Rabu, 20 Mei 2015

Our Story (Chapter 6)


TITLE  : Our Story (Chapter 6)
Author : Shin Hyun Chan (N_HaKh)
Genre : Romance, School Life
Rating : T
Length : Chaptered


Tae Rin POV

            Satu sekolah dengan idola, pertengkaran dengan fans temanku dan sekarang apalagi??? Beritaku bersama Song Jong Ki sudah tersebar kemana-mana. Teman-temanku juga sudah tau. Dan pada akhirnya, disinilah aku berada. Aku hanya bisa diam di rumah menghindari semua orang di luar sana. Aku juga hanya bisa bilang ke eommaku kalau sekolahku sedang libur karena ada sesuatu.
            Aku menatap keluar jendela kamarku, berharap hari cepat malam karena aku bosan setiap hari hanya bisa diam di rumah. Ini sudah hari ketiga semenjak aku libur sekolah dan tak bisa kemana-mana. Terkadang aku berfikir, Kapan aku bisa keluar dari sini. Aku juga berfikir tentang hal yang Myung Soo katakan.
“ Jangan sembunyi ke rumahmu sendiri”
 “ Cepat atau lambat mereka akan tau. Zaman sekarng ini segala sesuatu mudah untuk didapat”
Bagaimana jika itu benar-benar terjadi? Apa yang harus kulakukan jika semua orang sudah tau rumahku? Bagaimana jika semua fans Jong Ki datang ke rumahku dan mencaci-maki ku? Oke, ini semua salahku. Seandainya aku tak ikut ke dormnya saat itu, segala sesuatu ini pasti tak akan terjadi. Seperti yang kalian tau.... Penyesalan selalu datang di belakang.
“ Tae Rin!!! Apa kau tak mau makan? Kau belum makan sejak pagi” Eommaku masuk ke dalam kamarku dan mendapatiku yang sedang melamun ke arah jendela. Mendengar eommaku masuk aku tersadar dari lamunanku dan segera menyetujui ajakan itu. Karena aku memang tak bisa membohongiku sendiri. Kalau aku sedang lapar.
“ Ne, Eomma” Aku segera beranjak dari dudukku dan mengikuti eommaku menuju ruang makan. Aku duduk di salah satu kursinya dan mulai memakan makanan yang suah disiapkan oleh eommaku. Bibimbap.
“ Sampai kapan sekolahmu libur Tae Rin?” Eommaku duduk di kursi yang terletak di depan kursiku.
“ Sampai minggu depan sepertinya”
“ ‘Sepertinya???’ kenapa waktunya tidak pasti? Memangnya gurumu bilang kepadamu bagaimana?”
“ Yah... Park Sonsaengnim bilang begini ‘anak anak, untuk sementara ini sekolah diliburkan karena ada sesuatu’ lalu kami disuruh pulang” Aku kembali berbohong.
“ Han Tae Rin!!!” Eommaku yang sepertinya sudah tau kalau aku berbohong mulai meminta penjelasan. Aku menghela nafas dan meletakkan sendokku.
“ Baiklah, aku akan jujur” Eommaku menatapku dengan serius “Sepertinya... Aku telah membuat suatu kekacauan”
“ Apa??? Jadi kau dihukum? Atau mungkin kau dikelurkan dari sekolah?”
“ Bukan begitu eomma”
“ Katamu kau sudah membuat kekacauan? Jadi apa masalahnya?”
“ Dengarkan dulu eomma. Aku tidak membuat masalah di sekolah”
“Jadi?”
“ Aku....” Aku mulai menceritakan apa yang telah aku alami. Di akhir ceritaku Eommaku mulai menunjukkan auatu ekspresi yang tidak bisa aku artikan.
“ Ya ampun Tae Rin, Bagaimana bisa.... Maksudku... kenapa bisa besar begini? Jadi yang harus kau lakukan hanya sembunyi?”
“ Ne eomma, itu yang dikatakan Myung Soo padaku”
“ Myung Soo? Siapa itu?”
“Dia.... Temanku” Lalu hening. Aku masih melanjutkan makanku. Tak mau lama diam disini Aku berdiri. “Eomma, aku mau ke sekolah”
“ Apa? Bagaimana dengan masalahmu? Bagaimana jika teman temn sekolahmu tau?”
“ Tidak apa-apa aku bisa mengatasi itu” Aku berlari ke kamarku untuk mengganti bajuku dengan seragam sekolah dan berangkat. Aku memakai jaket dan juga kacamata hitam. Tapi aku tidak bertindak mencurigakan di jalan. Aku hanya berpura-pura sibuk memainkan handphoneku. Dan yah... aku tidak menarik banyak perhatian. Sampai di depan gerbang sekolah yang sudah ditutup, Aku mencopot kacamata hitamku.
“ Tidak ada orang ya? Ya sudahlah...” Aku membuka gerbang itu dengan hati hati lalu berlari masuk ke dalam. Untungnya sampai di dalam kelas, Park Sonsaengnim sedang tidak ada. Semua pandangan menuju ke arahku.
“ Ya ampun Tae Rin, aku khawatir padamu ” Hayoung berlari memelukku.
“ Yah, aku kira mereka sudah menemukanmu” Hyun Woo juga ikut menghampiriku. Aku menatap semua anak dikelasku. Terutama para siswinya. Lalu aku maju ke depan kelas untuk mengatakan sesuatu.
“ Aku minta maaf kepada kalian semua, terutama jika kalian adalah fans Song Jong Ki. Dia hanya mengantarkanku bertemu dengan temanku, Kim Joon Won. Dia adalah trainee JYP yang baru. Dan kebetulan mereka tinggal satu atap. Jadi dia menawariku untuk berangkat bersamanya. Aku menolak. Tapi karena dia memaksanya, aku terpaksa harus ikut. Kami tidak ada apa-apa, hanya sekedar teman saja. Sekali lagi aku minta maaf kepada kalian semua. Aku benar-benar minta maaf” Aku membungkukkan badanku dengan sangat untuk meminta maaf pada mereka.
“ Tak apa-apa Tae Jang-Nim, Kami tau perasaanmu” Ucap Seo Woo.
“ Itu benar Tae Rin, Kami juga akan berada di posisi terdesak jika kami menjadi kau” Tambah seorang siswi perempuan.
“ Ya itu benar, yang terpenting sekarang adalh menyelesaikan masalah ini” Siswi lainnya juga menambahkan.
“ Kami akan menolongmu, Han Tae Rin” Dan siswi-siswi lainnya mulai bersahut-sahutan berkata mereka akan menolongku. Aku tersenyum dan kembali membungkuk.
“ Terima kasih semuanya” Di tengah tengah kericuhan itu, Myung Soo mulai berbicara
“ Sepertinya aku sudah menyuruhmu untuk bersembunyi” Serentak semua anak di kelas diam.
“ tapi jika aku terus bersembunyi, Aku akan tertinggal banyak pelajaran”
“ Cih, apa kau tidak takut dengan perlakuan fans para idola sekarang ini? Kau tidak pernah melihat bagaimana nasib mereka korban bully? Sebagian dari mereka memutuskan untuk bunuh diri” Myung Soo maju ke depan dan berdiri tepat di hadapanku.
“ Aku tidak seperti mereka. Aku mempunyai tujuan. Lagipula Mentalku kuat. Aku juga punya teman untuk mendukungku” Belaku.
“ Haha... Apa kau tidak tau apa yang kami lihat setiap sore di depan sekolah semenjak kasusmu itu hah?”Myung Soo terus mendesakku.
“ Oh iya, itu benar, seperti yang Myung Soo bilang. Saat ini banyak sekali wartawan dari saluran tv yang mencarimu semenjak kasus itu” Hayoung membenarkan ucapan Myung Soo.
“ Aku bisa pulang lebih malam atau juga mungkin pulang lewat belakang”
“ Dasar keras kepala. Kau tidak tau apa yang akan terjadi nanti. Kau bahkan tak peduli kepada dirimu sendiri” Myung Soo kembali duduk di tempat duduknya.
“ Aku akan berusaha sekuat tenaga. Kim Myung Soo”
“ Aku L”

***

“ Tae Rin, kau mau ke kantin?” Hayoung menghampiri mejaku.
“ Ah, tidak usah. Lagipula aku tadi sudah makan sebelum kesini”
“ Ayolah, ada banyak yang ingin kami bicarakan” Hayoung menarik-narik tanganku.
“ ‘kami’?”
“ Iya, Aku, Hyun Woo, Seo Woo... dan juga satu lagi, Myung Soo. Entah apa yang membuatnya tiba-tiba ingin bergabung dengan meja kami” Pada akhirnya aku ikut Hayoung ke kantin. Tapi aku sedikit ragu. Aku takut anak-anak kelas lain akan menatapku layaknya aku adalah seorang yang sedang diburu. Dan itu benar benar terjadi. Siswi kelas lain yang sepertinya sudah mendengar berita tentangku menatapku bahkan tanpa berkedip saat aku berjalan menuju meja yang sudah diduduki Seo Woo dan yang lain. Aku hanya terus menundukkan kepala dan berjalan dengan cepat. Aku berhenti di kursi yang sudah teman-temanku duduki dan mengankat kepalaku untuk melihat apakah mereka masih menatapku. Tentu saja mereka masih menatapku. Bahkan tatapan mereka lebih tajam dari yang tadi. Myung Soo lalu menarikku untuk segera duduk di sebelahnya.
“ Apa yang kau pikirkan hah??? Kau akan terus memasang wajahmu itu di hadapan mereka???!!!” Myung Soo mulai membentakku. Meskipun dia mengatakan itu dengan berbisik.
“ Aku hanya merasa.... seperti diburu”
“ Kau diburu karena kau memang mencuri perhatian para pemburu itu. Jangan salahkan mereka jika mereka memang tergiur dengan daging segarmu itu”
“ Tapi memangnya apa salahnya jika kau mengunjungi temanmu karena kau merindukannya. Dan secara tidak sengaja kau bertemu dengan teman baru dari temanmu itu yang lalu mengajakmu berangkat bersama menemui teman yang sangat kau rindukan itu!!!” Itu benar, aku tidak salah apa-apa.
“ Cih, coba saja kau jelaskan itu kepada para pemburu itu. Apa kau tidak berfikir??? Jika kau mengatakan kau merindukan temanmu, Kau malah akan mendapat masalah lagi. Apa kau lupa jika Joon Won Hyung itu sudah menjadi trainee sebuah perusahaan? Meskipun kau mengatakan kau hanya rindu sebagai teman. Beberapa dari mereka pasti akan membuat-buat pernyataanmu itu menjadi sesutu yang salah” Aku mencerna perkataan Myung Soo. Itu tidak salah juga. Joon Won oppa sekarang juga sudah menjadi benih idol. Aku juga akan mendapat masalah lagi jika melakukan tinakan yang tidak hati-hati.
“ Ya, Para Netizen jaman sekarang sangat menyeramkan” Seo Woo dengan santainya membenarkan perkataan Myung Soo.

***

Seperti yang sudah Hayoung bilang tadi, Para wartawan sudah menungguku di luar. Sekarang sudah saatnya pulang. Tapi semua orang dikelasku tak ada yang beranjak.
“ Kalian tidak mau pulang?” Aku menanyai mereka yang sepertinya sudah biasa pulang lebih larut karena para wartawan.
“ Haha... memangnya kau pikir kami mau jika mereka menanyai kami satu persatu tentangmu??? Itu sangat tidak nyaman” Seo Woolah yang menjawab pertanyaanku. Dan disetujui oleh semua anak dengan anggukan yang pasti. Aku semakin mrasa bersalah kepada mereka.
“ Aku minta maaf teman-teman”
“ Sudahlan, kau sudah bilang itu berkali kali” Hyun Woo menepuk pundakku. Sekolah bertambah sepi, tapi tidak ada tanda tanda bahwa para wartawan itu akan pergi dari sini. Teman-teman sekelasku juga masih belum ada yang pulang. Kecuali Hayoung.
“ Eoh? Hayoung-ah? Kau mau kemana?” Aku menahan Hayoung yang mau pergi.
“ Aku ada bimbel. Jika aku disini lebih lama, aku akan terlambat. Eommaku akan marah padaku”
“ Ah.... begitu....Tapi.... Apa aku boleh ikut pulang?” Jelas saja perkataan itu membuat semua anak menoleh ke arahku.
“ Yak!!! Han Tae Rin, Apa kau gila???!!!” Lagi-lagi Myung Soo adalah orang yang pertama kali membentakku.
“ Aku tau. Tapi aku juga tau aku tidak bisa berlama-lama disini. Lagipula apa susahnya menjelaskan ini ke wartawan itu?” Aku mengambil tasku untuk pulang. “ ayo Hayoung-ah” Aku menarik tangan Hayoung dan melangkah keluar kelas. Tiba-tiba saja seseorang menarik tanganku. Siapa lagi kalau bukan Kim Myung Soo.
“ Kau ini bahkan tidak tau keadaan dirimu sendiri ya? Aku tidak tahan melihat tingkah laku bodohmu ini. Kau benar benar keras kepala. Apa kau tidak mengerti situasi yang sedang kau hadapi saat ini? Dan apakah kau berfikir masalahnya akan selesai jika kau menjelaskan hal ini pada mereka?” Aku mencoba melepaskan tanganku dari tangannya. Tapi dia masih menggenggamnya erat.
“ Woow...woow...wo... Kim Myung Soo... Apa kau sangat khawatir dengan Han Tae Rin? Kau selalu saja jadi pertama yang berbicara jika Tae Jang-Nim akan melakukan tindakan bodoh” Seo Woo sepertinya semakin merusak suasana disini. Tapi ternyata tidak, Myung Soo melepaaskan tangannya setelah itu. Aku menatapnya sebentar lalu mulai melangkah untuk pulang bersama Hayoung.
“ Dasar keras kepala”

***

Dan disinilah aku. Aku hanya bersembunyi di balik pintu karena masih ragu untuk keluar melewati wartawan wartawan itu. Hayoung sudah kusuruh pulang untuk bimbelnya. Sepertinya dia sudah melewati wartawan itu dengan mudah. Aku benar benar merasa beralah kepada semua temanku. Andai saja aku kabur dari ajakan Jong Ki saat itu... Ah, aku benr benar salah kali ini. Aku tak pernh mengalami hal ini sebelumnya. Aku tidak tau apa yang harus kulakukan. Aku benar benar bingung.
“ Apa yang harus kulakukan?” Aku menjambak rambutku sendiri. “Aku tidak pernah berfikir akan begini jadinya. Argh!!! Bagaimana ini???” Au memejamkan mataku, berfikir. Dan pada akhirnya, aku memutuskan untuk..... Menguatkan tekad dan menghadapi ini semua. Aku berdiri dan mulai melangkah untuk keluar dari gedung sekolahku. Dan satu lagi langkah untuk menuju pintu keluar itu... Aku kembali memejamkan mataku untuk mengumpulkan keberanian. Aku menghitung satu sampai tiga.
“ Satu...”
“ Dua...”
“......Tiga.....”
SRAAAKKK....

***

Author POV

“Apa dia akan baik baik saja???” Seakan tegang, semua anak dikelas mulai mencemaskan Tae Rin.
“ Tapi bukankah Tae Rin sudah mengumpulkan tekadnya? Sepertinya dia akan baik baik saja” Ucap Hyun Woo
“ Cih, kalian sama saja. Sudah jelas dia tidak akan baik-baik saja meskipun sebesar apa tekad yang telah ia kumpulkan” Myung Soo berdiri dan melihat keuar jendela.
“ Jadi apa yang akan kita lakukan?” Seo Woo menghampiri Myung Soo dan ikut menatap keluar jendela.
“ Tentu saja menghentikan dia sebelum dia melakukan tindakan bodoh itu” Myung Soo berlari keluar kelas dan turu untuk mencegah Tae Rin. Disisi lain, Tae Rin sudah mulai melangkah meninggalkan gedung sekolah. Tae Rin mulai berhitung sambil memejamkan matanya.
“Satu...”
“Dua...”
“......Tiga.....”
SRAAAKKK....
Langkah Tae Rin digagalkan oleh tangan kekar milik seseorang yang menahan tangannya. Tae Rin terjatuh karena tarikan dadakan  itu.
“ Myung Soo, apa yang kau lakukan disini?”
“ Tentu saja menghentikanmu dasar bodoh” Myung Soo membantu Tae Rin berdiri lalu menariknya ke tempat yang lebih aman. Tae Rin menghentikan langkahnya yang terseret karena tarikan Myung Soo. Karena Tae Rin berhenti, akhirnya Myung Soo pun ikut berhenti dan berbalik ke arah Tae Rin.
“ Biarkan aku pergi saja” Ucap Tae Rin.
“ Dan kau masih saja berusaha pergi? Otakmu ini terbuat dari apa sih?” Myung Soo melepaskan tangannya.
“ Memangnya apa masalahmu denganku Kim Myung Soo. Jangan pedulikan aku biarkan aku mengurus diriku.”
“ Baiklah, jangan salahkan aku. Aku sudah mengingatkanmu” Tae Rin kembali melangkah menuju pintu keluar itu. Myung Soo hanya menatapnya yang mulai menjauh. Tapi pada akhirnya kakinya tergerak untuk mengejar gadis itu. Diraihnya tangannya dan dia kembali menariknya. Tapi kali ini Myung Soo mendapatkan kedua bahunya dengan kedua tangannya.
“ Sudah kubilang jangan lakukan hal gila seperti ini”
“ Kim Myung Soo lepaskan aku”
“ Apa kau tidak tau kami semua sudah dibuat susah karenamu? Dan kau akan menambah semua masalh ini?”
“ Kubilang aku akan mengakhirinya”
“ Bagaimana caranya?”
“ Dengan pergi kesana dan mengatakan semua yang ingin aku katakan. Bukankah...”
“SUDAH KUBILANG JANGAN PERGI!!!” Tae Rin terdiam. Belum pernah ia melihat Myung Soo yang seperti itu. Tae Rin bahkan tidak tau apa yang sedang dipikirkan Myung Soo sekarang. Myung soo menarik Tae Rin kembali ke kelas.
“ Eoh? Kau berhasil membawanya kembali?” Seo Woo berdiri dari tempat duduknya.
“ Sekarang, minta maaflah pada mereka” Myung Soo mendorong Tae Rin ke depan kelas.
“ Apa?”
“ Kubilang minta maaflah” Tae Rin hanya bisa mengangguk dan melakukan hal yang Myung Soo perintahkan.

***

Myung Soo POV

“ Hey, sepertinya mereka semua sudah pergi” Seo Woo menempelkan wajahnya pada kaca jendela agar bisa melihat lebih jelas “Ya, benar, mereka semua sudah pergi. Teman-teman! Ayo pulang!”
Tanpa berkata apa-apa, satu persatu anak dikelas sudah mulai pergi. Aku yang tak mau berlama-lama disini juga ikut mengambil tasku dan pulang. Tapi langkahku terhenti saat mataku menangkap seseorang yang masih terduduk sambil menundukkan kepalanya.
“ Han Tae Rin, Kau tidak mau pulang?” Aku berjalan menghapirinya. Tak ada jawaban darinya. Aku menepuk pelan pundaknya. Dia mengangkat kepalanya.
“ Myung Soo-ya, bagaimana ini?”
“ Kenapa memangnya?” Tae Rin menunjukkan handphonenya padaku. Aku mengambilnya dan membaca sekilas percakapannya dengan ibunya.
Tae Rin, Jangan pulang dulu ya??? Ada segerombol orang yang mencarimu ke rumah. Eomma bilang, kau sedang pergi. Dan mereka bilang mau menunggu sampai kau datang. Jangan pulang dulu!!!
“ Apa??? Mereka sudah mendapatkan alamatmu??? Bagaimana bisa?”
“ Kim Myung Soo.... Bagaimana ini....” Aku berfikir sejenak sambil menatap Handphone Tae Rin.
“ Kalau begitu....Kita lakukan ini saja...” Aku mulai mengetik sesuatu di Handphonenya, lebih tepatnya membalas pesan dari ibu Tae Rin.
Iya, Eomma. Aku akan menginap di rumah temanku untuk sementara.
“ Apa yang kau lakukan?” Aku memberikan Handpone Tae Rin kembali. Seharusnya tidak apa-apa jika aku memakai cara ini. Mungkin bisa menahan Tae Rin selama beberapa hari. “Apa? Aku tidak tau rumah seorang anak pun disini”
“ Siapa bilang kau akan ke rumah mereka?” Aku mengambil tas Tae Rin dan membawanya pergi.
“ Hey! Apa yang kau lakukan?”
“ Kau akan ikut ke dorm kami” Aku berjalan keluar kelas sambil membawa dua tas di punggungku. Tae Rin, sang pemilik salah satu tas yang kubawa, ikut keluar.
“ Apa yang baru saja kau katakan hah?”
“ Aku, ah bukan. Maksudku kami, semua member infinite akan mengawasimu. Juga manajerku mungkin. Yang pasti, kau akan tidur di dorm kami untuk beberapa waktu”
“ Aku bisa mengawasi diriku sendiri kok” Tae Rin menarik tasnya. Aku kembali menariknya.
“ Jadi kau akan pulang ke rumahmu??? Itu sama saja dengan masuk ke kandang buaya”
“ Aku tidak bilang aku akan pulang ke rumahku. Aku mungkin bisa berada di sauna untuk beberapa waktu”
“ Cih kau memang bodoh. Sauna itu tempat publik. Kau malah akan diketahui oleh banyak orang jika berada disana. Sudahlah ayo ikut saja” Aku menarik tangan Tae Rin dan mempecepat jalanku. Tiba-tiba saja Tae Rin berhenti. Aku pun ikut berhenti dan berbalik kebelakang.
“ Ada apa?”
“ Hanya saja... Ada satu... masalah”
“ Apa itu?”
“ Bukankah.... jika aku berada di Dormmu, itu malah akan membuat para fansmu mencurigaiku? Mereka akan mengira ada sesuatu. Dan masalahnya akan tambah besar” Aku tertawa mendengarnya. “kenapa tertawa?”
“ Hahaha... itu mudah. Aku akan bilang kalau kau itu adikku. Lagipula, aku baru saja debut. Mereka tidak akan tau keluargaku yang sebenarnya. Dengan begitu kau akan aman. Ayo!!” Aku kembali menarik tangan Tae Rin dan mengajaknya pergi. Tapi kali ini Berlari.

***

“ Woah, Myung Soo-Ya!!!! Kau sudah datang!!!” Sunggyu hyung menyambutku di depan pintu.
“ Hyung, aku membawa tamu” Aku mendorong dengan susah payah Tae rin ke depan. “Aish... Ayolah kau punya kaki. Berjalanlah sendiri...”
“ Yak!!! Tapi kau yang membawaku kesini... seharusnya kau yang masuk duluan”
“ Jangan paksa aku untuk mendorongmu lebih kuat lagi, Han Tae Rin”
“ Kim Myung Soo!!! Mati saja kau!!!!” Tae Rin memukulku berkali kali, Tapi aku tetap mendorongnya untuk masuk ke dalam duluan. Sampai akhirnya.... Sunggyu Hyung menengahi kami.
“ Yak, Tae Rin-ah, jangan lakukan itu. Dia itu visual kami. Jika wajahnya rusak,apa yang akan terjadi pada grup kami???” Sunggyu Hyung menahan tangannya.
“ Tak apa-apa, lagipula masih ada kau Sunggyu-ssi, kau juga tampan kok... gantikan saja dia”
“ Benarkah??? Apa aku tampan?” Sunggyu hyung melepaskan tangannya.
“ Ya”
“ Baiklah, lanjutkan saja memukulnya”
“ Apa??? Yak!!! Hyung!!!!”

***

Aku menatap aneh keenam memberku yang masih saja menatap Tae Rin dengan cengiran di wajahnya.
“ Yak!!! Kalian semua, hentikan itu. Tae Rin akan terbakar jika kalian terus menatapnya” Aku menyemprot wajah mereka satu persatu dengan pistol air yang biasa manajer kami pakai untuk membangunkan kami.
“ Aish.... Hyung!!! Airnya masuk ke mataku!!!” Sungjong mengucek-ucek matanya.
“ Sudahlah. Nih, Makan” Aku merogoh sakuku dan memberikan sebuah lemon candy kesukaannya.
“ Uwaaa!!!! Gomawo Hyung!!!”
“ Tae Rin-ssi. Jadi apa kau benar benar terlibat dengan kasus itu?” Dong Woo Hyung mengelap wajahnya dengan sebuah handuk.
“ ya, tapi aku hanya ingin menengok Joon Won oppa saja. Memangnya apa salahnya?”
“ ‘Joon Won Oppa’?” Ucap semua member bersamaan.
“ Dia adalah Hyung yang biasanya kutemui untuk bermain gitar bersama” Aku mengambil alih pembicaraan. Mereka semua mengangguk. “ Kalau begitu, Tae Rin, Ganti bajumu dulu. Pinjamlah dari Sungjong. Dia punya beberapa kaos yang agak girly”
“ Tidak usah, di dalam tasku ada baju. Aku akan memakai punyaku saja”
“ Baiklah”

***

“ Myung Soo-ya, Apa kau sedekat itu dengannya?” Sunggyu Hyung kembali memulai pembicaraan setelah Tae Rin pergi mengganti bajunya.
“ Hm?? Ah... tidak, kami hanya sekedar teman sekelas. Itu saja”
“ Hmmm.... tapi sepertinya kau menyukainya. Ya kan? Kan? Kan?” Sungyeol menyikutku.
“ Tidak. Aku tidak menyukainya. Cih, dia itu suka menindas anak yang dibencinya. Dan sepertinya dia membenciku. Bayangkan saja jika aku setiap hari ditindas olehnya”
“ Ah.... sudahlah... mengakuinya tidak akan mengurngi ketampananmu kok...” Sungyeol kembali menyikutku.
“ Hey.... hey... hey.... Lee Sungyeol, sepertinya kau cemburu hah?” Hoya mencubit lengan Sungyeol. Sungyeol pun menghentikan aktivitas menyikutku.
“ Cemburu apanya???? Apa sih??? Kau ini.... kau kira aku ini gay apa?” Sungyeol loncat ke arah Hoya dan memulai sebuah pertempuran. Woohyun hyung yang ada di sebelahnya merasa terganggu. Woohyun hyung meraih telinga mereka berdua. Dan menariknya.
“ Kalian berdua bisa diam nggak sih??? Aku akan semakin kecil jika terus terjepit seperti ini”
“ Hey hey hey.... biasa saja.... Ayo sini ikut!!!” Sungyeol meraih tangan Woohyun hyung agar ikut ke dalam ritual mereka. Mereka bertiga mulai berpelukan satu sama lain dan menggulung gulung tubuh mereka di atas lantai.
“ AAAA!!!! Lepaska aku!!!” Woohyun hyung hanya bisa berteriak dari dalam sana. Sedangkan Hoya dan Sungyeol hanya tertawa bersama.
“ Haha... Jadi ini kelakukan idola zaman sekarang eoh?” Aku beranjak untuk duduk di sofa yang awalnya mereka bertiga duduki. Alhasil, aku berda di samping Sunggyu Hyung.
“ Jadi, seperti yang Sungyeol bilang... Ada apa kau dengannya?”
“ Sudah kubilang hyung. Aku tidak ada apa apa dengannya. Aku hanya ingin menolongnya. Itu saja. Lagipula, sudah biasa kan? Anggap saja ini seperti sebuah kunjungan oleh teman sekelasmu untuk beberapa hari”
“ Tidak apa-apa kok... Kalau kau menyukainya, Kami akan menjaga rahasiamu” Dong Woo Hyung ikut duduk disebelahku.
“ Aku benar benar tidak ada rasa apa-apa dengannya hyung...”
“ Ah... Awas saja kalau kau nanti akan berpacaran dengannya. Apa kau akan memberiku sekardus lemon candy?” Sungjong mengancamku.
“ Hahaha... oke aku akan memberimu jika itu memang terjadi...” Aku tersenyum “ Lagi pula dibanding dengan cinta.... Infinite lebih penting bagiku”


TBC

0 komentar:

Posting Komentar

 

K-Pop Area Indonesia Template by Ipietoon Cute Blog Design and Waterpark Gambang