayam terakhirnya.
“
Aku mengerti” Jungkook mengangguk merespon nasihat dari Taehyung. Tiba-tiba,
Pintu toko terbuka dan masuklah dua orang laki-laki. Jungkook yang melihat
kedatangan dua oang itu tersenyum lebar. “Junhong-ah!!! Kebetuan sekali!!!”
Jungkook melambaikan tangan kepada salah satu diantaranya.
“
Oh? Jungkook-ah!!! Benar benar kebetulan!!!” Junhong berlari ke meja Jungkook
dan Taehyung. Dan seorang lagi mengikuti di belakangnya.
“
Kau Junhong?” Taehyung berdiri menyambut kedatangan Junhong.
“
Iya, kau pasti Kim Taehyung, Hyung yang sering sekali diceritakan Jungkook”
Junhong menjabat tangan Taehyung lalu menggoyang-goyangkannya sendiri “Aku
ingin sekali bertemu denganmu Taehyung-ssi”
“
Ah, iya. Jungkook juga sering bercerita padaku tentangmu” Taehyung
mempersilahkan Junhong duduk.
“
Oh iya, ini hyungku. Choi Junseo” Junhong menarik hyungnya agar duduk
disebelahnya.
“
Senang berjumpa dengan kalian semua”
“
Oh iya, Hyung. Dia bilang kau akan menikah tahun ini?” Jungkook mencoba untuk
mengakrabkan diri dengan Junseo.
“
Iya. Tapi adikku ini menentang pernikahanku. Padahal orangtua kami sudah
setuju”
“
Ya, Junhong bilang, jika kau menikah, maka kau akan memberikan perhatian yang
lebih kepada istrimu. Dan Junhong akan kekurangan waktu untuk bisa menghabiskan
waktu denganmu” Jungkook mengatakan secara terang-terangan yang Junhong
pikirkan tentang Junseo.
“
Benarkah? Itu yang dia bilang? Haha... aku malah berfikir kalau adikku ini tak
peduli sama sekali tentangku. Kami bahkan jarang berkomunikasi” Junseo
menepuk-nepuk punggung Junhong.
“
Ya, Junhong sering sekali bercerita padaku kalau dia memang jarang sekali
menghabiskan waktu bersamamu. Karena dia kira kau tak peduli dengannya. Jadi...
sebenarnya kalian itu sama sama tak tau pikiran saudara kalian sendiri ya?
Ckck...” Jungkook melirik ke hyungnya. Lalu menyadari ada yang salah dengannya.
“Hyung, Tumben sekali kau diam?”
“
Bagaimana aku tidak diam kalau kalian bahkan tak menyadari aku disini. Apalagi
di hadapanku ada orang yang kau anggap sebagai Hyung kedua” Taehyung menjitak
Jungkook.
“
Haish... kenapa kau masih memikirkan tentang hal itu. Bukankah aku sudah
bilang? Kau satu-satunya Hyungku di dunia!” Jungkook balik menjitak kepala
Taehyung.
“
Yak!!! Kim Jungkook!!! Kau berani memukul kepala Hyungmu??!!! Dasar tak sopan!
Kemari kau!!!” Jungkook dan Taehyung pun mulai bergelut ria. Tak merasa malu?
Tentu tidak, Mereka sudah biasa melakukan hal itu disana. Bahkan sang pemilik
warung pun tertawa melihat kelakuan dua kakak beradik itu. Junhong dan Junseo
hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua.
)o()o()o()o(
“
Hyung, aku berangkat dulu!” Jungkook membuka pintu rumahnya lalu berlari
keluar.
“
Iya!!! Belajar yang sungguh sungguh eoh???” Taehyung berteriak dari dalam
rumah.
“
Tentu!!! Aku tak akan mengecewakanmu!!!” Jungkook bberlari ke tempat
pertemuannya dengan Junhong. Ya, mereka memang selalu berangkat sekolah
bersama. “Junhong-ah!!!” Jungkook melambaikan tangannya ke Junhong.
“
Yak!!! Jungkookie!!! Ayo cepatlah!!! Kita akan terlambat”
“
Apaan terlambat??? Sekarang masih jam delapan kurang lima belas menit”
“
Benarkah??? Wah, sudah saatnya aku mengganti jam tanganku. Sudahlah, ayo kita
berangkat saja” Jungkook mengangguk dan mulai berjalan ke jalan yang menuntun
mereka ke arah sekolah mereka.
“
Apa kau akan melanjutkan kuliah?” Junhong memulai pembicaraan di tengah
perjalanan mereka.
“
Tidak. Aku akan langsung mencari pekerjaan untuk membantu Hyungku”
“
Huuu.... dasar adik yang terlalu baik”
“Kau
sendiri? Apa akan melanjutkan kuliah?”
“
Ya, Itu permintaan orangtuaku. Lagipula aku tak keberatan”
“
Haha... Anak yang baik sekali....”
“
Hahaha.... Kau ini”
)o()o()o()o(
“
Jungkook-ah!!! Apa kau akan ikut kami nanti?” Junhong melambai dari tempat
duduknya yang sudah dikerubungi anak lain sedari tadi.
“
Memangnya kalian mau kemana?” Jungkook beranjak dari tempat duduknya dan
bergabung dengan mereka.
“
Kami akan menonton film bersama nanti, Aku yang traktir” Yungyeom, teman
sekelas Jungkook menunjukkan tiket yang akan mereka tonton nanti.
“
Ah, sepertinya aku tak bisa ikut”
“
kenapa?”
“
Aku punya janji dengan Hyungku. Dia akan menjemputku sepulang sekolah”
“
Huuu.... Sayang banget sama kakaknya...” Teman Teman Jungkook mulai mengejek
Jungkook, Tentu saja hanya bercanda. Jungkook hanya tertawa.
“
Hahaha... Maaf ya... Mungkin kapan-kapan saja. Yah... mungkin kapan-kapan aku
juga akan mentraktir kalian makan...”
“
Hei, Kau berjanji kan? Aku akan memegang janjimu!!!” Junhong berteriak, diikuti
dengan semua anak yang ada di sekeliling meja Junhong.
“
Iya iya... aku janji, kalau begitu kalian bersenang-senanglah nanti...”
Jungkook kembali ke tempat duduknya. Teman-temannya menatap kepergiannya dengan
senyuman. Mereka sangat menyukai Jungkook. Yah, dia memang seorang teman yang
baik. Mereka juga tau kalau Jungkook sangat menyayangi kakaknya. Terkadang
mereka merasa kasihan saat Jungkook memiliki hari yang berat. Bagaimana tidak?
Orang yang baik seharusnya memiliki hidup yang lancar-lancar saja. Tapi orang
yang sabar seperti Jungkook, Masih harus lebih bersabar lagi menghadapi cobaan
yang diberikan. Memang sulit.
“
Hei hei hei.... Ayo semuanya kembali ke tempat duduk kalian” Guru mereka, Jung
Sonsaengnim. Masuk ke kelas dengan setumpuk buku di tangannya.
“
Apa itu Ssaem?” Seorang anak yang masih berjalan menuju bangkunya bertanya.
“
Ini adalah soal soal yang harus kalian selesaikan selama liburan musim panas”
“
Liburan musim panas?” Jungkook bingung, Begitupun semua anak di kelasnya. Jung
Sonsaengnim hanya menepuk jidatnya melihat kelakuan muridnya.
“
hah... Kalian ini, Memang tidak salah mereka bilang kalau kelas kita adalah
kelas yang paling rajin... Sampai waktunya libur musim panas pun kalian
lupa...”
“
Apa??? Benarkah???”
“
Sebentar lagi sudah musim panas ya???”
“
Kenapa cepat sekali???”
“
Itu artinya kita akan segera lulus kan???”
“Hei...
apa yang kita pikirkan sampai lupa tentang musim panas?” Anak-anak dikelas
mulai berceloteh tentang musim panas. Jungkook juga tak mau kalah, Yah...
walaupun dia hanya berceloteh sendiri.... Jung Sonsaengnim hanya tertawa tidak
jelas karena mereka. Tentu saja, Biasanya anak lain akan selalu mengingat
waktunya liburan musim panas, bahkan ada yang 3 bulan sebelum liburan musim panas
tiba, mereka akan menghitung mundur perhari sampai waktunya tiba. Tapi kelas
ini? Satu orangpun tak ada yang ingat.
“
Sudahlah, Kim Jungkook! Bagikan ini”
“
Baik pak” Jungkook sebagai ketua kelas, mulai membagikan buku kumpulan soal
yang diberikan Jung Sonsaengnim.
)o()o()o()o(
At Jungkook & Taehyung’s House
Dengan terpaksa, Taehyung membuka
pintunya untuk tiga orang itu. Sebenarnya Taehyung sudah tahu siapa mereka dan
juga tujuan mereka kesini. Tapi, mau bagaimana lagi? Keadaan akan lebih sulit
lagi kalau Taehyung tidak membukakan pintunya untuk mereka.
“
Kenapa kalian datang kemari?” Dengan ekspresi dinginnya, Taehyung menyambut
ketiga tamu itu masuk kedalam rumahnya.
“
Seharusnya kau tak usah bertanya. Kau sudah tahu kan?” Ketiga orang itu masuk kedalam
rumah Taehyung.
“
Jadi, apa harus hari ini?” Taehyung memastikan kalender yang ia simpan.
“
Yah, itu yang sudah kami janjikan” Salah satu Juru bicara dari ketiga orang itu
menjawab pertanyaan Taehyung.
“
Tapi, bolehkah aku meminta sebuah permintaan pada kalian?”
“
Asal itu tak merepotkan kami dan tak melanggar perjanjiannya, kami akan
melakukannya” Juru bicara itu kembali menjawabnya.
“
Tolong.... tolong jangan bilang kalau ini adalah....karena orangtua kami....”
“
Huh?”
“
Bilang saja kalau aku baru saja menjualnya pada kalian karena hutang-hutangku,
Jangan bilang kalau orangtua kami yang menjual kami... Dia sering sedih dengan
apa yang orangtua kami alami, Dia akan membenci mereka jika tau hal ini”
“
Baiklah, kami akan melakukan itu... tapi jika dia tahu dengan sendirinya jangan
salahkan kami”
“
Terimakasih” Suasana di rumah taehyung hening sejenak. Lalu Taehyung mulai
berbicara kembali “Tapi... Aku akan lebih berterimakasih lagi jika kau mau....
Apa... Apa boleh jika aku menggantikan semuanya? Tak usah masukkan dia dengan
masalah ini”
“
Jika itu, sepertinya aku tak bisa. Lagipula, bukan aku bosnya. Jika aku yang
menjadi bosnya, aku akan memikirkan tentang hal itu”
“
Lalu bagaimana dengan mengirimkan aku dengannya ketempat yang sama?”
“
Begitu juga dengan itu, Aku tak bisa mengambil keputusan tentang hal itu
sendiri”
“
Baiklah.... Kalau begitu....” Taehyung menunduk membayangkan ekspresi apa yang
akan Jungkook berikan jika tahu akan hal ini. Mungkin ia akan membenci taehyung
sepanjang sisa hidupnya.
“
Oh, iya ada beberapa dokumen yang harus kau tanda tangani tentang hal itu” Juru
bicara itu mengambil koper dibelakang punggungnya dan mengambil beberapa
tumpukan kertas di tasnya kemudian memberikannya kepada Taehyung untuk
ditandatangani.
)o()o()o()o(
Di Sekolah Jungkook
Seperti
hari hari sebelumnya, Jungkook tak pernah melepaskan senyum dari wajahnya.
Dengan semangat Jungkook menunggu kedatangan Hyungnya yang menjemputnya di
sekolah. Jungkook menunggu Hyungnya di bangku dekat gerbang sekolahnya. Sambil menunggu
kedatangannya, Jungkook mendengarkan lagu-lagu dari MP3 kesayangannya.
“
Taehyungie Hyung, Kapan kau akan sampai eoh?” Jungkook berkali-kali menghubungi
Hyungnya, Tapi tak ada jawaban. Segerombol anak lewat di depan Jungkook.
“
Jungkook-ah, kau benar-benar tak akan ikut?” Yugyeom berjalan ke arah Jungkook.
“
Ya, Aku tak ikut”
“
Tapi kau masih disini sejak tadi, Mungkin Hyungmu membatalkan janjinya dan lupa
bilang kepadamu” Junhong juga ikut menghampiri Jungkook.
“
Tidak-tidak, dia tak akan melupakan janjinya. Tak apa... aku akan menunggunya.
Kalian pergilah”
“
Kau Yakin?”
“
Ya”
“
Baiklah, kami pergi dulu” Semua anak melambaikan tangan ke arah Jungkook.
Jungkook membalasnya sambil tersenyum, lalu kembali menghubungi Hyungnya, lagi
lagi tak ada jawaban. Akhirnya Jungkook hanya sekedar memberikan sebuah pesan
singkat kepada hyungnya.
Hyung, Kau tak akan kemari?
“
Aish.... apa sih yang dia lakukan?” Jungkook memutar mutar Handphonnya-menunggu
balasan dari Hyungnya. Lalu kembali mengirimkan pesan.
Yak!!! Kalau kau tak akan kemari
aku akan ikut teman temanku nonton.... Hyung!!!
Tapi
tentu saja pesan itu hanya untuk memancing Hyungnya agar membalas pesannya
ataupun meneleponnya. Tapi selama waktu yang sedikit lama, masih tak ada yang
terjadi. Akhirnya Jungkook memutuskan untuk pulang sendiri.
“
Mungkin sesuatu terjadi padanya”
)o()o()o()o(
“
Hyung!!! Apa yang terjadi? Kenapa kau membatalkan janjinya?” Jungkook masuk ke
dalam rumah. Tentu saja dia bisa membukanya karena dia juga memiliki kuncinya.
“
Jungkookie, kau sudah pulang?” Taehyung menghampiri adiknya yang masih berdiri
di belakang pintu masuk rumah mereka.
“
Apa sesuatu terjadi?”
“
Hihihi.... maaf Jungkookie.... aku membatalkan janji ya? Maaf...” Taehyung
tertawa seperti biasa.
“
Yak!! Hyung, sebenarnya ada apa?” tak lama setelah Jungkook mengatakan itu,
tiga orng yang sebelumnya sudah ada di rumah mereka muncul di belakang Taehyung.
“
Kim Jungkook? Kau sudah besar ya?”
“
S... Si.... Siapa mereka hyung?” Taehyung berbalik ke arah yang ditunjuk
Jungkook lalu menarik nafas panjang.
“
Jungkookie.... Ada sesuatu yang harus.... kamu ketahui, Ayo ikut” Taehyung
menarik tangan adiknya dan membawanya ke tempat Taehyung berbincang dengan
ketiga orang itu, sebelumnya. Sampai disana, Taehyung mendudukkan adiknya di
sampingnya. Dengan duduknya Taehyung dan ketiga orang itu, Taehyung mulai
menjelaskan yang harus dia katakan.
“
Jungkookie.... pertama, aku minta maaf” Taehyung menggenggam tangan Jungkook
dengan erat yang membuat Jungkook tak nyaman. Tentu saja, sangat aneh bagi
Jungkook. Dia tak pernah merasakan hawa yang seperti ini sebelumnya. Jungkook
hanya bisa diam dan mendengrkan penjelasan Taehyung selanjutnya.
“
Hyung kau aneh hari ini...” Jungkook menatap lekat-lekat hyungnya.
“
Mungkin...., jika aku mengatakan ini.... Kau akan membenciku dan menganggapku
bukan kakakmu. Dan mungkin.... bahkan kau tak mau mengenalku” Taehyung
menunduk.
“
Apa yang kau bicarakan hyung? Aku tak mungkin membencimu, Lagipula kau itu
hyungku. Kau satu-satunya hyungku, apa kau lupa? Aku tak akan membencimu, dan
kau bilang tadi apa? Aku akan menganggap tak pernah kenal denganmu? Memangnya
apa masalahnya sampai kau bilang begitu?”
“
Dengarkan dulu Jungkookie....”
“
Apa kau tak ingat, saat kita masih kecil? Kau pernah bilang padaku untuk selalu
mengandalkanmu. Kau bilang akan selalu ada untukku. Kau bilang selamanya aku
akan menjadi adikmu, jika kau terlahir kembali, kau bahkan ingin tetap menjadi
kakakku. Kau tak ingat itu? Bahkan saat itu kau rela digigit anjing liar hanya
untuk mengambil origamiku yang terjatuh di rumah anjing itu, Jadi apa, alasanku
untuk membencimu hyung? Aku tak menemukan satupun alasan yang bisa aku gunakan
sebagai faktor kebencianku padamu...”
FLASHBACK
ON
Taehyung
& Jungkook 7&5 Years Old (Ni ceritanya Jungkook TK yah :v)
“
Sudahlah Jungkookie, berhentilah menangis” Taehyung menepuk nepuk punggung
Jungkook yang sedari tadi sudah menangis.
“
Ta...Tapi apa yang harus aku katakan pada eomma dan appa??? Besok baju ini
masih dipakai....” Tangisan Jungkook makin menjadi-jadi. Taehyung menutup
telinganya sambil memandangi seragam Jungkook yang sobek. Ya, itulah yang
membuat Jungkook menangis.
“
Baiklah baiklah.... Aku akan lakukan ini” Taehyung berdiri dan mengambil
sesuatu di dalam tasnya. Jungkook menatap Hyungnya. Setelah mendapatkan ada
yang ia cari, Taehyung kembali ke samping Jungkook dan melakukan sesuatu pada
seragamnya. Ya, di menyobek seragamnya dengan gunting yang baru ia ambil.
“
Hyung, apa yang kau lakukan?”
“
Aku hanya ingin menyamakan diriku denganmu, aku adalah kakakmu, dan kau adalah
adikku. Selamanya akan begitu. Jika kau kena marah. Aku juga akan kena marah.
Jika kau sedih, aku juga akan merasakan hal yang sama, Aku juga akan merasa
senang jika kau senang”
“
Hyung...”
“
Tenanglah Jungkookie... Hyung akan selalu memberikan yang terbaik untukmu. Kau
bisa mengandalkanku. Kita bisa saling percaya. Tidak tidak.... maksudku harus!
Kita harus percaya satu sama lain” Taehyung tersenyum. Jungkook kembali
menangis.
“
Huaaaa......!!!!!!”
“
Yak!!!! Jungkookie... Kau kenapa sih?”
“
Hyung!!!” Jungkook berhambur memeluk Taehyung. Taehyung hanya tersenyum lalu
mengajak Jungkook pulang.
Taehyung
& Jungkook 8&6 Years Old
Jungkook
berlari dengan riang sepulang dari sekolahnya. Dia baru saja tau bagaimana cara
membuat origami berbentuk bangau. Yah... begitulah. Dia tidak pulang dengan
Taehyung, karena Taehyung tidak masuk, dia sakit.
“
Jungkookie!!!!” Jungkook menoleh ke arah suara yang baru ia dengar.
“
Hyung!!!Kau sudah sembuh?” Ya, itu Taehyung. Jungkook menghampirinya.
“
Aku hanya berjalan-jalan sebentar. Kenapa kau terlihat senang sekali?”
“
Aku berhasil membuat ini” Jungkook menunjukkan origami buatannya. Tapi sebelum
Taehyung mengambilnya, Angin membawa origami itu masuk ke sbuah kandang anjing
liar. Jungkook mengejarnya dan memanjat pagar itu, lalu mulai mancari
origaminya.
“
Jungkookie, Apa yang kau lakukan? Kau bisa membangunkan anjingnya!!!” Taehyung
ikut memanjat ke dalam sana. “Lupakan, Ayo kita pulang. Aku akan membuatkanmu
yang baru” Taehyung menarik tangan Jungkook. Tapi Jungkook menepisnya.
“
Tapi... Aku membuatkan itu untukmu hyung. Jika kau mambuatkanku. Maka itu
adalah untukku bukan untukmu”
“Kalau
begitu, aku akan mengajarimu”
“
Aku tak mau kau ajari!!!” Jungkook kembali mencari origaminya. Dan tanpa
sengaja, Jungkook menginjak ekor Anjing liar itu. Tentu saja anjing itu bangun
dan mengejr Jungkook.
“
Jungkook!!! Awas!!!” Taehyung mendorong Jungkook ke depan. Alhasil, tangan
Taehyung menjadi korban gigitan anjing liar itu. Setelah menggigit Taehyung,
Anjing itu lari entah kemana. Taehyung menringis kesakitan.
“
Hyung!!! Kau tak apa?” Jungkook bangun dan menghampiri Hyungnya.
“
Aku tak apa” Jungkook menatap tang Hyungnya yang penuh darah.
“
Apa yang harus kulakukan hyung?” Jungkook mengelap darah Taehyung dengan seraga
sekolahnya.
“
Yak!!!! Jangan lakukan itu! Ayo kita pulang sebelum aku infeksi, atau bahkan
rabies!” Taehyung mendorong tangan jungkook yang membersihkan darahnya.
“
Apa itu?” Jungkook memasang muka polosnya.
“
-_- Lupakan! Ayo cepat pulang!” Taehyung menggandeng tangan Jungkook. Di jalan,
Taehyung masih terus memegangi tangannya yang terluka.
“
hyung, kenapa kau lakukan itu?” Jungkook sangat merasa bersalah dengan apa yang
hyungnya alami.
“
Haha... Apa kau lupa pada saat itu? Kubilang, aku ini hyungmu! Kau bisa
mengandalkanku...”
“
Tapi tadi itu... anjing....”
“
Aish.... Bahkan meskipun aku mati karena ulahmu Jungkookie, Aku tak akan
membencimu. Dan jika aku terlahir kembali karena hal itu, Aku tetap ingin
menjadi hyung seorang Jungkook. Aku tak akan membiarkan seorangpun mengambilmu
dariku, adikku!!!”
FLASHBACK
OFF
“
Kau tak ingat?” Taehyung meneteskan air mata mendengar cerita masa lalu mereka
yang keluar dari mulut Jungkook. Bahkan sang juru bicara-pun tersentuh oleh
cerita mereka berdua. “Hyung, kau kenapa sih?” Taehyung menenangkan diri
sebentar untuk mencoba menjelaskan apa yang terjadi.
“
Jung... jungkookie.... Aku.... minta... maaf”
“
Ayo beritahukan saja hyung,”
“
Aku..... Maaf.... tapi, aku telah.... aku telah men.... menjualmu....” Mata
Jungkook Terbelalak
“H-Hyung....
Apa.... Maksudmu....”
TBC