Rabu, 27 Mei 2015

FF - Not For Sale (Chapter 2)


Title : Not For Sale
Cast : Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim Taehyung, And Other
Lenght : Chaptered
Genre : Family
Rating : PG-13
Author : Shin Hyun Chan


)o()o()o()o(

Chapter 2 (Brother)

Author POV

Seorang pria dengak pakaian hitam memasuki tempat Jungkook dan Taehyung tidur. Dengan senjata di tangannya, pria itu masuk tanpa menimbulkan suara pun. Pria itu mendekati Jungkook dan mengambil ancang-ancang untuk menembak. Dengan senyum sinis di wajahnya, pria itu mengarahkan moncong pistolnya ke arah Jungkook.

“ Kim Jungkook.... Bersiaplah....” Tiba-tiba saja Jungkook terbangun dan melihat keberadaan pria itu. Dengan secepat kilat, pria itupun mulai menembaki tubuh Jungkook.

“Yak!!!! Kim Jungkook!!!! Cepat bangun!!!! Kau bilang akan mengunjungi eomma dan appa eoh???!!!” Ya, pria itu tak lain adalah Kim Taehyung.

“ Ah!!! Hyung!!! Hentikan!!! Aku bisa basah semua!!!” Jungkook menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Tapi Taehyung masih terus terusan menembak Jungkook dengan pistolnya. Ya, Pistol air.

“ Ayo cepat bangun!!! Cepat berangkat!!! Dan jangan kunjungi orangtua kita dengan tubuhmu yang bau itu” Taehyung menarik selimut Jungkook.

“ Ah!!! Baiklah... baiklah!!!” Jungkook akhirnya beranjak dari tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya. Tak lama, Jungkook keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah. Dan seperti biasa, Jungkook menggosok gosokkan handuk ke rambutnya yang basah.

“ Kyaa!!!! Kim Jungkook!!! Kau sangat keren!!! Apa kau mau jadi pacarku?” Taehyung berlari dan memeluk adiknya.

“ Yaks.... Hyung lepaskan!!! Itu menjijikkan!!! Hyung!!!!” Jungkook mendorong-dorong Hyungnya yang masih menempel di badannya.

“ Apa kau baru saja merasa jijik padaku, Kim Jungkook??? -_-“ Taehyung dengan cepat melepaskan pelukannya.

“ Ya, Kau bilang kau ingin jadi pacarku??? Ck..ck..ck... aku bukan gay” Jungkook melemparkan handuknya tepat di wajah Hyungnya.

“Oke, kalau itu maumu. Jangan kira aku akan membiayai sekolahmu lagi!!!” Taehyung mengambil handuk di wajahnya dan meletakkannya di tempat yang seharusnya.

“ Aku akan mencari pekerjaan sendiri. Kenapa harus repot?” Jungkook mulai merapikan rambutnya.

“ Ah!!! Jangan Jangan jangan!!! Kau fokus saja ke belajarmu!!!” Taehyung menggoyang-goyangkan pundak adiknya.

“ Eum.... bagaimana ya??? Tapi hyungku baru saja bilang dia tidak mau membiayai lagi. Jadi sepertinya aku harus mencari pekerjaan sendiri” Jungkook melepaskan tangan Taehyung dari kedua pundaknya.

“ Yak!!! Jeon Jungkook... Jangan lakukan itu!!! Kumohon!!! Baiklah aku akan membiayaimu. Lupakan yang aku katakan”

“ Hahaha... baiklah.... aku akan melupakan yang sudah kau katakan tadi”

“ Huft... Seharusnya kau yang akan memohon kepadaku agar aku membayarkan sekolahmu. Tapi kenapa sekarang jadi aku yang memohon kepadamu -_- dasar anak nakal!” Taehyung menjitak kepala adiknya.

“ Yak!!!” Belum sempat Jungkook membalas perbuatan kakaknya. Taehyung sudah menarik Jungkook untuk segera keluar dari rumah.

“ Ayo cepatlah!!!” Taehyung menarik Jungkook yang tertinggal beberapa langkah di belakangnya.

“ Minta maaf dulu!!!”

“ Untuk apa?”

“ Untuk memukul kepalaku dan untuk menarik-narikku!!!”

“ Baiklah, aku minta maaf”

“ Tidak tulus”

“ Haish... Baiklah.... aku akan membelikanmu ayam nanti... ayo cepat jalan” Taehyung merangkul Jungkook dan mengajaknya kembali berjalan.

“ Benarkah?”

“ Ya,” Taehyung tersenyum. Jungkook juga berjalan dengan langkah yang gembira. Kedua kakak beradik itu kembali akur. Tiba-tiba saja tak jauh di depan mereka, seseorang terpental karena sesuatu. Tak lama kemudian, beberapa orang datang mengahmpiri orang itu.

“ Yak!!! Kau tak akan membayar utangmu hah???”

“ Tapi aku tak punya utang pada kalian”

“ Haha... jangan pura pura lupa! Dasar, apa kau sombong kalau kau itu orang kaya?!”

“ Tapi aku benar benar tak punya utang pada kalian”

“ Hah! Dasar!” Segerombol orang itu mulai memukuli orang yang memang sepertinya tak punya salah apa apa. Taehyung dan Jungkook hanya melihat dari kejauhan.

“ Hyung, apa tidak sebaiknya kita membantu orang itu?”

“ Membantu katamu? Memangnya kau bisa melawan mereka?”

“ Aku tak tahu... tapi setidaknya kita menolong. Ayo!” Tangan Jungkook dicegah Hyungnya.

“ Jangan. Kau akan melukai dirimu sendiri nanti”

“ Jadi apa kita hanya akan berdiri disini melihatnya dipukuli seperti itu”

“ Tidak, Kita akan pergi dan pura pura tak melihat semuanya. Ayo pergi. Kita ambil jalan memutar” Taehyung menarik tangan adiknya dan berjalan ke arah yang lain. Jungkook hanya bisa menatap orang yang dipukuli itu dengan tatapan kasihan.

)o()o()o()o(

“ Hyung kenapa kau tak mau membantunya? Apa kau mengenalnya?” Jungkook dan Taehyung sedang berada di restoran ayam kesukaan Jungkook selepas dari Pemakaman orangtua mereka.

“ Aku tidak mengenalnya”

“ Lalu, bagaimana dengan segerombol orang itu?”

“ Aku juga tak mengenalnya. Sudahlah lupakan saja. Yang pasti, kau jangan sampai terlibat suatu perkelahian”

“ Kenapa?”

“ Jangan sampai berkelahi” Taehyung memakan potongan ayam terakhirnya.

“ Aku mengerti” Jungkook mengangguk merespon nasihat dari Taehyung. Tiba-tiba, Pintu toko terbuka dan masuklah dua orang laki-laki. Jungkook yang melihat kedatangan dua oang itu tersenyum lebar. “Junhong-ah!!! Kebetuan sekali!!!” Jungkook melambaikan tangan kepada salah satu diantaranya.

“ Oh? Jungkook-ah!!! Benar benar kebetulan!!!” Junhong berlari ke meja Jungkook dan Taehyung. Dan seorang lagi mengikuti di belakangnya.

“ Kau Junhong?” Taehyung berdiri menyambut kedatangan Junhong.

“ Iya, kau pasti Kim Taehyung, Hyung yang sering sekali diceritakan Jungkook” Junhong menjabat tangan Taehyung lalu menggoyang-goyangkannya sendiri “Aku ingin sekali bertemu denganmu Taehyung-ssi”

“ Ah, iya. Jungkook juga sering bercerita padaku tentangmu” Taehyung mempersilahkan Junhong duduk.

“ Oh iya, ini hyungku. Choi Junseo” Junhong menarik hyungnya agar duduk disebelahnya.

“ Senang berjumpa dengan kalian semua”

“ Oh iya, Hyung. Dia bilang kau akan menikah tahun ini?” Jungkook mencoba untuk mengakrabkan diri dengan Junseo.

“ Iya. Tapi adikku ini menentang pernikahanku. Padahal orangtua kami sudah setuju”

“ Ya, Junhong bilang, jika kau menikah, maka kau akan memberikan perhatian yang lebih kepada istrimu. Dan Junhong akan kekurangan waktu untuk bisa menghabiskan waktu denganmu” Jungkook mengatakan secara terang-terangan yang Junhong pikirkan tentang Junseo.

“ Benarkah? Itu yang dia bilang? Haha... aku malah berfikir kalau adikku ini tak peduli sama sekali tentangku. Kami bahkan jarang berkomunikasi” Junseo menepuk-nepuk punggung Junhong.

“ Ya, Junhong sering sekali bercerita padaku kalau dia memang jarang sekali menghabiskan waktu bersamamu. Karena dia kira kau tak peduli dengannya. Jadi... sebenarnya kalian itu sama sama tak tau pikiran saudara kalian sendiri ya? Ckck...” Jungkook melirik ke hyungnya. Lalu menyadari ada yang salah dengannya. “Hyung, Tumben sekali kau diam?”

“ Bagaimana aku tidak diam kalau kalian bahkan tak menyadari aku disini. Apalagi di hadapanku ada orang yang kau anggap sebagai Hyung kedua” Taehyung menjitak Jungkook.

“ Haish... kenapa kau masih memikirkan tentang hal itu. Bukankah aku sudah bilang? Kau satu-satunya Hyungku di dunia!” Jungkook balik menjitak kepala Taehyung.

“ Yak!!! Kim Jungkook!!! Kau berani memukul kepala Hyungmu??!!! Dasar tak sopan! Kemari kau!!!” Jungkook dan Taehyung pun mulai bergelut ria. Tak merasa malu? Tentu tidak, Mereka sudah biasa melakukan hal itu disana. Bahkan sang pemilik warung pun tertawa melihat kelakuan dua kakak beradik itu. Junhong dan Junseo hanya tersenyum melihat kelakuan mereka berdua.

)o()o()o()o(

“ Hyung, aku berangkat dulu!” Jungkook membuka pintu rumahnya lalu berlari keluar.

“ Iya!!! Belajar yang sungguh sungguh eoh???” Taehyung berteriak dari dalam rumah.

“ Tentu!!! Aku tak akan mengecewakanmu!!!” Jungkook bberlari ke tempat pertemuannya dengan Junhong. Ya, mereka memang selalu berangkat sekolah bersama. “Junhong-ah!!!” Jungkook melambaikan tangannya ke Junhong.

“ Yak!!! Jungkookie!!! Ayo cepatlah!!! Kita akan terlambat”

“ Apaan terlambat??? Sekarang masih jam delapan kurang lima belas menit”

“ Benarkah??? Wah, sudah saatnya aku mengganti jam tanganku. Sudahlah, ayo kita berangkat saja” Jungkook mengangguk dan mulai berjalan ke jalan yang menuntun mereka ke arah sekolah mereka.

“ Apa kau akan melanjutkan kuliah?” Junhong memulai pembicaraan di tengah perjalanan mereka.

“ Tidak. Aku akan langsung mencari pekerjaan untuk membantu Hyungku”

“ Huuu.... dasar adik yang terlalu baik”

“Kau sendiri? Apa akan melanjutkan kuliah?”

“ Ya, Itu permintaan orangtuaku. Lagipula aku tak keberatan”

“ Haha... Anak yang baik sekali....”

“ Hahaha.... Kau ini”

)o()o()o()o(

“ Jungkook-ah!!! Apa kau akan ikut kami nanti?” Junhong melambai dari tempat duduknya yang sudah dikerubungi anak lain sedari tadi.

“ Memangnya kalian mau kemana?” Jungkook beranjak dari tempat duduknya dan bergabung dengan mereka.

“ Kami akan menonton film bersama nanti, Aku yang traktir” Yungyeom, teman sekelas Jungkook menunjukkan tiket yang akan mereka tonton nanti.

“ Ah, sepertinya aku tak bisa ikut”

“ kenapa?”

“ Aku punya janji dengan Hyungku. Dia akan menjemputku sepulang sekolah”

“ Huuu.... Sayang banget sama kakaknya...” Teman Teman Jungkook mulai mengejek Jungkook, Tentu saja hanya bercanda. Jungkook hanya tertawa.

“ Hahaha... Maaf ya... Mungkin kapan-kapan saja. Yah... mungkin kapan-kapan aku juga akan mentraktir kalian makan...”

“ Hei, Kau berjanji kan? Aku akan memegang janjimu!!!” Junhong berteriak, diikuti dengan semua anak yang ada di sekeliling meja Junhong.

“ Iya iya... aku janji, kalau begitu kalian bersenang-senanglah nanti...” Jungkook kembali ke tempat duduknya. Teman-temannya menatap kepergiannya dengan senyuman. Mereka sangat menyukai Jungkook. Yah, dia memang seorang teman yang baik. Mereka juga tau kalau Jungkook sangat menyayangi kakaknya. Terkadang mereka merasa kasihan saat Jungkook memiliki hari yang berat. Bagaimana tidak? Orang yang baik seharusnya memiliki hidup yang lancar-lancar saja. Tapi orang yang sabar seperti Jungkook, Masih harus lebih bersabar lagi menghadapi cobaan yang diberikan. Memang sulit.

“ Hei hei hei.... Ayo semuanya kembali ke tempat duduk kalian” Guru mereka, Jung Sonsaengnim. Masuk ke kelas dengan setumpuk buku di tangannya.

“ Apa itu Ssaem?” Seorang anak yang masih berjalan menuju bangkunya bertanya.

“ Ini adalah soal soal yang harus kalian selesaikan selama liburan musim panas”

“ Liburan musim panas?” Jungkook bingung, Begitupun semua anak di kelasnya. Jung Sonsaengnim hanya menepuk jidatnya melihat kelakuan muridnya.

“ hah... Kalian ini, Memang tidak salah mereka bilang kalau kelas kita adalah kelas yang paling rajin... Sampai waktunya libur musim panas pun kalian lupa...”

“ Apa??? Benarkah???”

“ Sebentar lagi sudah musim panas ya???”

“ Kenapa cepat sekali???”

“ Itu artinya kita akan segera lulus kan???”

“Hei... apa yang kita pikirkan sampai lupa tentang musim panas?” Anak-anak dikelas mulai berceloteh tentang musim panas. Jungkook juga tak mau kalah, Yah... walaupun dia hanya berceloteh sendiri.... Jung Sonsaengnim hanya tertawa tidak jelas karena mereka. Tentu saja, Biasanya anak lain akan selalu mengingat waktunya liburan musim panas, bahkan ada yang 3 bulan sebelum liburan musim panas tiba, mereka akan menghitung mundur perhari sampai waktunya tiba. Tapi kelas ini? Satu orangpun tak ada yang ingat.

“ Sudahlah, Kim Jungkook! Bagikan ini”

“ Baik pak” Jungkook sebagai ketua kelas, mulai membagikan buku kumpulan soal yang diberikan Jung Sonsaengnim.

)o()o()o()o(

At Jungkook & Taehyung’s House

            Dengan terpaksa, Taehyung membuka pintunya untuk tiga orang itu. Sebenarnya Taehyung sudah tahu siapa mereka dan juga tujuan mereka kesini. Tapi, mau bagaimana lagi? Keadaan akan lebih sulit lagi kalau Taehyung tidak membukakan pintunya untuk mereka.

“ Kenapa kalian datang kemari?” Dengan ekspresi dinginnya, Taehyung menyambut ketiga tamu itu masuk kedalam rumahnya.

“ Seharusnya kau tak usah bertanya. Kau sudah tahu kan?” Ketiga orang itu masuk kedalam rumah Taehyung.

“ Jadi, apa harus hari ini?” Taehyung memastikan kalender yang ia simpan.

“ Yah, itu yang sudah kami janjikan” Salah satu Juru bicara dari ketiga orang itu menjawab pertanyaan Taehyung.

“ Tapi, bolehkah aku meminta sebuah permintaan pada kalian?”

“ Asal itu tak merepotkan kami dan tak melanggar perjanjiannya, kami akan melakukannya” Juru bicara itu kembali menjawabnya.

“ Tolong.... tolong jangan bilang kalau ini adalah....karena orangtua kami....”

“ Huh?”

“ Bilang saja kalau aku baru saja menjualnya pada kalian karena hutang-hutangku, Jangan bilang kalau orangtua kami yang menjual kami... Dia sering sedih dengan apa yang orangtua kami alami, Dia akan membenci mereka jika tau hal ini”

“ Baiklah, kami akan melakukan itu... tapi jika dia tahu dengan sendirinya jangan salahkan kami”

“ Terimakasih” Suasana di rumah taehyung hening sejenak. Lalu Taehyung mulai berbicara kembali “Tapi... Aku akan lebih berterimakasih lagi jika kau mau.... Apa... Apa boleh jika aku menggantikan semuanya? Tak usah masukkan dia dengan masalah ini”

“ Jika itu, sepertinya aku tak bisa. Lagipula, bukan aku bosnya. Jika aku yang menjadi bosnya, aku akan memikirkan tentang hal itu”

“ Lalu bagaimana dengan mengirimkan aku dengannya ketempat yang sama?”

“ Begitu juga dengan itu, Aku tak bisa mengambil keputusan tentang hal itu sendiri”

“ Baiklah.... Kalau begitu....” Taehyung menunduk membayangkan ekspresi apa yang akan Jungkook berikan jika tahu akan hal ini. Mungkin ia akan membenci taehyung sepanjang sisa hidupnya.

“ Oh, iya ada beberapa dokumen yang harus kau tanda tangani tentang hal itu” Juru bicara itu mengambil koper dibelakang punggungnya dan mengambil beberapa tumpukan kertas di tasnya kemudian memberikannya kepada Taehyung untuk ditandatangani.

)o()o()o()o(

Di Sekolah Jungkook

Seperti hari hari sebelumnya, Jungkook tak pernah melepaskan senyum dari wajahnya. Dengan semangat Jungkook menunggu kedatangan Hyungnya yang menjemputnya di sekolah. Jungkook menunggu Hyungnya di bangku dekat gerbang sekolahnya. Sambil menunggu kedatangannya, Jungkook mendengarkan lagu-lagu dari MP3 kesayangannya.

“ Taehyungie Hyung, Kapan kau akan sampai eoh?” Jungkook berkali-kali menghubungi Hyungnya, Tapi tak ada jawaban. Segerombol anak lewat di depan Jungkook.

“ Jungkook-ah, kau benar-benar tak akan ikut?” Yugyeom berjalan ke arah Jungkook.

“ Ya, Aku tak ikut”

“ Tapi kau masih disini sejak tadi, Mungkin Hyungmu membatalkan janjinya dan lupa bilang kepadamu” Junhong juga ikut menghampiri Jungkook.

“ Tidak-tidak, dia tak akan melupakan janjinya. Tak apa... aku akan menunggunya. Kalian pergilah”

“ Kau Yakin?”

“ Ya”

“ Baiklah, kami pergi dulu” Semua anak melambaikan tangan ke arah Jungkook. Jungkook membalasnya sambil tersenyum, lalu kembali menghubungi Hyungnya, lagi lagi tak ada jawaban. Akhirnya Jungkook hanya sekedar memberikan sebuah pesan singkat kepada hyungnya.

Hyung, Kau tak akan kemari?

“ Aish.... apa sih yang dia lakukan?” Jungkook memutar mutar Handphonnya-menunggu balasan dari Hyungnya. Lalu kembali mengirimkan pesan.

Yak!!! Kalau kau tak akan kemari aku akan ikut teman temanku nonton.... Hyung!!!

Tapi tentu saja pesan itu hanya untuk memancing Hyungnya agar membalas pesannya ataupun meneleponnya. Tapi selama waktu yang sedikit lama, masih tak ada yang terjadi. Akhirnya Jungkook memutuskan untuk pulang sendiri.

“ Mungkin sesuatu terjadi padanya”

)o()o()o()o(

“ Hyung!!! Apa yang terjadi? Kenapa kau membatalkan janjinya?” Jungkook masuk ke dalam rumah. Tentu saja dia bisa membukanya karena dia juga memiliki kuncinya.

“ Jungkookie, kau sudah pulang?” Taehyung menghampiri adiknya yang masih berdiri di belakang pintu masuk rumah mereka.

“ Apa sesuatu terjadi?”

“ Hihihi.... maaf Jungkookie.... aku membatalkan janji ya? Maaf...” Taehyung tertawa seperti biasa.

“ Yak!! Hyung, sebenarnya ada apa?” tak lama setelah Jungkook mengatakan itu, tiga orng yang sebelumnya sudah ada di rumah mereka muncul di belakang Taehyung.

“ Kim Jungkook? Kau sudah besar ya?”

“ S... Si.... Siapa mereka hyung?” Taehyung berbalik ke arah yang ditunjuk Jungkook lalu menarik nafas panjang.

“ Jungkookie.... Ada sesuatu yang harus.... kamu ketahui, Ayo ikut” Taehyung menarik tangan adiknya dan membawanya ke tempat Taehyung berbincang dengan ketiga orang itu, sebelumnya. Sampai disana, Taehyung mendudukkan adiknya di sampingnya. Dengan duduknya Taehyung dan ketiga orang itu, Taehyung mulai menjelaskan yang harus dia katakan.

“ Jungkookie.... pertama, aku minta maaf” Taehyung menggenggam tangan Jungkook dengan erat yang membuat Jungkook tak nyaman. Tentu saja, sangat aneh bagi Jungkook. Dia tak pernah merasakan hawa yang seperti ini sebelumnya. Jungkook hanya bisa diam dan mendengrkan penjelasan Taehyung selanjutnya.

“ Hyung kau aneh hari ini...” Jungkook menatap lekat-lekat hyungnya.

“ Mungkin...., jika aku mengatakan ini.... Kau akan membenciku dan menganggapku bukan kakakmu. Dan mungkin.... bahkan kau tak mau mengenalku” Taehyung menunduk.

“ Apa yang kau bicarakan hyung? Aku tak mungkin membencimu, Lagipula kau itu hyungku. Kau satu-satunya hyungku, apa kau lupa? Aku tak akan membencimu, dan kau bilang tadi apa? Aku akan menganggap tak pernah kenal denganmu? Memangnya apa masalahnya sampai kau bilang begitu?”

“ Dengarkan dulu Jungkookie....”

“ Apa kau tak ingat, saat kita masih kecil? Kau pernah bilang padaku untuk selalu mengandalkanmu. Kau bilang akan selalu ada untukku. Kau bilang selamanya aku akan menjadi adikmu, jika kau terlahir kembali, kau bahkan ingin tetap menjadi kakakku. Kau tak ingat itu? Bahkan saat itu kau rela digigit anjing liar hanya untuk mengambil origamiku yang terjatuh di rumah anjing itu, Jadi apa, alasanku untuk membencimu hyung? Aku tak menemukan satupun alasan yang bisa aku gunakan sebagai faktor kebencianku padamu...”

FLASHBACK ON

Taehyung & Jungkook 7&5 Years Old (Ni ceritanya Jungkook TK yah :v)

“ Sudahlah Jungkookie, berhentilah menangis” Taehyung menepuk nepuk punggung Jungkook yang sedari tadi sudah menangis.

“ Ta...Tapi apa yang harus aku katakan pada eomma dan appa??? Besok baju ini masih dipakai....” Tangisan Jungkook makin menjadi-jadi. Taehyung menutup telinganya sambil memandangi seragam Jungkook yang sobek. Ya, itulah yang membuat Jungkook menangis.

“ Baiklah baiklah.... Aku akan lakukan ini” Taehyung berdiri dan mengambil sesuatu di dalam tasnya. Jungkook menatap Hyungnya. Setelah mendapatkan ada yang ia cari, Taehyung kembali ke samping Jungkook dan melakukan sesuatu pada seragamnya. Ya, di menyobek seragamnya dengan gunting yang baru ia ambil.

“ Hyung, apa yang kau lakukan?”

“ Aku hanya ingin menyamakan diriku denganmu, aku adalah kakakmu, dan kau adalah adikku. Selamanya akan begitu. Jika kau kena marah. Aku juga akan kena marah. Jika kau sedih, aku juga akan merasakan hal yang sama, Aku juga akan merasa senang jika kau senang”

“ Hyung...”

“ Tenanglah Jungkookie... Hyung akan selalu memberikan yang terbaik untukmu. Kau bisa mengandalkanku. Kita bisa saling percaya. Tidak tidak.... maksudku harus! Kita harus percaya satu sama lain” Taehyung tersenyum. Jungkook kembali menangis.

“ Huaaaa......!!!!!!”

“ Yak!!!! Jungkookie... Kau kenapa sih?”

“ Hyung!!!” Jungkook berhambur memeluk Taehyung. Taehyung hanya tersenyum lalu mengajak Jungkook pulang.


Taehyung & Jungkook 8&6 Years Old

Jungkook berlari dengan riang sepulang dari sekolahnya. Dia baru saja tau bagaimana cara membuat origami berbentuk bangau. Yah... begitulah. Dia tidak pulang dengan Taehyung, karena Taehyung tidak masuk, dia sakit.

“ Jungkookie!!!!” Jungkook menoleh ke arah suara yang baru ia dengar.

“ Hyung!!!Kau sudah sembuh?” Ya, itu Taehyung. Jungkook menghampirinya.

“ Aku hanya berjalan-jalan sebentar. Kenapa kau terlihat senang sekali?”

“ Aku berhasil membuat ini” Jungkook menunjukkan origami buatannya. Tapi sebelum Taehyung mengambilnya, Angin membawa origami itu masuk ke sbuah kandang anjing liar. Jungkook mengejarnya dan memanjat pagar itu, lalu mulai mancari origaminya.

“ Jungkookie, Apa yang kau lakukan? Kau bisa membangunkan anjingnya!!!” Taehyung ikut memanjat ke dalam sana. “Lupakan, Ayo kita pulang. Aku akan membuatkanmu yang baru” Taehyung menarik tangan Jungkook. Tapi Jungkook menepisnya.

“ Tapi... Aku membuatkan itu untukmu hyung. Jika kau mambuatkanku. Maka itu adalah untukku bukan untukmu”

“Kalau begitu, aku akan mengajarimu”

“ Aku tak mau kau ajari!!!” Jungkook kembali mencari origaminya. Dan tanpa sengaja, Jungkook menginjak ekor Anjing liar itu. Tentu saja anjing itu bangun dan mengejr Jungkook.

“ Jungkook!!! Awas!!!” Taehyung mendorong Jungkook ke depan. Alhasil, tangan Taehyung menjadi korban gigitan anjing liar itu. Setelah menggigit Taehyung, Anjing itu lari entah kemana. Taehyung menringis kesakitan.

“ Hyung!!! Kau tak apa?” Jungkook bangun dan menghampiri Hyungnya.

“ Aku tak apa” Jungkook menatap tang Hyungnya yang penuh darah.

“ Apa yang harus kulakukan hyung?” Jungkook mengelap darah Taehyung dengan seraga sekolahnya.

“ Yak!!!! Jangan lakukan itu! Ayo kita pulang sebelum aku infeksi, atau bahkan rabies!” Taehyung mendorong tangan jungkook yang membersihkan darahnya.

“ Apa itu?” Jungkook memasang muka polosnya.

“ -_- Lupakan! Ayo cepat pulang!” Taehyung menggandeng tangan Jungkook. Di jalan, Taehyung masih terus memegangi tangannya yang terluka.

“ hyung, kenapa kau lakukan itu?” Jungkook sangat merasa bersalah dengan apa yang hyungnya alami.

“ Haha... Apa kau lupa pada saat itu? Kubilang, aku ini hyungmu! Kau bisa mengandalkanku...”

“ Tapi tadi itu... anjing....”

“ Aish.... Bahkan meskipun aku mati karena ulahmu Jungkookie, Aku tak akan membencimu. Dan jika aku terlahir kembali karena hal itu, Aku tetap ingin menjadi hyung seorang Jungkook. Aku tak akan membiarkan seorangpun mengambilmu dariku, adikku!!!”


FLASHBACK OFF

“ Kau tak ingat?” Taehyung meneteskan air mata mendengar cerita masa lalu mereka yang keluar dari mulut Jungkook. Bahkan sang juru bicara-pun tersentuh oleh cerita mereka berdua. “Hyung, kau kenapa sih?” Taehyung menenangkan diri sebentar untuk mencoba menjelaskan apa yang terjadi.

“ Jung... jungkookie.... Aku.... minta... maaf”

“ Ayo beritahukan saja hyung,”

“ Aku..... Maaf.... tapi, aku telah.... aku telah men.... menjualmu....” Mata Jungkook Terbelalak

“H-Hyung.... Apa.... Maksudmu....”


TBC

Jumat, 22 Mei 2015

FF - Not For Sale (Chapter 1)


Title : Not For Sale
Cast : Jeon Jungkook As Kim Jungkook, Kim Taehyung, And Other
Lenght : Chaptered
Genre : Family
Rating : PG-13
Author : Shin Hyun Chan


)o()o()o()o(

 Chapter 1 (The Birthday)
Author POV

            Namja bernama Kim Jungkook itu berjalan dengan gontai sambil membawa barang yang sudah ia pilih. Tak lupa memasang senyum di wajahnya. Terkadang tawa kecil juga terlepas dari mulutnya yang mungil itu. Dengan ditemani Temannya Choi Junhong, Jungkook membeli sebuah hadiah untuk Hyungnya yang sebentar lagi akan berulang tahun yang ke 20.

“ Woa.... Hyungmu itu kedengarannya keren sekali ya?”

“ Yah, begitulah. Dia terkadang juga bersifat aneh dengan tiba tiba. Dia memang benr benar aneh. Tapi sebenarnya dia itu sangat hangat kok” Jungkook mengambil barang yang sudah ia bayar lalu membawanya keluar dari toko.

“ Hm.... rasanya aku ingin punya Hyung seperti Hyungmu” Junhong mengikuti Jungkook yang baru saja keluar dari toko.

“ Haish, kau ini. Urus saja Hyungmu itu. Lagipula kau bisa mencoba untuk menjadi lebih dekat lagi dengan hyungmu” Jungkook memukul kepala Junhong.

“ Yak!! Tak usah memukulku!!” Junhong membenarkan rambutnya “Aku tau, tapi... Sepertinya itu akan susah. Hyungku akan menikah tahun. Akan sulit bagiku untuk dekat-dekat dengannya”

“ Hm? Hyungmu menikah tahun ini? Yah... kalau begitu doakan saja dia memiliki keluarga yang baik ” Jungkook merangkul Junhong.

“ Yah... bagaimanapun.... bisakah kau memperkenalkan hyungmu padaku kapan-kapan?”

“ Ya, tentu saja. Atau mungkin kau mau ikut aku nanti? Merayakan ulangtahunnya?”

“ Ah, tidak usah. Aku akan kesana kapan-kapan saja. Kau bersenang-senanglah saja nanti malam. Aku tak akan mengganggu kalian” Junhong mengacak-acak rambut Jungkook. Jungkook hanya tersenyum. Junhong adalah temannya sejak dia masuk SMA. Dia lebih tua satu tahun dari Jungkook. Junhong menunda sekolahnya selama satu tahun karena saat itu ekonomi keluarganya sedang tidak baik. Bagaimanapun, Junhong adalah sahabat terbaik Jungkook. Dia juga sangat mempercayakan Junhong jika dia mempunyai masalah yang harus dirahasiakan. Junhong juga sering sekali menenangkan Jungkook jika Jungkook kembali sedih karena ingat orangtuanya. Yang pasti, Bagi Jungkook, Junhong adalah kakak keduanya.

“ Jungkook, kita berpisah disini”

“ Ya, terimakasih sudah mengantarku membeli hadiah untuk hyungku. Kapan-kapan aku pasti akan mengenalkanmu padanya”

“ Oke. Aku akan mengingat itu. Sampaikan salamku pada Hyungmu ya!”

“ Ya..., Sampai jumpa!!!” Jungkook berjalan melewati jalur yang berlawanan dengan yang dilewati Junhong. Jungkook berlari kecil menuju rumahnya. Senyumnya tak hilang sedari tadi. Jungkook mulai membayangkan ekspresi apa yang akan Hyungnya berikan nanti. “Hyung!!! Tunggu aku!!! Hahaha!!!...~^^”


)o()o()o()o(


“ Jungkookie... Apa kau dirumah?” Suara bass milik Kim Taehyung menggema di seluruh rumahnya.

“ Aku masih mandi Hyung!!!” Jungkook menjawabnya dari dalam kamar mandi. Taehyung yang mendengar jawaban Jungkook tersenyum lalu duduk di lantai, tempat Taehyung dan Jungkook biasanya mengobrol. Taehyung menyuruh temannya masuk.

“ Masuklah” Orang yang disuruh masuk hanya mengikuti apa yang Taehyung perintahkan. Dia masuk lalu duduk di sebelah Taehyung.

“ Hanya ada kalian berdua?”

“ Iya, Orangtua kami sudah lama meninggal. Jadi kami tinggal hanya berdua saja”

“ Oh, maaf”

“ Tidak apa apa” Taehyung tersenyum. Tak lama setelah itu, Jungkook datang dengan handuk yang masih ada di kepalanya.

“ Malam Hyung ^^” Jungkook menggosok gosokkan handuk itu ke rambutnya yang masih basah.

“ Jungkook, Perkenalkan. Ini teman baru Hyung. Namanya Sungjae. Dia kerja ditempat yang sama denganku” Mendengar namanya disebut, Orang yang bernama Sungjae itu berdiri dan mengulurkan tangannya. Jungkook menjabat tangannya.

“ Ah, Bangapseumnida...” Jungkook membungkukkan badannya. Begitu juga Sungjae. “ Mau kubelikan sesuatu?”

“ Ah tidak usah. Aku sudah mau pulang” Sungjae menolak tawaran Jungkook.

“ Hm? Kau sudah mau pulang? Tapi kau baru saja datang. Kita bahkan belum berbincang sama sekali. Lagipula ini ulangtahunku. Apa kau tak mau ikut?” Taehyung ikut berdiri melihat teman barunya itu kembali memakai sepatunya.

“ Ah, tidak usah. Aku punya janji dengan seseorang. Tapi, selamat ulangtahun ya...” Sungjae memutar kenop pintu. Tak lupa Sungjae berpamitan dengan pemilik rumah yang satu lagi. “Aku pergi dulu. Dah Jungkook!”

“ Ah iya. Datang lagi ya Hyung!!!” Jungkook melambaikan tangan pada Sungjae meskipun pintu rumahnya sudah ditutup. Selepas kepergian Sungjae, Kedua kakak beradik itu kembali duduk di tempat kesukaan mereka.

“ Hyung, kau sudah dapat pekerjaan ya? Dimana?” Jungkook memakan camilan yang dibeli Taehyung sebelumnya.

“ Aku mendapat pekerjaan di restoran dekat sini. Sungjae itu adalah anak pemilik restoran itu” Taehyung juga ikut memakan camilan yang jungkook makan.

“ Ah... jadi begitu.... Tapi, apakah aku harus mencari pekerjaan juga? Untuk membantumu?”

“ No no no no. Tidak usah. Kau sekolah saja dulu. Tamatkan sekolahmu lalu kau boleh mencari pekerjaan. Lagipula kurang satu tahun lagi kan? Biar aku yang berusaha mencari uang. Serahkan saja pada Hyungmu ini!!!” Taehyung memukul-mukul Punggung Jungkook.

“ A..a!!! Hentikan. Itu sakit! Oh iya, kau mendpatkan salam dari seseorang tadi”

“ Eoh? Siapa itu? Apa dia perempuan?”

“ Haha... Jangan terlalu berharap!!! Dia temanku. Namanya Choi Junhong. Sepertinya dia adalah fansmu. Dia bilang kalau kau itu keren. Dia juga bilang kalau dia ingin bertemu denganmu”

“ Dia penggemarku??? Hi...Hi.... Aku memang tampan. Ya kan?” Taehyung memamerkan sederet giginya.

“ Haah... dasar.... Adikmu ini bahkan lebih tampat 10 kali lipat darimu Kim Taehyung-ssi...”

“ Tapi kau kan adikku. Itu berarti ketampananmu itu adalah sisa-sisa ketampananku yang tertinggal di perut ibu kita.... Haha...” Taehyung memeluk adiknya dan mulai menggelitiknya. Jungkook hanya bisa bergulung-gulung dilantai. Dan pasrah dengan yang Hyungnya lakukan.

“ Hahaha... Hyung!!! Hentikan... Hahaha!! Baiklah... baiklah... Kau memang tampan, aku mengakuinya!!! Haha...” Jungkook masih terus bergelut dengan rasa geli yang ia terima.

“ Katakan itu tanpa tertawa Kim Jungkook!!!” Taehyung masih belum menghentikan kegiatannya.

“ Tapi.... Kau.... Memphuahahahah......!!!! kau terus menggelitikku!!! Hahaha....” Kedua kakak beradik itu masih terus bermain-main bersama. Sampai akhirnya ekspresi sang adik berubah. Taehyung yang menyadari perubahan ekspresi Jungkook, menghentikan kegiatan menggelitiknya dan membantu adiknya duduk.

“ Hey, kau tidak apa apa?” Tahyung mengecek suhu tubuh Jungkook.

“ Aku tidak apa-apa, hanya sedikit tak enak badan”

“ Apa kita harus ke dokter?” Taehyung berdiri. Tapi Jungkook menahannya.

“ Tak usah. Tadi siang Junhong sudah mengantarku ke dokter. Aku hanya kelelahan” Jungkook menarik Taehyung agar kembali duduk.

“ Benarkah?” Taehyung yang masih khawatir dengan keadaan adiknya kembali mengecek suhu tubuhnya “Kalau begitu istirahatlah. Kita rayakan ulangtahunku besok saja. Yang penting sekarang kau sehat dulu” Jungkook mengangguk mendengar nasehat Hyungnya.

“ Selamat malam hyung” Jungkook berdiri lalu masuk ke dalam kamar. Dengan langkah yang agak goyah, Jungkook dengan perlahan masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya. Dan tepat saat itu...

BRUAAAKKK....

Sebuah suara keras terdengar dari dalam kamar Jungkook. Taehyung yang terkejut segera beranjak dan menghampiri kamar adiknya.

“ Jungkookie!!! Kau tidak apa-apa???” Taehyung masuk ke kamar Jungkook dan mendapati adiknya itu terjatuh di belakang pintu kamarnya. “ Oh tidak!!!.... Jangan di hari ulang tahunku....Tuhan... aku mohon, jangan lakukan ini di hari ulang tahunku...” Taehyung membantu Jungkook duduk. “Jungkookie.... Kau tidak apa-apa?”

“ Hyung.... tolong.... tolong obatku.... ada di dalam tasku....” Permintaan itu ditanggapi dengan cepat oleh Taehyung. Taehyung keluar dari kamar Jungkook dan mencari tas Jungkook di ruangan tempat mereka berdua tadi berbincang. Taehyung menemukan tasnya di samping pintu masuk. “ Hyung!!! Cepat...” Jungkook terus mengeluh kesakitan.

“ Sebentar Jungkook!!! Bertahanlah sebentar...” Taehyung yang semakin khawatir segera mencari obat yang Jungkook maksud di dalam tasnya. “Ayolah.... dimana itu...” karena tak menemukan obat yang Jungkook maksud, Taehyung membawa tas Jungkook dengannya. “Kim Jungkook, sebenarnya kau sakit ap......” Langkah taehyung berhenti tepat di depan pintu kamar Jungkook yang terbuka. Bukan karena apa... tapi....

“ Selamat Ulang Tahun Hyung...” Adiknya itu sudah berdiri dengan piyama beruang dengan topi ulangtahun di kepalanya dan kue tart di tangannya. Jungkook tersenyum senang karena berhasil mengerjai kakak kesayangannya itu. Taehyung menjatuhkan tas Jungkook laluberlari dan memeluk hangat adiknya itu.

“ Kim Jungkook!!! Kau membuatku khawatir setengah mati!!!! Aku kira kau sakit apa!!!! Dasar kau ini.... Dasar adik jahat!!!” Jungkook tertawa senang mendengar Taehyung berkata seperti itu.

“ Ahh.... kau akan merusak kuenya Hyung!!!! Baiklah, maaf... maaf....” Taehyung melepaskan pelukannya. Lalu menatap kue hang hampir dia hancurkan itu. Untungnya Jungkook sempat mengangkat kue itu sebelum hyungnya itu merusaknya. Taehyung tersenyum lalu menghapus air mata yang hampir saja jatuh dari kelopak matanya.

“ Woa...wa..... hyung, kau menangis???” Jungkook sedikit merunduk untuk melihat wajah hyungnya lebih jelas. Taehyung menjitak kepala Jungkook.

“ Bagaimana tidak??? Ah kau ini..... Kupikir aku akan kehilanganmu juga setelah kita kehilangan ayah dan ibu kita......” Jungkook tersenyum.

“ Aigoo.... sepertinya aku akan menjadi hyung sementara sekarang ini. Ayo Taehyungie.... kita makan kue ini bersama...” Jungkook merangkul hyungnya dan menuntunnya keluar kamar.


)o()o()o()o(


“ Selamat ulang tahun Hyung!!!” Jungkook terus menerus meneriakkan hal itu. Sedangkan Taehyung masih menghabiskan potongan terakhir kuenya.

“ Jungkookie, kau tak mau?”

“ Tak usah. Habiskan saja Hyung”

“ Baiklah. Tapi, wah.... Jungkookie, aktingmu tadi itu agak sedikit menakutkan. Kau tahu kan? Betapa takutnya aku? Lagipula kau hari ini sehat sehat saja, kenapa kau bilang kau tidak enak badan.... -_-“

“ Hahaha.... jadi kau masih kesal???? Lagipula itu juga bagian dari kejutanku Hyung.... kau sama sekali tidak keren ah -_-. Itu kan kejutan. Lagipula aku benar benar sakit. Obatnya juga ada di tasku” Taehyung menatap tajam Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya membalas tatapan tajam kakaknya itu dengan cengiran khasnya.

“ Aku benar benar akan mengambilnya kali ini, Kim Jungkook” Taehyung berdiri, dan masuk ke dalam kamar Jungkook untuk mengambil tas Jungkook. Tapi matanya masih menatap tajam adiknya. Mungkin dia berfikir ada sesuatu yang aneh dibalik cengiran adiknya itu.

“ Cari saja hyung. Ada di dalam tasku kok...” Setelah Taehyung mendapatkan tas itu, Taehyung membawanya ke tempat Jungkook duduk. Taehyung mulai mencari obat yang Jungkook bilang di dalam tas milik Jungkook.

“ Mana? Tidak ada tuh.... Yang ada hanya bajumu, Music Box milikmu dan kotak ini” Taehyung mengangkat kotak yang ia maksud.

“ Kau sudah memegang obatku, Hyung” Jelas Jungkook.

“ Cih, jelas jelas ini adalah sebuah kotak. Dan biasanya ini adalah kotak kad.....” Taehyung diam “ Kim Jungkook..... Jangan bilang kalau obatmu ini adalah kadoku -_-“ Taehyung memasang wajah pokernya.

“ Bingo!!! Itu tepat sekali!!! Ternyata kau lebih pintar dari yang aku pikirkan Hyung...” Jungkook tertawa karena Hyungnya sudah kena tipuannya 2 kali.

“ Aish.... kau ini!” Taehyung memukulkan kotak itu ke kepala Jungkook.

“ Yak!!! Kau akan merusak benda di dalamnya hyung!!!” Jungkook merebut kotak yang Taehyung pegang.

“ Iya... iya... kalau begitu, apa boleh kubuka?” Taehyung mengambil kembali kotak itu dari tangan Jungkook.

“ Tentu. Itukan sekarang milikmu. Buka saja” Taehyung gembira mendengar jawaban dari adiknya. Dengan segera Taehyung membuka kotak itu.

“ Apa ini??? Kau memberiku sebuah pigura??? Dan bahkan kau memasang foto kita didalamnya?” kata Taehyung. Akibatnya, Jungkook memanyunkan bibirnya.

“ Kenapa??? Kau tidak suka???” Dan bahkan sekarang Jungkook menggembungkan kedua pipinya.

“ Woa!!! Woa!!! Apa ini??? Hey, ulangi yang barusan kau lakukan!!! Apa kau baru saja melakukan Aegyo pada hyungmu ini??? Selama ini aku tak pernah melihatmu melakukan hal semacam itu” Entah kenapa taehyung bersemangat sekali akan hal ini.

“ Apa? Kapan aku melakukan hal itu?”

“ ah... sudahlah.... jangan pura pura tidak tau... aku melihatnya dengan kedua mata di kepalaku sendiri!!!”

“ Tidak kok....lagipula.... Kalau kau tidak mau hadiahnya, sini!!!! Biar kusimpan sendiri!!!!” Jungkook berusaha merebut Hadiah yang ia berikan pada Hyungnya. Tapi Taehyung mencegahnya.

“ Tidak... tidak.... aku mau kok. Ini hadiah yang berharga. Lagipula aku tak pernah mengaharapkan apa-apa padamu”

“ Baiklah kalau begitu” Dan begitulah Taehyung telah mengembalikan senyum adiknya.


)o()o()o()o(


“ Hyung, Kau sudah 20 tahun...” Jungkook dengan posisi membelakangi punggung Hyungnya, memulai pembicaraan dalam ruang gelap bermandikan cahaya lampu tidur tempat mereka berdua berbaring sekarang ini.

“ Iya, lalu?” Taehyung mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah punggung Jungkook.

“ Apa kau tak akan mencari seorang wanita yang akan kau kencani?” Jungkook juga memutar tubuhnya ke arah Hyungnya.

Taehyung tersenyum “Aku akan mengurusmu dulu, urusan cinta.... biar aku pikirkan dulu matang-matang” Taehyung mengelus rambut adiknya.

“ Aku sudah dewasa hyung, aku sudah 18 tahun. Tidak apa apa kok. Aku bisa mengurus diriku sendiri. Lagipula aku punya Hyung yang lain”

“ APA??? Siapa itu???”

“ Dia adalah Junhong yang kuceritakan tadi itu... aku sudah menganggapnya sebagai Hyungku sendiri...”

“ Oh.... Jadi kau sudah berani menduakanku Jungkookie!!!” Taehyung mendorong Jungkook jauh-jauh.

“ Apa??? Menduakanmu??? Hahaha... tidak tidak tidak. Hyung pikir kita ini apa???” Dengan menggeliat-geliat, Jungkook kembali ke tempatnya tadi.

“ Yak!!! Aku ini Hyungmu!!! Bagaimana bisa kau mencari hyung yang lain hah??? Baiklah, kalau begitu aku akan pergi mencari adik baru!!!” Taehyung berbalik lagi membelakangi Jungkook.

“ Ah!!! Baiklah... baiklah... Junhong itu teman baikku. Dan kau adalah satu satunya Hyungku didunia!!! Kim Taehyung!!! Kau adalah hyungku!!! Puas??? Hyung... sudahlah... jangan bertingkah seperti anak kecil. Kau ini 20 tahun!!!” Jungkook menggoyang-goyang tubuh Taehyung agar kembai berbalik dan melihat senyuman di wajah hyungnya itu. Dalam hati, Taehyung tertawa melihat tingkah adiknya. Sambil menahan tawa, dan mempertahankan wajah polos, Taehyung berbalik lagi ke arah Jungkook.

“ Nah, begitu baru adikku. Iya kan???” Taehyung meletakkan kedua kakinya di atas tubuh adiknya.

“ yak!!! Hyung!!! Singkirkan kakimu!!! Hyung!!!!!” Jungkook mendorong kaki Taehyung.

“ Tidak mau!!!” Taehyung menjulurkan lidah ke adiknya.

“ Tapi hyung, apa kau tak mau mengunjungi Eomma dan Appa???” Taehyung menatap lekat lekat adiknya.

“ Kau mau??? Apa tidak apa-apa???”

“ Ya, aku tak apa-apa, lagipula ini juga ulang tahunmu, Apa kau tak ingin mendapatkan selamat dari Eomma dan appa???” Taehyung tersenyum yang kesekian kalinya. Lalu menepuk pelan kepala adiknya.

“ Kau benar benar sudah dewasa Jungkookie....baiklah, besok kita akan kunjungi mereka. Sekarang tidurlah dulu...” Jungkook mengangguki perkataan Hyungnya. Lalu pergi tidur

“ Selamat malam Hyung.... Dan... selamat ulangtahun.... Maaf sudah membuatmu khawatir tadi...”

“ Selamat malam juga Jungkookie...Dan Terimakasih juga untuk semuanya hari ini. Kau memang adikku ^-^” Taehyung pun ikut tidur di bawah remang remang cahaya lampu tidur.


Dan maaf jika aku tidak bisa menjagamu, Adikku....


TBC

 

K-Pop Area Indonesia Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang